Hubungan antara Pengalaman dan Persepsi Responden terhadap

menangkap dan mengembalikan ke habitatnya yang asli. Selain itu mereka juga takut kukang jawa akan menyerang atau bahkan menggigit manusia jika kukang jawa ada dan dibiarkan di halaman rumah mereka.

2. Perilaku responden terhadap kukang jawa di sawah

Berdasarkan tabel 45 dapat diketahui bahwa semua responden berpendapat tidak pernah melihat kukang jawa di sawah. Hal ini karena letak sawah yang berada tidak di sekitar hutan dan jauh dari habitat kukang jawa. Seperti yang disampaikan oleh salah satu responden Ibu Ip sebagai berikut: “sawah mah jauh neng dari kebun, apalagi kalau dari habitat kukang jawa itu. Kukang jawa juga ga suka datang ke sawah, kukang jawa mah sukanya tinggal di hutan-hutan ” Ibu Ip

3. Perilaku responden terhadap kukang jawa di kebun sayur

Tabel 45 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berperilaku pasif di kebun sayur saat bertemu kukang jawa. Mereka sudah terbiasa melihatnya di kebun sayur, terlebih lagi memang pekerjaan mereka adalah petani dan buruh tani. Jika mereka melihat atau bertemu di kebun sayur, mereka tidak akan mengganggu dan membiarkannya karena takut kukang jawa akan merasa terancam sehingga menyerang mereka. Beberapa responden yang berperilaku aktif yang dapat menguntungkan berpendapat bahwa mereka menangkap dan mengembalikan kukang jawa yang sedang berada di kebun sayur. Seperti yang diungkap salah satu responden Pak Wn sebagai berikut: “saya pernah lihat kukang jawa datang ke kebun sayur saya, karena saya takut kukang jawa itu jadi pertanda buruk bagi pertanian saya, ya saya tangkap, saya karungin si kukang jawa itu, dan saya balikin ke hutan bambu ” Pak Wn Meski demikian, ternyata ada seorang responden Pak Ib yang berpendapat bahwa saat ia melihat kukang jawa lalu ia menangkap dan menjualnya kepada teman yang berada di luar Desa Cipaganti. Ia berpendapat bahwa dengan menjualnya, ia akan mendapatkan keuntungan yang dapat menambah penghasilannya sebagai buruh tani. Ia tahu bahwa kukang jawa merupakan hewan yang langka sehingga bila ia menjualnya, ia justru akan dapat keuntungan. Namun, jika ia tidak menemukan kukang jawa saat bekerja di lahan pertanian, iya juga tidak akan sengaja mencari untuk dijualnya.

4. Perilaku responden terhadap kukang jawa di kebun buah

Berdasarkan tabel 45, dapat diketahui bahwa semua responden berpendapat bahwa tidak pernah melihat sendiri kukang jawa di kebun buah. Salah satu responden berpendapat bahwa kukang jawa mungkin saja pernah datang ke kebunnya kebun jeruk, karena kerabatnya pernah melihat ada kukang jawa di kebun buah miliknya itu. Seperti yang dijelaskan oleh responden Pak Sd: “tetangga saya pernah lihat ada kukang jawa di kebun jeruk saya. Si kukang teh katanya mah lagi ada di atas selang air yang ada di kebun jeruk, tapi ga tau lagi ngapain si kukangnya mah ” Pak Sd

5. Perilaku responden terhadap kukang jawa di kebun bambu

Sebanyak 91.4 persen responden berperilaku pasif saat sedang di kebun bambu. Mereka adalah responden yang tidak pernah bertemu kukang jawa berpendapat bahwa mereka tidak heran dan membiarkannya bila melihat disana, di habitatnya. Adapun responden yang berperilaku aktif yang dapat merugikan, penasaran saat bertemu lalu menangkap dan memeliharanya. Awalnya ia ingin tahu perilaku dari satwa itu dan menangkapnya untuk dibawa pulang. Ia memelihara kukang jawa selama beberapa hari saja karena ia juga tidak paham mengenai pakan dari hewan tersebut. Ia memberinya makan dengan buah pepaya dan pisang, namun kukang jawa itu terlihat tidak terlalu suka dengan keadaan rumah dan makanan yang diberikan olehnya. Oleh sebab itu, ia merasa tidak tega dengan keadaannya dan mengembalikannya kembali ke hutan bambu. Selain itu, ada juga responden yang berperilaku lainnya yaitu ia mencoba untuk mendekatinya yang sedang tidur di batang pohon dan menggoyangkan bambu tersebut. Ia berpendapat bahwa ia hanya penasaran dengan satwa itu bila yang sedang tidur, bagaimana reaksinya jika batang bambunya digoyang- goyangkan. Seperti yang dijelaskan oleh salah satu responden Pak Sp: “ya saya kan penasaran neng sama kukang jawa teh, jadi pas saya ke hutan bambu siang-siang terus lihat kukang jawa, saya goyangin aja bambunya. Si kukangnya sih kayanya lagi tidur ” Pak Sp

6. Perilaku responden saat mengetahui ada perburuan kukang jawa

Berdasarkan tabel 45 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berperilaku pasif belum pernah tahu ada perburuan kukang jawa di Desa Cipaganti. Namun adapula beberapa responden yang berpendapat pernah mengetahui informasi tersebut dari orang lain. Ia memiliki perilaku aktif yang dapat menguntungkan kukang jawa yaitu dengan melaporkan informasi tersebut ke Polisi Hutan yang ada di Desa Cipaganti, ia merasa penting untuk memberikan informasi ini kepada Polisi hutan karena agar satwa tersebut tidak diburu dan tidak semakin langka.

7. Perilaku responden saat melihat ada perburuan kukang jawa

Dapat diketahui dari tabel 45 bahwa sebagian besar responden berperilaku pasif, mereka tidak pernah melihat ada perburuan kukang jawa di Desa Cipaganti. Tapi, ada juga responden yang berpendapat pernah melihat ada perburuan kukang jawa pada siang hari di desa dan memiliki perilaku aktif menguntungkan yaitu dengan cara menegur orang-orang yang sedang akan mengambil kukang jawa di batang bambu. Seperti pendapat salah satu responden Ibu Ma sebagai berikut: “waktu saya sedang lewat di kebon bambu, saya lihat ada beberapa orang laki-laki yang sedang menggoyangkan bambu dan bawa-bawa karung. Tapi pas saya tegur, mereka ga takut dan terus berusaha ngambil si kukang jawa itu ” Ibu Ma