Analisis Revealed Comparative Advantage RCA

64 estimasi menunjukkan hampir seluruh komoditi unggulan ekspor Indonesia ke Uni Eropa menunjukkan hasil yang signifikan. Peningkatan variabel ini untuk komoditi coffee, whether or not roasted or decaffeinated; coffee husks and skins; coffee substitutes containing coffee in any proportion HS 0901, copper ores and concentrates HS 2603, natural rubber, balata, gutta-percha, guayule, chicle and similar natural gums, in primary forms or in plates, sheets or strip HS 4001, footwear with outer soles of rubber, plastics, leather or composition leather and uppers of leather HS 6403, video recording or reproducing apparatus, whether or not incorporating a video tuner HS 8521, transmission apparatus for radio- telephony, radio- telegraphy, radio-broadcasting or television, whether or not incorporating reception apparatus or sound recording or reproducing apparatus; television cameras; still image video cameras HS 8525, dan other furniture and parts thereof HS 9403 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aliran perdagangan ekspor Indonesia. Berbeda dengan komoditi yang memiliki kode HS 8521 dan 8525, hasil estimasi pada tujuh komoditi lain yang mempengaruhi aliran perdagangan ekspor Indonesia ke Uni Eropa, memberikan hasil yang sejalan dengan teori yang ada. Sementara itu, untuk kedua komoditi ini menunjukkan bahwa peningkatan GDP riil negara tujuan ekspor justru menurunkan aliran perdagangannya. Penurunan ini menunjukkan tingkat peningkatan pendapatan negara pengimpor, tidak akan serta merta membuat keputusan masyarakatnya dalam melakukan permintaan terhadap komoditi ini, karena komoditi ini tergolong pada komoditi tersier. Komoditi ini memiliki sifat khusus yaitu bahwa pemenuhan kebutuhan akan komoditi tersier tidak akan berpengaruh karena meningkatnya tingkat pendapatan. GDP per Kapita Negara Tujuan Ekspor Tidak jauh berbeda dengan variabel sebelumnya, variabel GDP per kapita negara tujuan ekspor berpengaruh secara nyata hanya terhadap aliran perdagangan komoditi-komoditi unggulan ekspor Indonesia ke Uni Eropa, meskipun hanya sebagiannya. Komoditi yang signifikan tersebut yaitu Palm oil and its fractions, whether or not refined, but not chemically modified HS 1511, Coconut copra, palm kernel or babassu oil and fractions thereof, whether or not refined, but not chemically modified HS 1513, Video recording or reproducing apparatus, whether or not incorporating a video tuner HS 8521, Transmission 65 apparatus for radio-telephony, radio- telegraphy, radio-broadcasting or television, whether or not incorporating reception apparatus or sound recording or reproducing apparatus; television cameras; still image video cameras HS 8525, dan Other furniture and parts thereof HS 9403. Pendapatan perkapita merupakan salah satu indikator kesejahteraan suatu negara. Negara-negara Uni Eropa yang tergolong ke dalam negara maju memiliki karakteristik tersendiri dalam hal pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya, termasuk pemenuhan komoditi-komoditi dengan kode HS 9403, 8521 dan 8525 yang tergolong ke dalam komoditi kebutuhan tersier. Sehingga jelas terlihat bahwa, pemenuhan kebutuhan akan komoditi-komoditi ini lebih berdasarkan pada hobi atau hanya untuk pemenuhan tingkat kepuasan tertentu saja. Dan terlihat jelas, semakin tinggi pendapatan perkapita seseorang maka pemenuhan akan kebutuhan tersier semakin tinggi pula, khususnya bagi kelompok negara- negara maju. Hasil estimasi untuk komoditi dengan kode HS 1511 dan 1513 atau komoditi yang tergolong kepada palm oil menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan perkapita negara pengimpor akan meningkatkan permintaan komoditi tersebut. Atau dengan kata lain, ekspor Indonesia untuk komoditi ini meningkat. Implikasinya tentu saja, bahwa peningkatan ekspor ini membuat Indonesia harus terus menjaga kestabilan dan bahkan meningkatkan produksi, investasi, serta produktivitas sumber daya manusianya. Nilai tukar riil rupiah terhadap mata uang negara tujuan ekspor Perhitungan pada estimasi untuk variabel nilai tukar riil rupiah terhadap mata uang negara tujuan menunjukkan hampir seluruh komoditi yang diteliti tidak berpengaruh dalam aliran perdagangan komoditi unggulan ekspor Indonesia ke Uni Eropa, kecuali komoditi Copper ores and concentrates HS 2603. Namun, hasil ini bertolak belakang dengan teori, karena ternyata depresiasi nilai rupiah justru menurunkan ekspor komoditi ini. Ketidaksesuaian secara teoritis bagi komoditi ini jika dilihat pada Tabel 5.4 menunjukkan adanya hubungan kerja sama yang sudah ditetapkan atau kontrak antara kedua pihak. Kestabilan jumlah ekspor komoditi ini pada rentang waktu penelitian menunjukkan bahwa komoditi ini, pada prinsipnya tidak dikendalikan oleh nilai tukar, karena faktor kontrak kerja sama yang sudah dibangun. 66 Tabel 5.4. Impor Copper ores and concentrates HS 2603 Uni Eropa + Sumber : COMTRADE, diolah Hasil yang yang tidak signifikan dalam mempengaruhi aliran perdagangan ekspor komoditi unggulan Indonesia ke Uni Eropa menunjukkan bahwa ekspor tidak terpengaruh oleh tingkat harga. Harga bukan merupakan alasan utama bagi importir untuk melakukan mengimpor dari Indonesia. Masyarakat Uni Eropa menerapkan standar yang tinggi bagi barang-barang yang masuk ke negaranya. Walapun harganya murah, jika suatu komoditi yang diekspor tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka tidak dapat masuk ke dalam negara tersebut. Harga komoditi ekspor Indonesia juga ditentukan oleh faktor lain seperti produktivitas dan harga bahan baku. Selain itu, munculnya negara-negara pesaing, seperti Cina, Malaysia, dan Jepang menjadi ancaman terhadap produk- produk ekspor utama Indonesia ke Uni Eropa. Jarak Ekonomi Jarak ekonomi yang merupakan hasil perhitungan jarak terhadap share GDP negara pengimpor menjadi salah satu indikator yang menentukan aliran perdagangan suatu komoditi. Berdasarkan hasil estimasi, variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aliran perdagangan ekspor komoditi unggulan Indoesia ke Uni Eropa bagi komoditi Coffee, whether or not roasted or decaffeinated; coffee husks and skins; coffee substitutes containing coffee in any proportion HS 0901, Palm oil and its fractions, whether or not refined, but not chemically modified HS 1511, Natural rubber, balata, gutta-percha, guayule, chicle and similar natural gums, in primary forms or in plates, sheets or strip HS 4001, Copper ores and concentrates HS 2603, Footwear with outer soles of