Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

34

3.2.2. Analisis Aliran Perdagangan antara Indonesia-Uni Eropa : Aplikasi Gravity Model

Metode yang digunakan untuk menganalisis tujuan kedua dalam penelitian ini adalah metode pengukuran Revealed Comparative Advantage RCA dan intra-industry trade IIT. Metode tersebut digunakan untuk mengidentifikasi tingkat daya saing dan derajat integrasi pasangan-pasangan negara yang melakukan perdagangan. Selanjutnya dilakukan kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi aliran dan Keterkaitan Perdagangan antara Indonesia-Uni Eropa menggunakan Gravity Model yang dapat lazim digunakan dalam berbagai literatur dalam bidang perdagangan internasional, dan lebih spesifik diestimasi secara teknis dengan menggunakan metodologi panel data. Gravity model merupakan model yang telah secara luas digunakan untuk mengukur potensi perdagangan trade potential dan dampak dari penerapan suatu kebijakan perdagangan. Pada dasarnya, model ini dapat merepresentasikan kekuatan permintaan dan penawaran. Formula standar gravity model secara spesifik menerangkan aliran perdagangan antara Negara i dan j berdasarkan tiga faktor. Pertama, model telah mencakup indikasi potensi penawaran dari negara eksportir i. Kedua, model dapat mengakomodasi potensi permintaan dari negara importir j, dan poin ketiga mencakup faktor- faktor yang berkaitan dengan hambatan aliran perdagangan. Model gravitasi pertama kali dikembangkan oleh Tinbergen 1962 dan Poyhonen 1963 untuk mengestimasi hubungan antara perdagangan bilateral antar negara dengan GNP dan jarak antar negara-negara tersebut. Model ini disebut gravity model, karena menggunakan suatu perumusan yang sama dengan model gravitasi Newton, dimana interaksi antara dua objek adalah sebanding dengan massanya dan berbanding terbalik dengan jarak masing- masing. Dalam bentuknya yang paling umum, konsep gravitasi dapat dirumuskan sebagai berikut Richardson, H; edisi terjemahan oleh Sihotang, P, 2001 c ij b j a i ij d A A k I = …………………………………………………………………………3.4 dimana : 35 I ij = Taksiran tingkat interaksi antara wilayah i dengan j A i , A j = Besarnya daya tarik wilayah i dan j d ij = Ukuran jarak antar wilayah i dan j k = Konstanta a, b, c = Parameter Dugaan Berdasarkan rumus di atas, interaksi antara i dan j I ij mencerminkan nilai dari aliran perdagangan suatu komoditas dari wilayah i ke wilayah j. Aliran perdagangan tersebut tidak hanya terbatas pada aliran perdagangan yang terjadi di tingkat negara tetapi juga meliputi arus perdagangan di wilayah bawahnya propinsikabupaten. Di tingkat negara, penerapan model gravitasi tidak hanya diterapkan pada aliran perdagangan antar dua negara melainkan juga dapat diterapkan lebih dari dua negara. Umumnya variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur besarnya daya tarik wilayah i dan j A adalah jumlah penduduk, Produk Domestik Bruto PDB, nilai tukar, harga relatif komoditas yang diperdagangkan, dan lain-lain. Adapun variabel jarak d ij dapat diukur melalui pendekatan biaya transportasi. Penjelasan lebih lanjut mengenai pengaruh dari masing-masing variabel daya tarik wilayah dan jarak terhadap aliran perdagangan antar wilayah dijelaskan pada bagian berikut. Populasi Pertambahan populasi dapat mempengaruhi ekspor melalui dua sisi yaitu sisi penawaran dan permintaan. Pada sisi penawaran pertambahan populasi dapat diartikan penambahan tenaga kerja untuk melakukan produksi komoditi ekspor. Kenaikan kepemilikan tenaga kerja disuatu negara dari waktu ke waktu akan mendorong ke atas kurva-kurva batas kemungkinan produksi negara yang bersangkutan. Jenis dan tingkatan pergeseran tersebut tentu saja ditentukan oleh sejauh mana faktor produksi tenaga kerja mengalami pertumbuhan atau penambahan jumlah. Produk Domestik Bruto PDB PDB menyatakan pendapatan total dan pengeluaran total nasional pada output barang dan jasa. PDB sering dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian suatu negara. PDB suatu negara adalah ukuran kapasitas untuk memproduksi komoditi ekspor negara tersebut. Kapasitas perekonomian suatu negara terbuka dapat diketahui berdasarkan kurva batas kemungkinan produksinya. Batas kemungkinan produksi adalah sebuah kurva yang 36 memperlihatkan berbagai alternatif kombinasi dua komoditi yang dapat diproduksi oleh sebuah negara dengan menggunakan semua sumberdayanya dengan teknologi terbaik yang dimilikinya. Nilai Tukar Kurs exchange rate diantara dua negara adalah harga dimana penduduk kedua negara saling melakukan perdagangan. Para ekonom membedakan antara dua kurs, yaitu kurs nominal dan kurs riil. Jika kita mengacu pada ”kurs” diantara dua negara maka biasanya kita mengartikan kurs nominal. Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang negara Mankiw, 2000. Peningkatan atau perbaikan nilai tukar perdagangan disuatu negara biasanya dianggap menguntungkan bagi negara itu sendiri, karena harga yang diperolehnya dari ekspornya akan meningkat secara relatif terhadap harga-harga yang harus dibayarnya untuk memperoleh produk-produk impor Salvatore, 1997. Harga Perbedaan harga relatif antar komoditi di dua negara mencerminkan keunggulan komparatif pada masing-masing negara yang menjadi landasan begi kedua negara tersebut untuk melakukan perdagangan. Perbedaan harga relatif menunjukkan adanya perbedaan opportunity cost dalam menghasilkan suatu komoditas. Negara yang memiliki harga relatif suatu komoditas terhadap komoditas lainnya lebih rendah dibandingkan dengan negara lain, negara tersebut akan melakukan perdagangan. Pada dasarnya model perdagangan tidak hanya dilihat pada unsur-unsur segi penawaran tetapi juga harus dilandaskan pada hubungan antara harga-harga relatif dengan perbedaan selera konsumen. Dapat saja terjadi kedua negara yang memiliki keunggulan komparatif yang sama dapat melakukan perdagangan karena kedua negara tersebut memiliki perbedaan selera yang dicerminkan dari perbedaan harga relatif. Jarak Jarak adalah indikasi dari biaya transportasi yang dihadapi oleh suatu negara dalam melakukan ekspor. Jarak dapat meningkatkan biaya transaksi pertukaran barang dan jasa internasional. Semakin jauh jarak terpisah antara 37 suatu negara dengan negara lain, maka semakin besar pula biaya transportasi pada perdagangan diantara keduanya. Walaupun demikian, adanya perkembangan teknologi transportasi dapat meminimisasi perbedaan waktu tempuh dan biaya pada perbedaan jarak antar negara. Biaya transportasi memberikan pengaruh langsung pada perdagangan internasional dengan cara meningkatkan harga komoditi yang diperdagangkan baik untuk negara pengekspor maupun negara pengimpor. Biaya transportasi meliputi ongkos pengapalan, biaya bongkar muat di pelabuhan, premi asuransi, serta aneka pungutan pada saat transit Salvatore, 1997. Penelitian ini menggunakan jarak ekonomi sebagai variabelnya. Jarak ekonomi merupakan perkalian antara jarak kedua negara dengan share GDP negara pengimpor. Sehingga, selain ditentukan oleh jauh dekatnya Indonesia dengan negara pengimpor, jarak ekonomi juga dipengaruhi oleh share GDP negara pengimpor.

3.2.3. Panel Data

Analisis menggunakan data panel adalah kombinasi antara data deret waktu dan kerat lintang. Jika T adalah jumlah observasi dan n adalah jumlah unit kerat lintang, maka panel data terjadi jika T 1 dan n 1. Jika observasi untuk setiap unit kerat lintang sama banyaknya disebut balance Panels sedangkan jika tidak sama banyak disebut unbalance panels Johnston, 2000. Proses mengkombinasi data kerat lintang dan deret waktu untuk membentuk panel disebut pooling. Keuntungan menggunakan panel data adalah karena fleksibilitasnya lebih tinggi dalam memodelkan perbedaan prilaku antar individu dibandingkan kerat lintang Grenee, 2003. Jumlah data yang besar menambah derajat kebebasan dan mengurangi kolinearitas diantara variabel bebasnya sehingga meningkatkan efisiensi dari estimasi ekonometrika dan dapat dilakukan analisa yang tidak mungkin dilakukan jika menggunakan kerat lintang atau deret waktu Hsiao dalam Sibarani, 2002. Secara matematis, bentuk panel data dapat dinotasikan Jonhston, 2000 seperti yang terlihat dalam bentuk matrik di bawah ini, dimana makna notasi tersebut adalah: Y it = Nilai variabel bebas untuk unit kerat lintang i pada waktu t; dimana i= 1, …,n dan t = 1,…, T X it j = Nilai variabel terikat ke-j untuk unit i pada waktu t. K merupakan indeks variabel terikat j = 1,…,K