Indikator Produktivitas Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas

2.2.3. Indikator Produktivitas

Produktivitas perawat merupakan hal yang sangat penting dalam rumah sakit. Perawat merupakan bagian terbesar dari sistem pelayanan yang memberikan perawatan langsung kepada pasien Hall, Doran, Pink, 2004. Meningkatnya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif yang diperlukan untuk pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan Sutrisno, 2012. Untuk mengukur produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator sebagai berikut: 1. Kemampuan Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka. 2. Meningkatkan hasil yang dicapai Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan. 3. Semangat kerja Hal ini merupakan usaha untuk lebih baik dari keamrin. Indicator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 4. Pengembangan diri Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi. Sebab semakin kuat tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan. Harapan untuk menajdi lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan. 5. Mutu Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang pegawai. Meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi organisasi dan dirinya sendiri. 6. Efisiensi Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan. Moody 2004, mengemukakan bahwa pengukuran produktivitas dilakukan berdasarkan lama kerja perawat perhari, lama rawat pasien LOS, laporan produktivitas dari kepegawaian berdasarkan pendapat pasien, peningkatan pengetahuan. Menurut Hall 2003; Soltani 2007; Swanburg 2010, produktivitas dalam keperawatan dihubungkan dengan efisiensi penggunaan Universitas Sumatera Utara perawat klinis dalam penyampaian asuhan keperawatan untuk menghindari pemborosan dan keefektifan perawatan terhadap kualitas dan ketepatannya. 1. Efektivitas mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu yang telah ditetapkan. Efektivitas berkaitan dengan ketepatan dalam pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.. 2. Efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Efesiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan input sebenarnya. Apabila ternyata input yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya, maka tingkat efesiensi semakin tinggi. Efisiensi dikaitkan dengan kecepatan dalam pemberian asuhan keperawatan serta menghindari pemborosan penggunaan alat. Hubungan antara efektivitas dan efisiensi membentuk pengertian produktivitas dengan cara efektivitas pelaksanaan tugas mencapai tujuan dibagi dengan efisiensi penggunaan sumber-sumber masukan ke proses. Produktivitas kerja ini dapat diperbaiki melalui: 1 Perencanaan dengan meningkatkan variasi antara masukan dengan keluaran dengan: a meningkatkan keluaran output, mengurangi masukan input, b meningkatkan keluaran, masukan dipertahankan konstan, c meningkatkan keluaran lebih cepat dari pada masukan d mempertahankan masukan konstan, mengurangi masukan, e mengurangi keluaran lebih lambat dari pada masukan. 2 Mengumpulkan ide-ide dan Universitas Sumatera Utara rekomendasi dari staf, 3 Membuat tantangan, 4 Menajer menunjukkan minat pada pencapaian dan perhatian staf, 5 Memuji dan memberi imbalan pada kinerja yang baik, 6 Melibatkan staf, 7 Mempunyai susunan atau hubungan yang berarti dengan hasil pengukuran dimana data tersedia atau mudah didapatkan dan dimana pekerja mempunyai beberpa kontrol, 8 memilih tindakan yang cocok dengan fungsi dan menggabungkan dengan tindakan 9 memantau perubahan beban kerja dalam kebutuhan pengaturan staf dengan membuat standar 10 Mengkombinasikan dukungan dengan pemahaman, motivasi dengan pengenalan pekerja 11 meningkatkan rasio staf profesional dengan non profesional, 12 Menempatkan pasien yang diterima berdasarkan sumber yang diterima, 13 memperbaiki keterampilan, energi, dan motivasi melalui pengembangan staf, penyediaan buku-buku, penyediaan biaya, serta insentif lain, 14 penyederhanaan beban kerja, analisis beban kerja dan pendekatan lain, 15 membuat suatu diagnosa organisasi terhadap masalah-masalah, dan kenyataan- kenyataan, 16 Menanyakan kepada perawat apa yang membuat mereka produktif, 17 Mengurangi waktu menunggu dan istirahat, waktu minum kopi dan makan, 18 Merangsang manajer perawat dan perawat klinis untuk menginginkan pencapaian hasil yang memuaskan, 19 Menyusun target untuk meningkatkan keluaran tahunan tanpa penambahan alat atau pekerja, 20 membuat catatan dan analisa waktu harian pegawai untuk menentukan kemajuan pegawai 21 menyusun tujuan dan ukuran penampilan staf, 22 membuat suatu komitmen untuk memperbaiki produktivitas, keefektifan dan efisiensi, 23 mencari produk baru dan pelayanan serta metode baru dan ikuti, 24 mencari Universitas Sumatera Utara pendekatan baru dan bermanfaat untuk mengasi masalah yang sudah lama, 25 meningkatkan kualitas produk keperawatan, 26 memelihara perhatian dengan proses dan metoda untuk menghasilkan asuhan keperawatan 27 memperbaiaki penggunaan waktu, 29 mengurangi biaya yang perawat kerjakan dengan meninjau kembali anggaran biaya, 29 memperbaiki estetika: kualitas kerja dan kepuasan serta keindahan lingkungan, 29 menerapkan kebijakan etik sebagai suatu pernyataan organisasi profesional keperawatan, 30 menerapkan kebijakan etik sebagai suatu pernyataan organisasi profesional keperawatan, 31 memperoleh kepercayaan dari kelompok, 32 mengenal kebutuhan dengan baik Swanburg, 2010. Sinungan 2003 pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu. 1. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau ditetapkan oleh perusahan, perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya atau perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasarantujuan. 2. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini Universitas Sumatera Utara merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit perorangan tugas, seksi, proses dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukan pencapaian relative 3. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang disediakan diawal waktu sampai menjadi output. Efisiensi dan efektifitas merupakan komponen nilai ekonomi yang meliputi tenaga kerja, penggunaan obat dan juga prasarana yeng digunakan dalam pemberian proses keperawatan NHS, 2012. Pengelolaan upaya peningkatan produktivitas kerja dapat dilihat sebagai masalah keperilakuan, tetapi juga dapat mengandung aspek-aspek teknis. Untuk mengatasi hal itu perlu pemahaman yang tepat tentang faktor penentu keberhasilan meningkatkan produktivitas kerja, salah satu diantaranya adalah etos kerja yang harus dipegang teguh oleh semua karyawan Sutrisno, 2012. Menurut Mathis Jacson 2001, produktivitas individu dihubungkan dengan kinerja seseorang yang dipengaruhi tiga faktor: kemampuan untuk mengerjakan pekerjaannya, tingkat usaha, dan dukungan yang diberikan pada orang tersebut. Kinerja akan berkurang apabila salah satu faktor tidak ada. Ketiga faktor tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gbr.2.2. Komponen dari produktivitas individu

2.3. Teori Keperawatan