Jenis Penanganan pengelolaan Moto Kabupaten Jepara yaitu “Trus Karya Tataning Bumi” yang artinya terus bekerja keras

Buku Putih Kota Jepara III-48 khususnya limbah padat yang dihasilkannya untuk dibakar pada unit incinerator yang dimiliki oleh RSUD Kartini atau pada Puskesmas terdekat. Hingga tahun 2009 RSUD Kartini merupakan salah satu rumah sakit yang diketahui memiliki pengolahan limbah medis baik padat maupun cair walaupun secara kuantitas maupun kualitas pengolahan limbah masih kurang memadai. Secara detail penjelasan terkait limbah medis ditinjau dari sumber, jenis dan pengolahannya dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Sumber

Sumber timbulan sampah medis yang dihasilkan dari RSUD Kartini secara garis besar berasal dari unit obstetrik, unit emergency, unit laboratorium, kamar mayat, patologi dan otopsi, unit layanan medis, dan sebagainya adalah sebanyak 1.204 kg per bulan .

b. Jenis

Jenis limbah medis dapat berupa benda tajam, infeksius, jaringan tubuh, sitotoksis, farmasi, kimia, dan radio aktif. Jenis lain adalah sampah medis berupa; darah, jaringan, spuit, kapas, kasa, slang infus, jarum suntik, dan sampah lain yang terkontaminasi. Cakupan penanganan sampah medis di RSUD Kartini sudah mencakup 100 dari total timbulan sampah setiap harinya. Tabel 3.15 Timbulan Limbah Medis Non Medis RSUD Kartini Kabupaten Jepara Tahun 2009 No Bulan Timbulan Limbah Medis Kg Timbulan Limbah Non Medis Kg 1 Januari 1.160 1.736 2 Pebruari 1.181 1.364 3 Maret 1.265 1.612 4 April 1.229 1.598 5 Mei 1.216 1.791 6 Juni 1.142 1.524 7 Juli 1.208 1.646 8 Agustus 1.204 1.846 9 September 1.150 1.866 10 Oktober 1.234 2.204 11 Nopember 1.218 2.298 Buku Putih Kota Jepara III-49 No Bulan Timbulan Limbah Medis Kg Timbulan Limbah Non Medis Kg 12 Desember 1.236 2.136 Total 14.452 21.621 Rata-rata perbulan 1.204 1.801 Sumber : Instalasi Pemeliharaan Sarana da Prasarana RSUD Kartini Kabupaten Jepara, 2009. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa volume sampah medis dan sampah non medis setiap bulan mengalami peningkatan.

c. Penanganan pengelolaan

ƒ Sampah dipisahkan menjadi dua yaitu sampah medis dan sampah non medis, kedua sampah tersebut diberi wadah dan kantong plastik yang berbeda. Untuk sampah medis dimasukkan ke dalam kantong plastik merah. ƒ Sebelum dibuang ke pembuangan sementara, dilakukan desinfeksi dengan bahan kimia untuk membunuh bakteri patogen dan mikroorganisme lain yang bisa membayakan penjamah sampah. ƒ Pemusnahan sampah medis dengan pembakaran incenerator. ƒ Untuk limbah cair diolah dalam suatu IPAL yang dikelola secara mandiri oleh RSUD Kartini. alur IPAL dituangkan pada gambar dibawah berikut ini.

d. Permasalahan

• Selama bulan Januari sd Mei 2009 sisaabu pembakaran sampah medis belum maksimal, karena konstruksi cerobong yang terlalu kecil sehingga tidak mampu membakar dengan suhu di atas 900 C. • Tempat Penampungan Sementara TPS setiap hari Minggu dan Senin sering terjadi penumpukan sampah, karena pada hari Minggu tidak ada pengangkutan dari pihak DPTRK. Buku Putih Kota Jepara III-50 Gambar 3.16 Alur IPAL RSUD Kartini Kabupaten Jepara Sumber : RSUD Kartini Kabupaten Jepara KM, Toilet, wc Auto Rake Screen FBBR Bak Pengendapan Bak Air Terolah Up Flow Filter Bak Desinfektan Lift Station Bufer Basin Pretreatmen Laundry Dapur Limbah Padat Incenerator Dewatering Unit Cake Air Bersih Bak Penampungan Lumpur Saluran Air Kota Sungai Effluent Buku Putih Kota Jepara III-51

3.6.3 Kampanye PHBS

Untuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara telah melakukan berbagai upaya agar masyarakat bisa mengetahui, memahami, mengerti dan akhirnya mau melakukan apa yang menjadi kewajiban sebagai warga masyarakat untuk turut serta membangun kesehatan baik individu, masyarakat dan lingkungan, agar kualitas kesehatan meningkat, sedangkan kegiatanya antara lain : 1. Pelatihan untuk petugas kesehatan. 2. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di DesaKelurahan. 3. Survei PHBS di 21 Puskesmas masing-masing 210 KK. 4. Melatih kader kesehatan di kelurahan-kelurahan. 5. Memasang spanduk-spanduk poster-poster himbauan untuk PHBS. 6. Membentuk Forum Kesehatan Desa FKD. 7. Lomba Lingkungan Sekolah Sehat LLSS. 8. Kampanye Anti Rokok tahun 2008. 9. Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun CTPS, peserta 1000 orang anak-anak SD se Kabupaten Jepara. 10. Pelatihan dan praktek CLTS selama 2 hari, tahun 2010. 11. Pelatihan Higiene Sanitasi Sekolah, praktek CTPS, tahun 2010. 12. Survey Peningkatan Sanitasi Obyek Wisata Pantai Kartini Survey IS. Ruang lingkup Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS, dalam pelaksanaanya ada 5 tatanan yaitu : 1. Tatanan Rumah Tangga Sehat 2. Tatanan Sekolah Sehat 3. Tatanan Perkantoran Sehat 4. Tatanan Tempat-Tempat Umum Sehat 5. Tatanan Pondok Pesantren Sehat PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Rumah tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 16 enambelas PHBS di rumah tangganya, urutan ke 16 PHBS dan urutan masalah dari Hasil Survei Pemetaan Rumah Tangga Sehat tatanan rumah tangga yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara pada tahun 2009 di 21 Buku Putih Kota Jepara III-52 Puskesmas dengan jumlah desa yang di data ada 188 desa dan 4410 rumah tangga atau 210 rumah tangga setiap Puskesmas adalah sebagai berikut: 1. Tidak merokok sebesar 35,37. 2. Jaminan pemeliharaan kesehatan JPK sebesar 42,49 3. ASI Eksklusif sebesar 43,06 4. Melakukan aktifitas fisik tiap hari sebesar 63,88 5. Menggunakan lantai rumah kedap air sebesar 70,41 6. Menggunakan jamban sehat sebesar 75,96 7. Melakukan PSN minimal seminggu sekali sebesar 76,80 8. Kepadatan hunian rumah per orang min.9 m2 sebesar 78,25 9. Mencuci tangan dengan sabun dengan air bersih yang mengalir sebesar 78,32 10. Menimbang bayi dan balita sebesar 78,91 11. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan sebesar 80,50 12. Membuang sampah pada tempatnya sebesar 82,83 13. Makan dengan menu seimbang sebesar 89,64 14. Menggosok gigi min.2 kali sehari sebesar 93,20 15. Menggunakan air bersih sebesar 94,04 16. Tidak menyalahgunakan miras dan narkoba sebesar 96,76

3.7 Pembiayaan Sanitasi Kota

3.7.1 Kelembagaan Pengelolaan Keuangan Sanitasi

Kelembagaan pengelolaan keuangan untuk sanitasi di kabupaten Jepara dapat diuraikan dalam tabel berikut dibawah ini. Tabel 3.16 Kelembagaan Pengelolan Keuangan Sanitasi No Kelembagaan Referensi Kesesuaian dalam RPJMD, RKPD dan Pendanaan Program 1 Dokumen Rencana- Rencana Kota

a. Moto Kabupaten Jepara yaitu “Trus Karya Tataning Bumi” yang artinya terus bekerja keras

membangun daerah, diharapkan visi Kabupaten Jepara sebagai pemicu bagi seluruh komponen masyarakat stakeholders untuk terus bekerja keras membangun daerah dalam rangka untuk Perencanaan Kota Ref : RPJMD Buku Putih Kota Jepara III-53 No Kelembagaan Referensi Kesesuaian dalam RPJMD, RKPD dan Pendanaan Program mencapai visi yang dicita-citakan. Visi Kabupaten Jepara sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Jepara Tahun 2007-2012, adalah : “Terwujudnya Kabupaten Jepara sebagai daerah yang religius, aman, maju, demokratis dan sejahtera dengan bertumpu pada potensi budaya lokal, melalui peningkatan kualitas sumber daya yang terlayani oleh pemerintahan yang bersih”

b. Indikator kekuatan; dokumen perencanaan yang