5.3.1 Status Kepemilikan Rumah
Status kepemilikan merupakan faktor yang mempengaruhi keinginan dan kepedulian seseorang untuk melakukan perlindungan maupun kemampuan
beradaptasi dari rumah yang dihuni. Berdasarkan data yang diperoleh melalui survei responden yang merupakan pemilik dari rumah yang dihuninya yaitu
sebanyak 80 , sedangkan responden bukan pemilik yaitu sebanyak 20 . Responden bukan pemilik yang diperoleh dalam survei merupakan responden
yang tinggal di rumah sewa atau mengontrak. Proporsi tersebut dapat dilihat dalam Gambar 10 berikut.
Sumber: data primer diolah
Gambar 10. Proporsi Status Kepemilikan Rumah Responden Kelurahan Penjaringan Tahun 2011
5.3.2 Jenis Bangunan
Faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap biaya adaptasi adalah jenis bangunan. Jenis bangunan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
bangunan permanen dan semi permanen. Bangunan permanen merupakan bangunan yang memiliki konstruksi kokoh atau tembok. Sedangkan bangunan
semi permanen adalah bangunan yang sebagian besar konstruksinya terbuat dari bambu, kayu, maupun bilik. Proporsi tersebut dapat dilihat dalam Gambar 11
berikut.
Pemilik 80
Bukan Pemilik 20
Sumber: data primer diolah
Gambar 11. Proporsi Jenis Bangunan Rumah Responden Kelurahan Penjaringan Tahun 2011
Berdasarkan data yang diperoleh, responden yang menghuni tempat tinggal jenis bangunan permanen yaitu sebanyak 86 . Sedangkan responden
yang menghuni tempat tinggal jenis bangunan semi permanen, yaitu sebanyak 14 .
5.3.3 Luas Rumah
Lokasi penelitian ini merupakan kawasan padat penduduk dimana mayoritas penduduk tinggal di rumah yang berhimpitan dengan rumah lain dan
cenderung tidak terlalu luas, bahkan dapat dikatakan terlalu kecil untuk jumlah anggota dalam keluarga tertentu. Proporsi luas rumah responden tersebut dapat
dilihat dalam Gambar 12 berikut dalam meter persegi.
Sumber: data primer diolah
Gambar 12. Proporsi Luas Rumah Responden Kelurahan Penjaringan Tahun 2011
Permanen 86
Semi Permanen 14
12-26 30
27-41 38
42-56 14
57-71 4
71 14
Mayoritas responden memiliki rumah tidak lebih luas dari 41 m
2
. Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan ekonomi dan luas lahan di wilayah tersebut.
Meskipun harus tinggal di rumah yang sempit, sebagian besar responden mengaku merasa betah tinggal di wilayah Kelurahan Penjaringan karena letaknya strategis.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1