Penanganan Limbah Industri Penangangan Limbah Medis

Buku Putih Kota Jepara III-47

3.6 Komponen Sanitasi Lainnya

3.6.1 Penanganan Limbah Industri

Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara, khususnya BLH dalam upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan, khususnya yang diakibatkan karena pembuangan limbah cair industri, antara lain dengan : 1. Pengujian Limbah Air Sungai 2. Pengembangan Penataan Ruang Terbuka Hijau pada Lokasi Pemukiman, Industri, Pusat Perdagangan dan Padat Lalu Lintas 3. Pembinaan pada Pengusaha Industri untuk memiliki Dokumen Pengelolaan Pemantauan Lingkungan Kondisi pencemaran limbah cair industri pada umumnya di Kabupaten Jepara masih dibawah ambang batas pencemaran. Walaupun begitu, dalam jangka panjang perlu adanya penataan industri di lokasi tertentu sehingga dengan mudah untuk meminimalkan terjadinya Pencemaran Limbah Cair Industri tersebut. Permasalahan yang dihadapi dalam penanganan limbah industri yaitu : 1. Pelaku Industri belum seluruhnya mempunyai IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah 2. Terbatasnya lahan untuk pembuatan IPAL Komunal bagi Sentra Industri dan Pemukiman Limbah Rumah Tangga.

3.6.2 Penangangan Limbah Medis

Limbah medis adalah limbah yang biasanya bersumber dari limbah rumah sakit, baik limbah cair maupun limbah padat. Limbah medis dapat dikategorikan sebagai limbah infeksius dan masuk pada klasifikasi limbah bahan berbahaya dan beracun. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif limbah medis tersebut terhadap masyarakat atau lingkungan, maka perlu dilakukan pengelolaan secara khusus. Di Kabupaten Jepara sendiri, praktek pengolahan limbah medis oleh rumah sakit maupun puskesmas sudah dilakukan. Terlihat dari fakta bahwa selama ini baik puskesmas ataupun rumah sakit yang ada di wilayah Kabupaten Jepara sudah mempunyai incinerator 13 puskesmas, sedangkan Puskesmas yang belum mempunyai incinerator masih menyerahkan limbah medis, Buku Putih Kota Jepara III-48 khususnya limbah padat yang dihasilkannya untuk dibakar pada unit incinerator yang dimiliki oleh RSUD Kartini atau pada Puskesmas terdekat. Hingga tahun 2009 RSUD Kartini merupakan salah satu rumah sakit yang diketahui memiliki pengolahan limbah medis baik padat maupun cair walaupun secara kuantitas maupun kualitas pengolahan limbah masih kurang memadai. Secara detail penjelasan terkait limbah medis ditinjau dari sumber, jenis dan pengolahannya dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Sumber