yang akan datang, yang cenderung mengalami perubahan dilakukan dengan memanfaatkan
keluaran model iklim. Hasil antara kondisi iklim saat ini dan yang akan datang dilakukan
analisis
dan kemudian
dilakukan perbandingan terhadap perubahan pola dan
waktu tanam.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Klimatologis Provinsi Jawa
Barat Provinsi
Jawa Barat
memiliki keberagaman bentuk topografi, dimulai dari
wilayah pantai dan dataran rendah yang terdapat dibagian utara, dataran tinggi di
tengah dan pegunungan di selatan Provinsi Jawa Barat. Beragamnya kondisi topografi
Jawa Barat mengakibatkan keragaman kondisi klimatologis terutama distribusi curah hujan
dan suhu. Sebaran curah hujan dan suhu sangat beragam di wilayah Jawa Barat. Setiap
daerah di Jawa Barat tidak semuanya mempunyai nilai suhu dan curah hujan yang
sama, terutama pada bagian tengah dan bagian selatan Jawa Barat karena adanya barisan
pegunungan.
Distribusi curah hujan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3
menunjukkan distribusi rata-rata curah hujan tahunan yang diambil dari data BMKG tahun
1985 sampai tahun 1999. Curah hujan tahunan Jawa Barat berkisar antara 1414 mm hingga
4347 mm. Secara umum curah hujan rata-rata Jawa Barat sebesar 3000 mmtahun. Curah
hujan terendah berdasarkan Gambar 3 terdapat di sekitar wilayah pesisir Pantura seperti
Kabupaten
Indramayu dan
Kabupaten Cirebon. Sedangkan curah hujan tertinggi
terdapat di wilayah selatan Jawa Barat yang banyak terdapat pegunungan.
Gambar 3 Sebaran curah hujan rata-rata tahunan Provinsi Jawa Barat.
Gambar 4 Sebaran suhu rata-rata tahunan Provinsi Jawa Barat. Keragaman atau distribusi suhu udara
rata-rata tahunan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar 4. Berdasarkan hasil
yang diperoleh, kisaran suhu udara Jawa Barat berkisar antara 20.0
o
C hingga 27.6
o
C dengan suhu tertinggi terdapat di wilayah pesisir
bagian utara Pulau Jawa seperti Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten
Cirebon dan lainnya. Sedangkan untuk suhu udara terendah terdapat di sekitar wilayah
pegunungan dan dataran tinggi seperti Gunung Salak, Gunung Pangrango dan
Gunung Papandayan.
Selain keragaman pada distribusi curah hujan dan suhu, Jawa Barat juga mempunyai
keragaman pada jenis tanah. Jenis tanah Provinsi Jawa Barat sebagian besar berjenis
tanah podzolik kuning kemerahan yang keberadaannya menyebar diseluruh Jawa
Barat. Pada wilayah pesisir bagian utara Jawa Barat, jenis tanah yang mendominasi adalah
jenis tanah alluvial, sedangkan pada bagian selatan dan pegunungan jenis tanah yang
mendominasi adalah jenis tanah latosol dan andosol. Untuk lebih jelas mengenai jenis
tanah untuk masing-masing kabupaten dapat dilihat pada Lampiran 6.
Keberagaman kondisi iklim, jenis tanah dan topografi yang ada di Provinsi Jawa
Barat memungkinkan berbagai tanaman dapat ditanam disini. Provinsi ini memiliki banyak
keunggulan dalam bidang perkebunan, antara lain kopi, teh, cengkeh, kakao, dan karet yang
merupakan komoditas unggulan nasional BAPESITELDA 2008. Selain tanaman
perkebunan, komoditas unggulan nasional lainnya adalah tanaman padi.
4.2 Analisis Pola Curah Hujan