1. Aplikasi faktor koreksi nitrogen Metode formulasi pakan

126 pakan, disebakan presipitasi elektrostatis. Marker lain adalah barium sulfat, direkomendasikan sebagai marker alternatif, tetapi susah diukur jika terdapat kalsium. Serat kasar atau berbagai fraksi dari komplek serat kasar juga dapat digunakan sebagai marker yang tidak dapat diabsorpsi.

b.1. Aplikasi faktor koreksi nitrogen

Nilai EM yang diukur dengan metode yang sudah dijelaskan di atas disebut EM klasik, sementara yang dikoreksi dengan retensi nitrogen RN menghasilkan nilai EM terkoreksi nitrogen. Apabila selama pengukuran EM terjadi retensi nitrogen oleh ternak, ekskreta akan mengandung sedikit nitrogen dari urin, sehingga energi lebih kecil dibandingkan dengan ternak yang tidak meretensi nitrogen. Retensi nitrogen akan berbeda untuk ternak yang berbeda umur, spesies, sehingga faktor koreksi nitrogen perlu dilakukan. Hill dan Anderson 1958, membuat asumsi bahwa jika nitrogen tidak diretensi, akan keluar sebagai asam urat, sehingga dibuat angka koreksi 8,22 Kalg RN, karena jika asam urat dioksidasi secara komplit akan menghasilkan energi sebesar diatas. Asumsi ini harus dikritisi karena nitrogen dalam urin hanya 60-80 berbentuk asam urat. Sibbald dan Slinger 1963 mempertanyakan validitas penggunaan koreksi retensi nitrogen, karena hanya sedikit meningkatkan kegunaan EM klasik. Akan tetapi, Leeson et al. 1977 menunjukkan bahwa koreksi retensi nitrogen dibutuhkan untuk interpretasi data hasil pengukuran secara biologis. 127

c. Metode formulasi pakan

Jika nilai EM bahan pakan akan diukur, 2 atau 3 ransum harus digunakan. Ransum tersebut terdiri atas ransum basal yang sudah diketahui komposisinya dan 1 atau 2 ransum uji, dimana sebagian bahan pakan dari ransum basal diganti dengan bahan pakan uji. Perbedaan nilai EM yang diukur dari ransum basal dan ransum uji adalah nilai EM dari bahan pakan uji. Dalam pengukuran ini, ransum basal dan ransum uji diberikan pada ayam selama 3-4 hari, diikuti koleksi ekskreta selama 2-4 hari. Jika Cr 2 O 3 digunakan sebagai marker, tidak perlu pengukuran konsumsi pakan atau menimbang jumlah ekskreta yang dihasilkan. Jika tidak menggunakan marker, total konsumsi selama periode pengukuran harus benar-benar dicatat dan koleksi ekskreta harus dilakukan dengan cermat. Menggunakan periode koleksi ekskreta selama 2-4 hari, akan meminimalkan hilangnya nutrien dari ekskreta dan pengumpulan ekskreta akan sangat sederhana diatas nampan terbuka yang disimpan dibawah kandang ayam. Untuk pengumpulan ekskreta yang lebih lama, perlu penyemprotan dengan bahan kimia biasanya H 2 SO 4 konsentrasi rendah. Selanjutnya dianalisis energi bruto dan nitrogen pada ransum dan ekskreta. Semua data analisis harus berdasarkan bahan kering. Pada Tabel 27 disajikan contoh pengukuran EM dari gandum pecahan wheat shorts, dengan substitusi 40 gandum dalam ransum uji. 128 Tabel 27. Perhitungan EMSn dari gandum Nilai hasil analisis Ransum Ekskreta a. Ransum basal: Nitrogen gg EB Kalg Konsumsi ransum = 1000g Berat ekskreta = 300g 0,035 4,500 0,080 4,800 b. Ransum uji: Nitrogen gg EB Kalg Konsumsi ransum = 750 g Berat ekskreta = 280 g 0,030 4,300 0,060 4,600 Perhitungan EM: a. EMSn ransum basal 1000 g x 4,5 – [300x4,8 + 1000 x 0,035 – 300 x 0,08 8,22] 1000 g = 2970 Kalkg b. EMSn ransum uji mengandung 40 gandum 750 g x 4,3 – [280 x 4,6 + 750 x 0,03 – 280 x 0,06 8,22] 1000 g = 2520 Kalkg c. EMSn gandum 2970 – 2970 – 2520 0,40 = 1845 Kalkg EMSn = energi metabolis semu terkoreksi nitrogen AMEn, Apparent Metabolizable Energy nitrogen corrected Sumber : Leeson dan Summers, 2001 129 Pada Tabel 28 disajikan contoh pengukuran energi metabolis dari bungkil safflower dengan menggunakan marker Cr 2 O 3 , ransum uji mengandung 30 bungkil safflower. Tabel 28. Perhitungan kandungan energi metabolis bungkil safflower Nilai hasil analisis Ransum Ekskreta a. Ransum basal: Nitrogen gg Chromium mgg Energi bruto Kalg 0,0425 2,83 4,211 0,1181 16,64 3,114 b. Ransum uji 305 safflower: Nitrogen gg Chromium mgg Energi bruto Kalg 0,067 2,83 4,481 0,1115 7,58 3,43 a. EM ransum basal: Energi ekskretag ransum = 3,114 x 2,83= 0,530 Kal 16,64 Retensi nitrogen per gram ransum = 0,0425 – 0,1181 x 2,83 = 0,0224 g 16,64 Koreksi nitrogen = 0,0224 x 8,22 = 0,184 Kalg EM ransum basal = 4,211 – 0,530 + 0,184 = 3,497 Kalg = 3497 Kalkg b. Energi ransum uji: Energi ekskretag ransum = 3,43 x 2,83 = 1,279 Kal 7,58 Retensi nitrogen per gram ransum = 0,067 – 0,1115 x 2,83 = 0,0254 g 7,58 Koreksi nitrogen = 0,0254 x 8,22 = 0,209 Kalg EM ransum uji = 4,481 – 1,279+0,209 = 2,993 Kalg = 2993 Kalkg c. Jadi EM safflower = 3,497 – 3,497 – 2,993 = 1,82 Kalg = 1820 Kalkg 0,3 Sumber : Leeson dan Summers, 2001 130

d. Pengukuran Energi Metabolis Murni True Metabolizable EnergiTME secara cepat