Adaptasi merupakan salah satu bentuk respon masyarakat dalam menyikapi perubahan lingkungan. Dibutuhkan sejumlah pengeluaran dalam
melakukan tindakan responsif ini, khususnya yang bersifat pencegahan terhadap nilai kerugian yang lebih tinggi. Biaya adaptasi yang ditanggung masyarakat
dapat berbeda satu sama lain. Hal ini didasarkan pada berbagai faktor sosial dan ekonomi masyarakat, serta tingkat dampak yang diterima oleh tiap individu.
2.3 Averting Behavior Method
Pendekatan yang dapat digunakan dalam mengestimasi besar biaya adaptasi masyarakat adalah Averting Behavior Method ABM. Metode ini
menggambarkan sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat dengan tujuan mencegah atau mengurangi dampak degradasi lingkungan Garrod dan Willis
1999. Metode ABM ini terbatas untuk kasus dimana rumah tangga mengeluarkan sejumlah uang untuk mengimbangi dampak lingkungan yang diterima Pearce
1993. Pendekatan ini terbagi menjadi tiga, yaitu: 1.
Biaya Pencegahan Preventive Expenditure Pendekatan biaya pencegahan merupakan pendekatan melalui estimasi
kesediaan individu untuk mengeluarkan biaya agar dapat terhindar dari kerusakan akibat degradasi lingkungan Garrod dan Willis 1999. Biaya
pencegahan dikeluarkan untuk melindungi rumah tangga dari penurunan kesejahteraan Hanley dan Spash 1993.
2. Biaya Pengganti Replacement Cost
Pendekatan biaya pengganti digunakan untuk menggantikan aset pada harga saat ini. Penilaian dilakukan dengan mengestimasi biaya yang dikeluarkan
masyarakat untuk menggantikan manfaat jasa lingkungan yang rusak dengan
suatu nilai jasa lingkungan yang tidak mengalami kerusakan Jones et al. 2000.
3. Biaya Substitusi Substitute Cost
Pendekatan biaya substitusi dilakukan dengan mengestimasi biaya yang dikeluarkan masyarakat dalam mensubstitusi barang dan jasa yang hilang
akibat degradasi lingkungan Jones et al. 2000.
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1
Kerangka Pemikiran
Perubahan iklim merupakan implikasi dari kegiatan manusia yang menyebabkan peningkatan suhu bumi. Hal ini menjadi faktor pemicu mencairnya
lapisan es di kawasan kutub bumi yang berakibat pada peningkatan tinggi permukaan air laut rob. Fenomena ini berdampak pada kehidupan masyarakat
yang tinggal di wilayah pesisir yang rentan terhadap pasang surut air laut Paw dan Thiang-Eng 1991.
Tingkat pengetahuan dan dampak perubahan iklim yang diterima oleh masyarakat tidak selalu seragam. Oleh sebab itu, perlu dilakukan interpretasi
mengenai persepsi masyarakat terhadap perubahan iklim dan dampak lokal yang diterima. Proses interpretasi ini dilakukan sebagai awal dari beberapa proses
identifikasi tingkat lanjut, karena melalui persepsi masyarakat tersebut peneliti dapat memperoleh informasi mengenai dampak umum dari banjir rob yang terjadi
di lokasi penelitian. Strategi adaptasi masyarakat pada umumnya didasari oleh persepsi setiap
individu terhadap perubahan yang terjadi. Oleh sebab itu, informasi terkait persepsi masyarakat dapat dimanfaatkan sebagai acuan bagi proses identifikasi
selanjutnya seperti strategi dan biaya adaptasi, serta harapan masyarakat mengenai program pemerintah terkait permasalahan banjir rob. Selain itu, hasil identifikasi
persepsi masyarakat tersebut dapat digunakan sebagai stimulan dan input komunikasi yang efektif saat melakukan wawancara dengan tiap responden.
Ada pun tahap selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah identifikasi mengenai strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat untuk