SENYAWA ANTIMIKROBA TINJAUAN PUSTAKA

C. SENYAWA ANTIMIKROBA

Senyawa antimikroba adalah senyawa biologis atau kimia yang dapat menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroba. Senyawa antimikroba dapat bersifat bakterisidal membunuh bakteri, bakteriostatik menghambat pertumbuhan bakteri, fungisidal membunuh kapang, fungistatik menghambat pertumbuhan kapang, germisidal menghambat germinasi spora bakteri, dan lain sebagainya Fardiaz, 1992. Senyawa antimikroba pada pangan dapat dibedakan atas 3 golongan berdasarkan sumbernya : 1 senyawa antimikroba yang terdapat secara alami di dalam bahan makanan, 2 bahan pengawet yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan, dan 3 senyawa antimikroba yang terbentuk oleh mikroba selama proses fermentasi pangan Fardiaz, 1992. Mekanisme penghambatan mikroba oleh senyawa antimikroba antara lain disebabkan oleh : 1 perusakan dinding sel mikroba, 2 mengubah permeabilitas membran sitoplasma sehingga menyebabkan terjadinya kebocoran nutrien dari dalam sel, 3 denaturasi protein sel, dan 4 menghambat kerja enzim intraseluler Pelczar dan Chan, 1986. Kemampuan suatu senyawa antimikroba dalam menghambat pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : konsentrasi zat pengawet, waktu penyimpanan, suhu lingkungan, sifat-sifat mikroba jenis, konsentrasi, umur, dan keadaan mikroba, serta sifat-sifat fisik dan kimia makanan termasuk kadar air, pH, jenis dan jumlah senyawa di dalamnya Fardiaz, 1992. Senyawa antimikroba yang dihasilkan oleh BAL menurut Ouwehand dan Vesterlund 2004 antara lain :

1. ASAM ORGANIK

Dalam fermentasi heksosa, fermentasi homofermentatif menghasilkan asam laktat, sedangkan fermentasi heterofermentatif menghasilkan asam laktat, asetat, etanol, dan CO 2 . Asam lemah seperti asam laktat, asam asetat, dan asam propionat memiliki kekuatan lebih pada pH rendah dibandingkan pH netral. Asam asetat adalah inhibitor terkuat dan aktivitas penghambatanya luas yaitu terhadap khamir, kapang dan