Ikan kuwe Caranx sexfasciatus

Penomoran mata pancing menurut Prado 1990 dalam Baskoro at al., 2011 dibedakan berdasarkan tipe mata pancing, yang ditentukan oleh penampang shank pancing tersebut. Untuk shank berpenampang bulat disebut dengan tipe regular hooks. Pada tipe ini nomor mata pancing semakin kecil maka ukuran mata pancing semakin beasar. Sedangkan untuk tipe forget adalah mata pancing berpenampang shank bulat memanjang. Untuk jenis ini semakin kecil nomor maka ukuran pancing juga semakin kecil.

2.5 Metode Surplus Produksi

Metode surplus produksi berhubungan dengan seluruh stok, seluruh upaya penangkapan dan total hasil tangkapan yang diperoleh dari stok, tanpa memasukkan parameter pertumbuhan dan kematian atau efek ukuran mess size pada umur ikan yang tertangkap dan sebagainya. Model surplus produksi diperkenalkan oleh Graham pada tahun 1935, akan tetapi model-model surplus produksi sering disebut model Schaefer Sparre dan Vanema 1999. Tujuan penggunaan model surplus produksi adalah untuk menentukan tingkat upaya optimum, yaitu suatu upaya yang dapat menghasilkan tangkapan maksimum yang lestari tanpa mempengaruhi produktiifitas stok secara jangka panjang yang biasa disebut hasil tangkapan maksimum lestari Maximum Sustainable Yield MSY. Gulland 1983, diacu dalam Ghandi 2010 menguraikan bahwa Maximum Sustainable Yield MSY adalah hasil tangkapan berimbang yang dapat dipertahankan sepanjang masa pada suatu intensitas penangkapan tertentu yang mengakibatkan biomassa sediaan ikan pada akhir suatu periode tertentu sama dengan sediaan biomassa pada permulaan periode tertentu tersebut. Maximum Sustainable Yield MSY mencakup tiga hal penting, yaitu memaksimalkan kuantitas beberapa komponen perikanan, memastikan bahwa kuantitas-kuantitas tersebut dapat dipertahankan dari waktu kewaktu dan besarnya hasil tangkapan merupakan alat ukur yang layak untuk menunjukkan keadaan perikanan. Parameter populasi yang disebut produksi merupakan pertambahan biomassa suatu stok ikan dalam waktu tertentu pada suatu wilayah. Jika kuantitas biomassa yang diambil melalui kegiatan perikanan persis sama dengan surplus produksi, ini berarti perikanan tersebut berada dalam keadaan equilibrium atau seimbang. Upaya penangkapan harus mengalami perubahan substansial selama waktu yang dicakup Sparre dan Vanema 1999. Asumsi yang digunakan dalam model surplus produksi adalah: 1 Stok ikan dianggap sebagai unit tunggal tanpa memperhatikan struktur populasinya, 2 Penyebaran ikan pada setiap periode dalam wilayah perairan dianggap merata 3 Stok ikan dalam keadaan seimbang steady state 4 Masing-masing unit penangkapan ikan memiliki kemampuan yang sama untuk menangkap ikan. Metode surplus produksi terdiri dari model Schaefer dan Fox, menurut Spaerre dan Vanema 1999 tidak dapat dibuktikan kalau salah satu model tersebut lebih baik dari model yang lainnya. Langkah-langkah dalam metode surplus produksi adalah: 1 Tabulasi hasil tangkapan dan upaya penanfkapan effort dan kemudian dihitung nilai CPUE 2 Pengeplotan nilai effort f terhadap nilai CPUE cf dan menduga nilai intercept a dan slope b dengan regresi linier Y= a+bX 3 Pendugaan potensi lestari MSY

2.6 Pertumbuhan Ikan

Pertumbuhan secara umum adalah pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertumbuhan dalam individu adalah pertambahan jaringan akibat dari pembelahan sel secara mitosis. Hal ini terjadi apabila ada kelebihan input energi dan asam amino protein yang berasal dari makanan. Bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh akan digunakan oleh tubuh untuk metabolisme dasar, pergerakan, produksi organ seksual, perawatan bagian-bagian tubuh atau mengganti sel-sel yang tidak terpakai Effendie, 1997.