23 maka Kepala Kantor Pertanahan mengusulkan kepada Kepala Kantor Wilayah
agar kepada pemegang hak diberi peringatan agar dalam waktu tertentu sudah menggunakan tanahnya sesuai keadaannya atau menurut sifat dan tujuan
pemberian haknya”. e.
Peraturan Menteri Agraria Nomor 2 Tahun 1999 Tentang Izin Lokasi. Pasal 6 ayat 1 yang berbunyi: ”izin lokasi diberikan berdasarkan pertimbangan
mengenai aspek penguasaan tanah dan teknis tata guna tanah meliputi keadaan hak serta penguasaan tanah yang bersangkutan, penilaian fisik wilayah,
penggunaan tanah, serta kemampuan tanah”.
2.6 Penelitian Terdahulu
Solihah 2002 dalam penelitiannya bahwa terjadi penurunan luas lahan sawah sebanyak 2.946 hektar di Kabupaten Bogor. Faktor-faktor yang
berpengaruh positif penurunan luas lahan jumlah penduduk, panjang jalan kabupaten, dan sarana pendidikan. Serta faktor-faktor yang berpengaruh negatif
terhadap penurunan luas lahan adalah produktivitas tanaman padi sawah. Dalam menganalisis faktor-faktor ini menggunakan analisis regresi berganda. Kemudian
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan petani adalah pendidikan, kepala keluarga, jumlah tangungan, persentase pendapatan usaha tani padi
terhadap pendapatan total petani, jarak lahan dari pusat pertumbuhan ekonomi, dan pengaruh tetangga yang melakukan alih fungsi lahan. Dalam menganalisis
faktor-faktor di tingkat petani menggunakan analisis fungsi logit. Ruswandi 2005 dalam penelitianya bahwa terjadi konversi lahan
pertanian di Kecamatan Lembang dan Parompong sebesar 3.134,39 hektar dengan laju sebesar 2,96 persen per tahun. Beberapa faktor yang mempengaruhi konversi
24 lahan pertanian adalah kepadatan petani pemilik 1992, kepadatan petani non
pemilik 1992, jumlah masyarakat miskin, jarak desa ke kota kecamatan, luas lahan guntai dari luas wilayah desa tahun 1992, dan peningkatan persentase luas
lahan guntai. Dalam menganalisis faktor-faktor ini digunakan analisis regresi berganda. Secara umum konversi lahan berpeluang menurunkan kesejahteraan
petani yang dianalisis dengan metode logistik binari. Barokah et al 2010 dalam penelitiannya Dampak Konversi Lahan
Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani Di Kabupaten Karanganyar menjelaskan bahwa terjadi perubahan alih fungsi lahan pertanian menyebabkan
penurunan luas lahan pertanian di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama kurun waktu 12 tahun dari 1998-2010 telah terjadi perubahan
fungsi lahan sawah 0,120 hektar per rumah tangga petani, proporsi pendapatan usahatani berkurang 8,30 persen dari 42 persen menjadi 33,7 persen dan proporsi
pendapatan luar usahatani meningkat 10,30 persen dari 54 persen menjadi 64,30 persen. Berdasarkan hasil analisis uji t dengan
α = 5 persen menunjukkan pendapatan rumah tangga petani sebelum konversi tidak sama dengan sesudah
konversi lahan pertanian pendapatan bertambah Rp 1.482.000 per tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat perubahan pendapatan
digunakan uji beda rata-rata. Sitorus 2011 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa telah terjadi
konversi lahan sawah di Kabupaten Bogor sebesar 2.520,40 hektar dengan laju konversi 81,95 persen per tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi konversi
lahan sawah adalah PDRB sektor bangunan dan harga GKG. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.
25
III. KERANGKA PEMIKIRAN