52
2 5-9
19.984 19.085
39.069 3
10-14 17.799
16.932 34.731
4 15-19
14.672 13.697
28.369 5
20-24 12.852
12.149 25.001
6 25-29
14.099 14.044
28.143 7
30-34 14.796
14.725 29.521
8 35-39
14.188 14.035
28.223 9
40-44 12.533
12.607 25.140
10 45-49
10.131 11.052
21.183 11
50-54 8.418
9.286 17.704
12 55-59
7.160 8.012
15.172 13
60-64 5.248
5.730 10.978
14 65-69
3.269 4.439
7.708 15
70-74 2.130
2.871 5.001
16 75
+
1.733 3.735
5.468
JumlahTotal 2013 180.535
183.220 363.755
2012 178.073
180.750 358.823
2011 176.077
178.165 354.242
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo Tahun 2014
IV.1.4. Administrasi Pemerintahan Kabupaten Karo
Wilayah pemerintahan Kabupaten Karo sejak tanggal 29 Desember 2006 resmi berubah dari 13 kecamatan menjadi 17 kecamatan. Tahun 2010 juga terjadi
pemekaran di beberapa desa sehingga saat ini Kabupaten Karo memiliki 259 desa
Universitas Sumatera Utara
53
dan 10 kelurahan yang tersebar di 17 kecamatan. Adapun 17 kecamatan tersebut adalah
1. Kecamatan Mardinding
2. Kecamatan Laubaleng
3. Kecamatan Tigabinanga
4. Kecamatan Juhar
5. Kecamatan Munte
6. Kecamatan Kutabuluh
7. Kecamatan Payung
8. Kecamatan Tiganderket
9. Kecamatan Simpang Empat
10. Kecamatan Naman Teran
11. Kecamatan Merdeka
12. Kecamatan Kabanjahe
13. Kecamatan Berastagi
14. Kecamatan Tigapanah
15. Kecamatan Dolat Rayat
16. Kecamatan Merek
17. Kecamatan Barusjahe
Pemerintahan Kabupaten Karo juga terdiri dari beberapa instansi-instansi pemerintah yang secara bersama-sama melaksanakan tugas pokok dan fungsi
pemerintahan yaitu : 1.
Dinas Pendidikan 2.
Dinas Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
54
3. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
4. Dinas Perhubungan
5. Dinas Komunikasi, Informasi dan PDE
6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
7. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
8. Dinas Pekerjaan Umum
9. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
10. Dinas Pertanian dan Perkebunan
11. Dinas Peternakan dan Perikanan
12. Dinas Kehutanan
13. Dinas Pertambangan dan Energi
14. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
15. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
16. Dinas Kepemudaan dan Olah Raga
Adapun lembaga teknis daerah yang ada di Kabupaten Karo adalah sebagai berikut :
1. Badan Perencanaan Pembangunan
2. Badan Kesatuan Bangsa, Politikdan Perlindungan Masyarakat
3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
5. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
6. Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
6.a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Universitas Sumatera Utara
55
7. Inspektorat Kabupaten 8. Kantor Kearsipan, Perpustakaan dan Dokumentasi
9. Kantor Ketahanan Pangan 10. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
11. Kantor Lingkungan Hidup 12. Rumah Sakit Umum
IV.2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Karo IV.2.1. Sejarah Berdirinya BPBD Kabupaten Karo
Kabupaten Karo merupakan daerah yang memiliki kondisi geografis, geologis, dan hidrologis yang berpotensi rawan bencana seperti gunung berapi,
angin topan, kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, dan faktor alam lainnya. Pada tahun 2010 Kabupaten Karo dilanda bencana alam dalam skala besar yaitu
erupsi Gunung Sinabung yang mengakibatkan kerusakan lahan pertanian dan perumahan sehingga masyarakat yang tinggal di daerah sekitar Gunung Sinabung
harus diungsikan ke daerah-daerah yang lebih aman. Berselang tiga tahun kemudian yaitu tahun 2013 Gunung Sinabung kembali menunjukkan aktivitas
vulkaniknya yang lebih dahsyat dengan jangkauan jarak awan panas dan lahar dingin yang semakin luas sehingga jumlah korban pengungsi dari erupsi gunung
tersebut juga semakin banyak. Penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada tahun
2010 dan 2013 silam dilaksanakan oleh jajaran pemerintahan Kabupaten Karo yang turut dibantu oleh BNPB, dan BPBD Provinsi Sumatera Utara. Dimana pada
Universitas Sumatera Utara
56
masa tersebut Kabupaten Karo memang belum membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerahnya sendiri padahal Gunung Sinabung pada kala
itu sering sekali menunjukkan aktivitas vulkaniknya seperti letusan abu vulkanik, gempa vulkanik, banjir lahar dingin, serta potensi bencana yang lain.
Melihat kejadian tersebut pemerintah Kabupaten Karo sadar bahwa sangat diperlukan sekali suatu lembaga perangkat daerah yang menangani urusan di
bidang penanggulangan bencana. Hal ini penting agar penanganan bencana dapat terlaksana secara sistematis, terpadu dan terkoordinasi. Oleh karena itu pada
tanggal 22 Januari Tahun 2014 Pemerintah Daerah Kabupaten Kato menetapkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
BPBD Kabupaten Karo Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Karo. Dalam Perda tersebut yaitu pasal
1 dan 2 menjelaskan bahwa adanya penambahan lembaga teknis daerah yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo dan perubahan
selanjutnya yaitu perubahan lembaga teknis Inspektorat Kabupaten menjadi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.
Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karo mulai melaksanakan fungsinya sebagai koordinator dalam penanggulangan bencana erupsi Gunung
Sinabung adalah sejak tanggal 24 Mei Tahun 2014 silam. Hal ini terjadi karena pada tanggal tersebutlah secara sah Komandan satuan tugas nasional
penanggulangan bencana erupsi Gunung Sinabung yaitu Kepala BNPB menyerahkan penanggulangan bencana erupsi Gunung Sinabung dilaksanakan
oleh Pemerintahan Daerah Kabupaten Karo, kemudian Bupati Kabupaten Karo menunjuk BPBD Kabupaten Karo sebagai koordinator penanganan bencana
Universitas Sumatera Utara
57
tersebut. Selanjutnya pemerintah Kabupaten Karo berharap penanganan bencana Erupsi Gunung Sinabung dan potensi bencana yang lain akan dapat terlaksana
dengan terpadu dan lebih baik. Perlu diketahui bahwa dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana bahwa BPBD pada umumnya memiliki tiga fungsi utama dalam penanganan bencana yaitu fungsi komando, koordinasi dan
pelaksana. Dalam penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung tahun 2014, BPBD Kabupaten Karo hanya melaksanakan dua fungsi yaitu fungsi koordinasi
dan fungsi pelaksana. Adapun fungsi komando dilaksanakan oleh Ketua Dandim 0205 Tanah Karo sebagai Komandan tanggap darurat penanganan bencana erupsi
Gunung Sinabung. Pemerintah Kabupaten Karo melihat penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung harus dilaksankan dengan cepat sehingga Ketua Dandim
0205 Tanah Karo dianggap lebih tepat untuk menjalankan fungsi komando tersebut. Menanggapi hal tersebut, menurut BPBD Kabupaten Karo dan instansi
dinas yang lain tidak ada masalah karena dalam penetapan komando pada tim tanggap darurat dalam suatu bencana adalah suatu kebijakan dari kepala
pemerintah daerah.
IV.2.2. Visi dan Misi