non return device. Bubu memiliki dinding dengan ukuran mata yang relatif kecil sehingga memungkinkan ikan kecil yang belum memiliki nilai ekonomi
tinggi akan tertangkap dan tidak dapat meloloskan diri.
2.4.2 Pancing
Pancing merupakan alat tangkap yang paling umum dikenal, pada prinsipnya pancing terdiri dari komponen utama yaitu: tali line dan mata
pancing hook. Tali pancing dapat terbuat dari bahan benang katun, nilon, polyethylen, plastik senar dan lain-lain. Mata pancing terbuat dari: kawat, baja,
kuningan atau bahan lain yang tahan karat. Mata pancing tersebut umumnya berkait balik, namun ada juga yang tanpa kait balik. Jumlah mata pancing yang
terdapat pada tiap perangkat bisa tunggal maupun ganda tergantung dari jenis pancingnya. Sedangkan ukuran mata pancing bervariasi disesuaikan dengan
ukuran ikan yang akan ditangkap Subani dan Barus, 1989. Berdasarkan cara pengoperasinnya pancing dapat ditarik dibelakang kapal
yang sedang berjalan, penangkapan dapat dilakukan pada lapisan permukaan air, pertengahan dan dasar perairan. Dapat dioperasikan pada siang dan malam hari
dan dapat digunakan sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Baskoro 2006 menyatakan dalam pengoperasiannya alat tangkap pancing
bisa dipasang menetap pada suatu perairan, ditarik dari dalam perahukapal yang sedang dalam keadaan berjalan, dihanyutkan maupun langsung diulurditarik
dengan tangan. Banyak jenis dari alat tangkap pancing mulai dari bentuk yang sederhana, misalnya yang digunakan untuk kesenangan semata, sampai dalam
bentuk ukuran skala besar yang digunakan untuk perikanan industri. Bentuk mata pancing yang baik untuk perairan karang berdasarkan
percobaan di Maldves adalah jenis circlehooks atau bentuk G. Bentuk seperti ini diperlukan untuk menghindari agar mata pancing tidak mudah tersangkut pada
batu karang FAO, 1982 dalam Baskoro et al., 2011. Menurut Gabriel at al., 2005 penomoran mata pancing diberikan nomor 1
sampai dengan nomor 20. Semakin besar ukuran mata pancing maka semakin kecil nomor yang diberikan. Penomoran mata pancing secara baku berdasarkan
lebar celah gap dan diameter batang wire.
Penomoran mata pancing menurut Prado 1990 dalam Baskoro at al., 2011 dibedakan berdasarkan tipe mata pancing, yang ditentukan oleh penampang shank
pancing tersebut. Untuk shank berpenampang bulat disebut dengan tipe regular hooks. Pada tipe ini nomor mata pancing semakin kecil maka ukuran mata
pancing semakin beasar. Sedangkan untuk tipe forget adalah mata pancing berpenampang shank bulat memanjang. Untuk jenis ini semakin kecil nomor
maka ukuran pancing juga semakin kecil.
2.5 Metode Surplus Produksi
Metode surplus produksi berhubungan dengan seluruh stok, seluruh upaya penangkapan dan total hasil tangkapan yang diperoleh dari stok, tanpa
memasukkan parameter pertumbuhan dan kematian atau efek ukuran mess size pada umur ikan yang tertangkap dan sebagainya. Model surplus produksi
diperkenalkan oleh Graham pada tahun 1935, akan tetapi model-model surplus produksi sering disebut model Schaefer Sparre dan Vanema 1999.
Tujuan penggunaan model surplus produksi adalah untuk menentukan tingkat upaya optimum, yaitu suatu upaya yang dapat menghasilkan tangkapan
maksimum yang lestari tanpa mempengaruhi produktiifitas stok secara jangka panjang yang biasa disebut hasil tangkapan maksimum lestari Maximum
Sustainable Yield MSY. Gulland 1983, diacu dalam Ghandi 2010 menguraikan bahwa Maximum Sustainable Yield MSY adalah hasil tangkapan berimbang yang
dapat dipertahankan sepanjang masa pada suatu intensitas penangkapan tertentu yang mengakibatkan biomassa sediaan ikan pada akhir suatu periode tertentu
sama dengan sediaan biomassa pada permulaan periode tertentu tersebut. Maximum Sustainable Yield MSY mencakup tiga hal penting, yaitu
memaksimalkan kuantitas beberapa komponen perikanan, memastikan bahwa kuantitas-kuantitas tersebut dapat dipertahankan dari waktu kewaktu dan besarnya
hasil tangkapan merupakan alat ukur yang layak untuk menunjukkan keadaan perikanan.
Parameter populasi yang disebut produksi merupakan pertambahan biomassa suatu stok ikan dalam waktu tertentu pada suatu wilayah. Jika kuantitas
biomassa yang diambil melalui kegiatan perikanan persis sama dengan surplus