109
mereka untuk memaksimalkan luas permukaan, cara ini membutuhkan penggunaan energi yang kecil. Jika unggas sangat kepanasan, unggas
akan panting untuk meningkatkan penguapan supaya cepat dingin. Gambar 30. menggambarkan produksi panas saat istirahat. Jika
unggas aktif makan, terbang, lari, melakukan perkawinan, atau memproduksi sebutir telur, produksi panas minimum lebih dari yang
diproduksi saat istirahat dan usaha lebih untuk mendinginkan tubuh diperlukan untuk memelihara suhu tubuh tetap konstan. Aktivitas
berlebih mempunyai pengaruh terhadap perubahan batas zona suhu nyaman area antara suhu kritis bawah dan atas. Selain aktivitas
berlebih, ada beberapa faktor yang dapat merubah batas zona nyaman, yaitu pergerakan udara atau pendinginan melalui evaporasi fungsi dari
kelembaban. Perusahaan ayam Arbor Acres, salah satu perusahaan pembibit
broiler merekomendasikan temperatur kandang sekitar 20-25
o
C 68- 77
o
F untuk ayam broiler umur 18 hari sampai dipasarkan. Jika temperatur kandang bervariasi secara signifikan dari kisaran tersebut,
kandungan nutrien pakan harus disesuaikan. Jika suhu menurun, maka konsumsi pakan meningkat, sebaliknya jika suhu meningkat, selera
makan terganggu dan konsumsi pakan menurun.
b. Regulasi temperatur sosial mikroklimat
Unggas yang dipelihara dalam jumlah banyak seperti ayam, itik dan kalkun dapat menciptakan mikroklimat sendiri dengan cara
berkerumun. Gambar 31 memperlihatkan bagaimana anak ayam dapat meningkatkan produksi panas dengan cara berkerumun ketika
dipelihara pada suhu kandang rendah.
110
Gambar 31. Regulasi temperatur sosial pada anak ayam umur 20 hari Kleiber dan Winchester, 1933 dalam Pesti et al., 2005
Pada Gambar 31 dapat dilihat bahwa anak ayam yang dipelihara pada suhu kandang 14
o
C akan berkerumun dan dapat memproduksi panas sama besarnya jika anak ayam dipelihara secara
terpisah pada suhu kandang 18
o
C, menunjukkan bahwa anak ayam bisa membuat mikroklimat sendiri sekitar mereka. Ketika anak ayam
dipelihara pada suhu kandang 25
o
C, mikroklimat sekitar ayam dan suhu kandang secara keseluruhan akan sama, karena pada suhu
kandang tersebut anak ayam tidak akan berkerumun, malah akan menghindar satu sama lain. Akan tetapi, kejadian di atas sangat
tergantung pada kecepatan udara.
c. Hukum Permukaan the surface law
Jika unggas harus memelihara suhu tubuhnya tetap konstan sekitar 42
o
C, maka unggas harus memproduksi panas sama dengan kehilangan panas. Kehilangan panas melalui radiasi, konveksi,
111
konduksi dan evaporasi, berhubungan dengan luas permukaan dari tubuh unggas yang tersedia untuk transfer panas dari tubuh ke
sekeliling. Untuk unggas, asumsi tambahan harus dibuat bahwa luas permukaan kantong udara secara langsung proporsional terhadap luas
permukaan di luar. Hukum Permukaan surface law mengatakan bahwa ternak dengan ukuran tubuh yang berbeda, kecepatan metabolis
akan proporsional terhadap luas permukaannya. Dari segi praktisnya, hukum permukaan mengatakan bahwa metabolisme, kebutuhan energi
per satuan bobot badan pada seekor puyuh akan lebih besar dibandingkan dengan seekor burung unta, dan kebutuhan energi untuk
seekor ayam bantam akan lebih besar dibandingkan dengan seekor ayam broiler dewasa.
Pembuktian hukum permukaan tersebut sangat susah karena harus mengukur secara akurat luas permukaan dari seekor unggas atau
ternak lain. Akan tetapi, dapat digeneralisasi bahwa semakin besar suatu objek, maka rasio luas permukaan terhadap bobot badan menjadi
kecil. Dengan demikian, semakin besar seekor unggas, maka luas permukaan relatif untuk melepas panas semakin kecil dan unggas
memerlukan produksi panas lebih kecil per satuan bobot badan untuk mengimbangi pelepasan panas ke lingkungan.
d. Konsep bobot badan metabolik metabolic body weight