Besaran Realisasi dan Potensi Pendapatan Retribusi Layanan Sanitasi

Buku Putih Kota Jepara III-62 Tabel 3.19 Besaran Realisasi dan Potensi Pendapatan Retribusi Layanan Sanitasi – Kabupaten Jepara No Jenis Pendapatan 2006 2007 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 6 7 1 Retribusi Kebersihan Sampah - 100.554.000 111.352.500 32.007.500 - 2 Retribusi Air Limbah - 11.440.000 11.960.000 1.055.000 - 3 Retribusi Drainase - - - - - 4 Jumlah Retribusi Sanitasi 111.994.000 123.312.500 33.062.500 - 5 Jumlah PAD 52.631.057.000 57.610.457.000 62.003.754.000 68.098.430.000 - 6 Jumlah Dana Perimbangan 494.768.063.000 543.842.468.000 611.019.234.000 645.109.911.000 - 7 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah - 80.502.072.000 58.022.148.000 49.501.994.000 - 8 Jumlah Pendapatan Daerah 547.399.120.000 681.954.997.000 731.045.136.000 762.710.335.000 - Rasio Retribusi Sanitasi terhadap Jumlah PAD - 0,19 0,20 0,05 - Rasio PAD terhadap Jumlah Pendapatan Total

9.61 8.45

8.48 8.93

- Sumber APBD perhitungan realisasi Buku Putih Kota Jepara III-63

3.7.6 Pinjaman Daerah

Pemerintah Kabupaten Jepara dalam menjalankan roda pemerintahannya lebih mengoptimalkan sumber pembiayaan yang ada, sehingga tidak pernah melaksanakan pinjaman daerah.

3.7.7 Permasalahan Pendanaan Sanitasi Kabupaten Jepara

Permasalahan pendanaan sanitasi di Kabupaten Jepara adalah masih minimnya alokasi dana untuk pembangunan sanitasi. Hal ini diakibatkan karena sebagian besar alokasi dana APBD digunakan untuk membayar gaji pegawai negeri dan juga untuk membiayai anggaran sesuai amanat Undang-undang misalnya anggaran pendidikan 20 . Hal ini menyebabkan usulan yang diarahkan ke arah upaya pembinaan masyarakat dalam penanganan sampah masih terbatas begitu pula usulan kegiatan pengelolaan limbah domestik masih kecil dan terbatas serta usulan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi drainase lingkungan belum menjadi prioritas sehingga usulannya masih kurangkecil. 3.7.8 Besaran Pendanaan Sanitasi Per Kapita Angka ideal nasional belanja sanitasi adalah Rp.52.000,-kapitatahun, jika mengacu pada angka nasional tersebut maka dibutuhkan jumlah belanja sanitasi Kabupaten Jepara sebesar Rp. 57,6 milyar pada tahun 2009, dan bergerak pasti berdasarkan proyeksi jumlah penduduk untuk tahun-tahun berikutnya. Pengertian belanja sanitasi standar minimal sebesar Rp. 52.000,- dilihat dari dua sisi, yaitu belanja pemerintah dan pengeluaran masyarakat perkapita. Artinya untuk pelayanan publik, dari belanja yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk operasional, pemeliharaan dan pembangunan sarana prasarana sanitasi dengan besaran tertentu, harus dibayar oleh masyarakat dalam jumlah yang sama mengandung pengertian ‘equal cost recovery”. Belanja sanitasi perkapita pertahun dihitung berdasarkan jumlah belanja sanitasi dibagi dengan jumlah penduduk terlayani baik untuk sampah, air limbah dan drainase atau total penduduk. Supaya memberikan perhatian kepada seluruh penduduk yang ideal untuk dilayani, maka rasio belanja sanitasi perkapita hendaknya didasarkan kepada total penduduk yaitu sebesar Rp.13.146,- pertahun. Jika dibandingkan dengan standar kebutuhan minimal belanja sanitasi perkapita sebesar Rp. 52.000,- pertahun, maka untuk Kabupaten Jepara baru mampu mencapai 25,28 saja. Perhitungan besaran pendanaan sanitasi perkapita seperti pada Tabel 3.19 berikut ini.