99
BIOENERGETIKA PADA UNGGAS
A. Konsep Energetika pada Unggas
Semua fungsi dalam tubuh membutuhkan energi, energi, yaitu untuk bergerak, energi untuk makan, energi untuk tumbuh, dan
berproduksi. Untuk memperoleh energi yang dibutuhkan tersebut, unggas harus membakar pakan zat makanan dalam tubuh.
Sebagai contoh: 1 mol atau 180g glukosa yang dibakar dioksidasi dalam tubuh akan
menghasilkan energi sebanyak 673 kkal mengikuti persamaan :
C
6
H
12
O
6
+ 6 O
2
→ 6CO
2
+ 6H
2
O + 673 Kal
Dengan demikian, 180g glukosa mengandung energi yang cukup untuk meningkatkan suhu 673 kg air sebanyak 1
o
C. Kalori adalah satuan energi panas yang sering juga dinyatakan dalam istilah joule. Satu
kkal energi panas ekuivalen dengan 427 meter kg kerja, dan 4.185 joule.
B. Respiratory Quotient RQ
Sama halnya dengan ternak lain, untuk menghitung produksi panas tubuh secara tak langsung diperlukan angka RQ. Besaran RQ
adalah rasio antara produksi CO
2
per mol O
2
yang dikonsumsi oleh unggas. Ketika unggas mengkonversi 1 mol glukosa dan 6 mol
oksigen menjadi 6 mol karbondioksida dan 6 mol air, jumlah produksi CO2 sama dengan jumlah O2 yang dikonsumsi. Dengan demikian,
untuk glukosa:
100
RQ = 6CO
2
6CO
2
= 1.0 Jika seekor unggas mempunyai RQ = 1, hal ini menunjukkan
bahwa unggas hanya membakar karbohidrat untuk energi. Lemak lebih jenuh dibandingkan dengan karbohidrat, sehingga CO
2
yang diproduksi lebih kecil, dan RQ = 0.71 untuk trigliserida seperti gliserol
trioleat. Dengan demikian, angka RQ yang kurang dari 1.0 menunjukkan bahwa seekor unggas menggunakan lebih banyak lemak
dan sedikit karbohidrat untuk energi. Angka RQ pada protein lebih rumit, karena produk akhir dari
oksidasi protein adalah CO
2
, H
2
O dan asam urat. Unggas berbeda dengan mamalia dalam hal ekskresi nitrogen , dimana mamalia akan
mengekskresikan urea
sebagai produk
sampingan nitrogen
nitrogenous waste. Sebagai contoh, oksidasi asam amino alanin :
8CH
3
CHNH
2
COOH + 21O
2
→ βC
5
H
4
N
4
O
3
+ 24H
2
O + 14 CO
2
alanin Asam urat
RQ = 1421 = 0.667 Nilai RQ kadang-kadang diluar kisaran normal dari RQ = 0.7
semua protein dan lemak dioksidasi sampai RQ = 1.0 semua karbohidrat dioksidasi. Sebagai contoh, ketika angsa dan itik hibrida
dipaksa makan untuk menghasilkan lemak hati yang sangat tinggi, nilai RQ bisa sampai 1.33. Hal ini karena adanya konversi karbohidrat
menjadi lipida dalam hati unggas tersebut: 4C
6
H
12
O
6
+ Oβ → C
16
H
32
O
2
+ 8CO
2
+ 8H
2
O asam palmitat
101
Dalam kasus di atas, nilai RQ untuk reaksi di atas adalah RQ = 81 =8.0, dan jika dikombinasikan dengan reaksi lain dalam tubuh
unggas, RQ menjadi 1.33. Nilai RQ sangat berguna untuk mengidentifikasi apakah unggas
dalam status proses metabolis normal atau tidak normal. Nilai RQ sangat tinggi menunjukkan terjadi sintesis lemak dari karbohidrat, nilai
RQ yang sangat rendah menunjukkan sintesis karbohidrat dari lemak atau menunjukkan terjadinya oksidasi protein dalam taraf sangat
tinggi.
C. Pengukuran Produksi Panas pada Unggas