Temperatur lingkungan dan produksi panas

108

a. Temperatur lingkungan dan produksi panas

Kecepatan produksi panas oleh unggas pada saat istirahat akan berbeda pada temperatur lingkungan yang berbeda Gambar 30. Gambar 30. Hubungan antara produksi panas dengan temperatur lingkungan Kleiber,1975 Ketika temperatur lingkungan dibawah temperatur kritis, unggas harus memproduksi panas ekstra diatas produksi panas minimal untuk membuat unggas tetap hangat. Unggas akan meningkatkan kecepatan metabolis jika terlalu dingin untuk mempertahankan tetap hangat. Diatas temperatur kritis, kelebihan panas harus dibuang, terutama melalui penguapan air. Gambar 30 menunjukkan temperatur kritis dibawah zona nyaman. Temperatur kritis bawah lower critical temperature adalah suhu dimana prduksi panas minimal. Terdapat temperatur kritis atas, dimana produksi panas juga meningkat. Juka suhu mencapai titik kritis atas, unggas harus meningkatkan penggunaan energi untuk mendinginkan suhu tubuh. Pertama, unggas akan membuka sayap 109 mereka untuk memaksimalkan luas permukaan, cara ini membutuhkan penggunaan energi yang kecil. Jika unggas sangat kepanasan, unggas akan panting untuk meningkatkan penguapan supaya cepat dingin. Gambar 30. menggambarkan produksi panas saat istirahat. Jika unggas aktif makan, terbang, lari, melakukan perkawinan, atau memproduksi sebutir telur, produksi panas minimum lebih dari yang diproduksi saat istirahat dan usaha lebih untuk mendinginkan tubuh diperlukan untuk memelihara suhu tubuh tetap konstan. Aktivitas berlebih mempunyai pengaruh terhadap perubahan batas zona suhu nyaman area antara suhu kritis bawah dan atas. Selain aktivitas berlebih, ada beberapa faktor yang dapat merubah batas zona nyaman, yaitu pergerakan udara atau pendinginan melalui evaporasi fungsi dari kelembaban. Perusahaan ayam Arbor Acres, salah satu perusahaan pembibit broiler merekomendasikan temperatur kandang sekitar 20-25 o C 68- 77 o F untuk ayam broiler umur 18 hari sampai dipasarkan. Jika temperatur kandang bervariasi secara signifikan dari kisaran tersebut, kandungan nutrien pakan harus disesuaikan. Jika suhu menurun, maka konsumsi pakan meningkat, sebaliknya jika suhu meningkat, selera makan terganggu dan konsumsi pakan menurun.

b. Regulasi temperatur sosial mikroklimat