Produktivitas dalam
keperawatan dihubungkan
dengan efisiensi
penggunaan perawat klinis dalam penyampaian asuhan keperawatan untuk menghindari pemborosan dan keefektifan perawatan tersebut lebih berkualitas.
Setiap profesional dapat menentukan nilai produktivitasnya sendiri dan dapat dilakukan secara mandiri untuk meningkatkan penampilan dan tanggung jawab
serta bertindak sesuai standar praktek yang ada Swanburg, 2010. Produktivitas perawat merupakan faktor yang memberikan kontribusi yang
signifikan, peningkatan produktifitas perawat akan mempengaruhi produktivitas pelayanan kesehatan. Dalam hal ini pengawasan terhadap produktivitas perawat
pelaksana dilakukan oleh manager untuk melakukan pengontrolan terhadap kualitas kerja North Hughes, 2012.
Cheminais, Bayat, Walt dan Fox 1998 dalam Bhaga 2010, berpendapat bahwa produktifitas adalah nilai ekonomi yang meliputi efisiensi dan efektifitas
melalui langkah-langkah yang telah ditentukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat yang optimal. Menurut Gillies 1994, penggunaan waktu produktivitas
belum berarti produktivitasnya tinggi, tetapi dengan diketahuinya waktu yang digunakan, kita dapat mengukur waktu kerja yang produktif atau tidak produktif.
Berdasarkan beberapa uraian diatas maka produktivitas adalah meliputi efektivitas dan efisiensi dalam memberikan pelayanan keperawatan.
2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
Universitas Sumatera Utara
Setiap perusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja yang dimiliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi. Produktivitas tenaga kerja
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan
sosial, lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen dan prestasi Rivanto, 1991 dalam Sutrisno, 2012.
Sinungan 2009, mengatakan salah satu untuk mendorong peningkatan produktivitas adalah melalui peningkatan ketrampilan. Hal ini bertujuan agar
setelah pelatihan seorang mampu mengemban tugas dan pekerjaan sebaik mungkin sehingga pada akhirnya dapat mendorong kemajuan setiap usaha.
Menurut simanjuntak 1993 dalam sutrisno 2012, menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yang
meliputi pelatihan, mental dan kemampuan fisik karyawan, hubungan antara atasan dan bawahan. Hasil penelitian Fako at.all. 2002, mengemukakan bahwa
bawahan yang mendapat pembelajaran dari atasan lebih produktiv dibandingkan yang tidak mendapat pembelajaran. Tiffin dan Cormick dalam Siagian 2009,
produktiviats dipengaruhi oleh faktor yang ada pada diri individu meliputi umur, tempramen, keadaan fisik individu, kelelahan dan motivasi. Sedangkan faktor
yang diluar individu adalah kondisi fisik seperti suara, penerangan, waktu istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi, lingkungan sosial dan keluarga.
Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya produktivitas adalah a knowledge, b skills, c abilities, d attitude, e behaviors Sulistiyani, 2003.
Letvak Buck 2008, berpendapat bahwa faktor yang terkait dengan penurunan
Universitas Sumatera Utara
produktivitas kerja adalah usia, lama bekerja perawat, kualitas pelayanan yang diberikan, stres, dan masalah pada lingkungan kerja. Fako dan Forcheh 2007
menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja perawat adalah pelatihan, partisipasi dalam pengambilan kebijakan, kehadiran, pembelajaran dari
atasan, usia dan agama. Menurut Siagian 2009 faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan
produktivitas kerja adalah: 1.
Perbaikan terus-menerus Salah satu implikasi dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja adalah
bahwa seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus- menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu etos kerja yang
penting sebagai bagian dari filsafat manajemen mutakhir. Pentingnya etos kerja ini dikarenakan bahwa suatu organisasi selalu dihadapkan kepada
tuntutan yang terus –menerus berubah, baik secara internal maupun eksternal.
Perubahan internal meliputi perubahan strategi organisasi, pemanfatan teknologi, kebijaksanaan. Perubahan eksternal adalah perubahan yang terjadi
dengan cepat karena dampak tindakan organisasi yang dominan peranannya dimasyarakat.
2. Peningkatan mutu hasil pekerjaan
Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut semua jenis kegiatan
yang diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksaana tugas pokok
Universitas Sumatera Utara
maupun pelaksana tugas penunjang dalam organisasi. Peningkatan mutu meliputi mutu internal dan eskternal karena akan tercermin dalam interaksi
organisasi dengan lingkungannya yang turut membentuk citra organisasi dimata berbagai pihak diluar organisasi.
3. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia SDM merupakan unsur yang paling strategis dalam organisasi. Memberdayakan SDM merupaka etos kerja yang sangat mendasar
yang harus dipegang teguh oleh semua manajemen dalam organisasi. Memberdayakan SDM mengandung berbagai kiat seperti mengakui harkat dan
martabat manusia, perkayaan mutu kekaryaan, dan penerapan gaya manajamen yang partisipatif melalui proses demokrasi dalam organisasi.
Produktivitas keperawatan meningkat hasilnya dengan menambahkan laporan pengetahuan dan keterampilan. Beberapa kemajuan dalam keperawatan
dalam bentuk standar praktik, jenjang klinis dan lain-lain yang membutuhkan dukungan selama di tempat kerja serta menghormati martabat individu,
mendorong untuk tanggung jawab mencapai tujuan profesi Gillies, 1999. Peningkatan produktivitas perawat memiliki manfaat seperti menurunkan
biaya rumah sakit dan meningkatkan retensi kerja perawat, meningkatkan efektivitas dan kepuasan pasien, perawat, dokter dan staf Thompson
Stanowski, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Indikator Produktivitas