Buku Putih Kota Jepara III-18
No Tahun Jenis
Kecamatan Desa
Jumlah unit
Kembang Keling
e.Tubanan f.Blingoh
g.Tulakan, h.Bandungharjo
2 2
2 2
2 2009 MCK Keling
Donorojo Kembang
Bangsri Bantealit
Pakisaji a.Tempur
b.Kunir c.Watuaaji
d.Banyumanis e.Dudakawu
f.Papasan g.Bringin
h.Somosari i.Tanjung
2 2
2 2
2 2
2 2
2 3 2010 MCK++SLBM
Sanitasi Lingkungan
Berbasis Masyarakat
Jepara Pecangaan
a.Demaan b.Karangrandu
1 =150 KK 1 =100 KK
Sumber : DPUESDM Kabupaten Jepara.
3.2.4 Aspek Teknis dan Teknologi
Teknis operasional dalam pengelolaan limbah domestik di Kabupaten Jepara diwujudkan dalam beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan
oleh BLH Kabupaten Jepara, antara lain : 1. Pengujian Limbah Cair Domestik
2. Pengujian Air Sungai Badan Air 3. Perlindungan pada sumber – sumber Mata Air
4. Penegakan Hukum terhadap pelanggar Pengelolaan Lingkungan Upaya yang dilakukan oleh BLH Kabupaten Jepara sebagai SKPD yang
berwenang dalam pemantauan dan pengawasan terhadap limbah cair domestik antara lain melalui beberapa kegiatan yaitu :
1. Meningkatkan Pemantauan Kualitas Lingkungan 2. Meningkatkan Pengendalian dan Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
Buku Putih Kota Jepara III-19
3. Meningkatkan Pembinaan Teknis Pengendalian Lingkungan Secara umum berdasarkan studi EHRA Jepara Juli 2010, terdapat
beberapa cara pembuangan pengolahan limbah tinja yang dilakukan oleh masyarakat yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.11 Jenis Pengolahan Limbah Domestik Jepara
Frekuensi Prosentase
Jamban siram leher angsa disalurkan ke tangki septik 822
67,99 Jamban siram leher angsa disalurkan ke cubluk
- -
Jamban siram leher angsa disalurkan ke lobang galian 12
0,99 Jamban siram leher angsa disalurkan ke sungai kali parit
36 2,98
Jamban siramleher angsa disalurkan ke kolam 3
0,25 Jamban siramleher angsa disalurkan ke tidak tahu kemana
2 0,17
Jamban non siram tanpa leher angsa salur ke tangki septik 174
14,39 Jamban non siram tanpa leher angsa salur ke cubluk
- -
Jamban non siram tanpa leher angsa salur ke lobang galian 14
1,16 Jamban nonsiramtanpa leher angsa salur ke sungaikaliparit
9 0,74
Jamban nonsiramtanpa leher angsa salur ke kolam 1
0,08 Jamban non siram lubang tanpa leher angsa disalurkan ke tidak
terlihat 4 0,33
Gantung di atas sungai kolam 24
1,99 Tidak ada fasilitas: Di sungai kali parit got
108 8,93
Tidak ada fasilitas: Lapangan, semak -
- Di fasilitas jamban umum lain
- -
Lainnya catat -
- Total 1209
100,00
Sumber, Data EHRA Jepara, 2010
Dari data diatas dapat diketahui bahwa pilihan teknologi yang banyak dipergunakan dalam mengolah limbah cair domestik, baik grey water air limbah
cuci, mandi dan black water limbah tinja di Jepara adalah melalui on site system yaitu tangki septik sebesar 67,2. Sedangkan untuk off site system atau
pembuangan dan pengolahan limbah tinja secara terpusat untuk skala kota belum pernah ada.
Dalam rangka menyediakan jasa pelayanan pengolahan lumpur tinja, Kabupaten Jepara mengoperasionalkan sebuah IPLT yang terletak di TPA
Bandengan. Pengelolaan IPLT sepenuhnya masih berada di bawah pengawasan dari Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Kebersihan DPTRK Kabupaten Jepara.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Buku Putih Kota Jepara III-20
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Jepara Nomor 1 Tahun 1999 tentang Retribusi Penyedotan Kakus, struktur dan besarnya tarif
retribusi dibagi menjadi tiga lokasi, yaitu : 1 Lokasi Rumah Tangga; 2 Lokasi Fasilitas Umum Sosial; dan 3 Lokasi Komersial. Adapun secara umum,
besarnya tarif yang dikenakan sebesar Rp. 40.000,-m
3
ditambah dengan biaya jarak tempuh lokasi.
Hingga sejauh ini efektiftas IPLT dinilai sangat kecil, karena jumlah lumpur tinja yang masuk setiap harinya sangat jauh berada dibawah kapasitas
optimal pengolahan harian IPLT yaitu hanya 1 rit perhari atau sebesar 2,25 m
3
hari. Lumpur tinja sisa hasil proses pengolahan air limbah domestik hingga sejauh ini dimanfaatkan oleh DPTRK Kabupaten Jepara untuk alternatif lain
seperti untuk campuran kompos ataupun sebagai pupuk tanaman. Sedangkan limbah cair dari Rumah Potong Hewan RPH yang
berlokasi sebelah Barat Pasar Jepara II, proses pengolahan yang dipakai adalah dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL sistem Dewats yang terdiri dari
Digister, Septictank, Baffle Reactor dan Anaerobic Filter, dengan sistem ini air limbah akan diolah hingga memenuhi baku mutu yang ditetapkan dan Digester
mampu menghasilkan gas bio sebagai sumber energi alternatif. Volume limbah cair yang dimanfaatkan adalah dari 150 ternak yang dipotong setiap bulannya.
3.2.5 Peran Serta Masyarakat dan Gender dalam Penanganan Limbah