Penggunaan Senjata yang dilarang dalam Perang menurut Hukum

XXVIII pada Konferensi Internasional Palang Merah ke XX di Wina 1965 dan juga dalam Resolusi Majelis Umum PBB No. 2444XXIII. Contoh penggunaan prinsip ini tampak pada konvensi yang dihasilkan dalam Konferensi Perdamaian II, misalnya Pasal 1 Konvensi VIII Convention relative to the laying of outomatic submarine contact mines yang melarang penggunaan ranjau dan torpedo, dengan pengecualian yang cukup ketat sebagai berikut : 1. To lay unanchored automatic contact mines, except when they are so constructed as to become harmless one hour at most after the person who laid them ceases to control them 2. To lay unanchored automatic contact mines which do not become harmless as soon as they have broken loose from their moorings 3. To use torpedoes which do not become harmless when they have missed their mark Melihat rumusan pasal 1 diatas, jelas bahwa negara yang bersengketatidak dapat sebebas-bebasnya menggunakan ranjau, namun dibatasi oleh syarat-syarat tertentu.Contoh diatas mencerminkan bahwa penggunaan senjata oleh para pihak yang bersengketa adalah tidak tak terbatas sangat terbatas.

C. Penggunaan Senjata yang dilarang dalam Perang menurut Hukum

Humaniter Pengaturan mengenai larangan penggunaan senjata tertentu telah diatur dalam beberapa konvensi internasional.Pada dasarnya perang itu disesuaikan dengan serangkaian peraturan sebagai suatu sistem hukum tertentu, atau perang dapat dilakukan karena adanya alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Doktrin perang selama abad XIX kurang mendapat pengaruh hukum alam dibandingkan pada abad sebelumnya, konsep keadilan perang muncul lagi setelah perang dunia pertama dalam bentuk suatu doktrin perang yang tidak sah, menyelamatkan dari serangan para agresor. Suatu aturan hukum, yaitu “Hukum Perang” yang terdiri dari sekumpulan pembatasan oleh hukum internasional dalam mana kekuatan yang diperlukan untuk mengalahkan musuh boleh digunakan dan prisip-prinsip yang mengatur perlakuan terhadap individu-individu pada saat berlangsungnya konflik-konflik bersenjata. †††††††††††††††† Pada umumnya dalam suatu konflik atau sengketa yang demikian nilai-nilai kemanusiaan sering terabaikan. Hal ini disebabkan karena disatu pihak Hukum Humaniter Internasional menyerahkan persoalan penuntutan terhadap kejahatan ini pada hukum nasional suatu negara, sementara itu dipihak lain penuntutan terhadap pelanggarannya sangat tergantung pada kemauan politik dari pemerintah suatu negara. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Tujuan pokok dari kaidah-kaidah hukum ini untuk alasan-alasan keprimanusiaan guna mengurangi atau membatasi penderitaan individu-individu, Majid Khadduri, War and Peace in The Law of Islam Perang dan Damai dalam Hukum Islam, Tarawang Press, Jakarta, 2002, hlm 47 †††††††††††††††† May Rudy, Hukum Internasional 2, Refika Aditama, Bandung, 2001, hlm 78. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Lachs, Manfred,Responsibility ForTheDevelopment of Humanitarian Law, and Cristopher Swinarski Ed, Studies and Essayon International Humanitarian Law and Red Cross Principles,Martinus Nijhoff Publishers, Laiden, 1984, hlm 397. serta untuk membatasi kawasan di dalam mana kebiasaan konflik bersenjata diizinkan. Naluri berperang ini kemudian membawa keinsyafan bahwa cara berperang yang tidak mengenal batas itu merugikan umat manusia sehingga kemudianmulailah orang-orang mengadakan pembatasan-pembatasan menetapkan ketentuan-ketentuan yang mengatur perang antara bangsa-bangsa. Pelanggaran- pelanggaran tersebut, dapat berupa pelanggaran dalam bentuk international crimes atau international torts international deliquencies. §§§§§§§§§§§§§§§§ 1. Deklarasi St. Petersburg 1868 pelarangan penggunaan proyektil jenis tertentu pada waktu perang Beberapa perjanjian utama dari Konvensi Jenewa yang mengatur tentang penggunaan maupun pelarangan penggunaan peralatan atau alat perang tertentu dalam suatu konflik dan pengadopsiannya. 2. Protokol Jenewa 1925 tentang pelarangan penggunaan gas pencekik, beracun ataupun jenis gas lainnya dan juga cara berperang biologis yang menggunakan bakteri untuk kepentingan perang 3. Konvensi 1972 konvensi tentang pelarangan pengembangan, pembuatan dan penimbunan senjata biologis atau bakteriologis dan beracun, dan tentang pemusnahannya. 4. Konvensi 1980 tentang larangan atau pembatasan penggunaan senjata konvensional tertentu yang dianggap dapat mengakibatkan luka yang berlebihan atau dapat memberikan efek tidak pandang bulu Konvensi Senjata §§§§§§§§§§§§§§§§ Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, Refika Aditama, Bandung, 2000, hlm 11 KonvensionalCertain Conventional Weapons Conventionl CCW, yang termasuk a. Protokol I tentang fragmen kepingan logam yang tidak dapat terdeteksi b. Protokol II tentang larangan dan pembatasan penggunaan ranjau darat, dan lain-lain c. Protokol III tentang larangan dan pembatasan penggunaan senjata-senjata pembakar 5. Konvensi Senjata Kimia 1993 tentang larangan dan pembatasan pengembangan, pembuatan, penimbunan dan penggunaan senjata kimia dan tentang pemusnahannya. 6. Protokol 1995 yang berkaitan dengan Senjata laser yang dapat menyebabkan kebutaan permanen Protoko IIV [baru] untuk Konvensi 1980. 7. Protokol 1996 revisi tentang larangan atau pembatasan penggunaan ranjau darat,dan alat lainnya Protokol II [telah direvisi] untuk Konvensi 1980 8. Konvensi tentang larangan penggunaan, penyimpanan, serta pembuatan dan pengiriman transfer ranjau anti personil dan tentang pemusnahannya 9. Amandemen 2001 terhadap Pasal I dari Konvensi Senjata Konvensional CCW. 10. Konvensi Dublin 2009, Tentang Larangan Pengunaan Bom ClusterBom Curah. “Hand Book of The International Red Cross and Red Crescent Movement”, Therteen Edition, ICRC, Geneva, 1994, hlm 9-10, dikutip dari jurnal ilmu hukum Mahfud,http:online-journal.unja.ac.idindex.phpjiharticleviewFile19691317 pada tanggal 10 Maret 2015 pukul 10.00 WIB Seiring dengan perkembangan konflik yang semakin meluas setelah berakhirnya Perang Dingin, yang ditandai dengan perang-perang baru, baik yang mengatasnamakan perdamaian dunia maupun untuk kepentingan-kepentingan negara tertentu, tidak jarang pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan hukum perang ini dilanggar.Terlebih lagi bila kita melihat kepada kemajuan teknologi yang demikian pesatnya, sehingga mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali terhadap teknologi perang itu sendiri.Tujuannya adalah menghancurkandan melumpuhkan pihak negara lawan dalam waktu sesingkat- singkatnya dengan cara-cara yang lebih efektif dan efisien. Untuk itu pada waktu ini diciptakan oleh manusia senjata-senjata mutakhir yang dianggap untuk tujuan tersebut yaitu senjata nuklir, senjata biologi dan senjata kimia. ††††††††††††††††† 1. Senjata Nuklir Kontroversi mengenai senjata nuklir sebenarnya telah muncul sebelum senjata maut ini menjadi kenyataan.Hal ini bermula pada awal Perang Dunia II terwujud dengan kekhawatiran khususnya diantara para ahli fisika di Barat bahwa Hitler telah memiliki kemampuan untuk mengmbangkan senjata nuklir. Atas permintaan temannya Leo Szilard ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ ††††††††††††††††† Pusat Nuklir Biologi dan Kimia Angkatan Darat, Almanak Nuklir Biologi dan Kimia, 1975 ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Leo Szilard adalah ilmuan pertama yang menemukan teori bahwa energi dapat dilepaskan memalui reaksi berantai pada tanggal 2 Agustus 1939 Albert Einstein menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat pada saat itu Franklin D. Roosevelt yang intinya menyarankan agar AS mengembangkan bom atom sebelum Nazi membuatnya, dan pada tanggal 6 Desember 1941, 1 hari sebelum Pearl Harbour diserang Jepang, Administrasi Pemerintahan AS memutuskan untuk memulai proyek pembuatan bom atom yang secara resmi disebut Manhattan Project. Bom tersebut digunakan sebagai senjata oleh AS terhadap Jepang dengan membom kota Hiroshima 6 Agustus 1945 dan kota Nagasaki 9 Agustus 1945. Penggunaan bom atom atas Hiroshima dan Nagasaki memang membuat Perang Dunia I berakhir, namun dilain pihak pengalaman itu juga telah mengubah pandangan masyarakat bahwa penggunaan senjata nuklir dalam sangat berbahaya dan membuat banyak terjadi penderitaan yang tidak perlu. Untuk itu dibentuk resolusi pertama yang dihasilkan oleh SMU PBB pada tanggal 24 Januari 1946 No. 1 “Estabilishment of a commission to deal with the problem raised by the discovery of atomkic energy” memberi mandat kepada komisi yang dibentuk untuk memberikan rekomendasi mengenai cara-cara penghapusan senjata nuklir dari sistem persenjataan negara- negara didunia. §§§§§§§§§§§§§§§§§ a. Pertama, radiasi langsung, yaitu radiasi yang terjadi bila radio aktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia. Senjata nuklir adalah senjata yang mendapat tenaga dari reaksi nuklir dan mempunyai daya pemusnah yang dahsyat sebuah bom nuklir mampu memusnahkan sebuah kota atau negara. Dampak dari senjata nuklir adalah reaktor nuklir sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia.Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua. §§§§§§§§§§§§§§§§§ Dian Wirengjurit, Kawasan Damai Dan Bebas Senta Nuklir, Penerbit Alumni, Bandung, 2002, hlm 9-11 b. Kedua, radiasi tak langsung. Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zat radio aktif, baik melalui udara, air, maupun media lainnya.baik radiasi langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi fungsi organ tubuh melalui sel-sel pembentukannya. Organ-organ tubuh yang sensitif akan dan menjadi rusak. Sel-sel tubuh bila tercemar radio aktif uraiannya sebagai berikut: terjadinya ionisasi akibat radiasi dapat merusak hubungan antara atom dengan molekul-molekul sel kehidupan, juga dapat mengubah kondisi atom itu sendiri, mengubah fungsi asli sel atau bahkan dapat membunuhnya. Pada prinsipnya, ada tiga akibat radiasi yang dapat berpengaruh pada sel yaitu : 1. sel akan mati. 2. terjadi penggandaan sel, pada akhirnya dapat menimbulkan kanker, dan 3. kerusakan dapat timbul pada sel telur atau testis, yang akan memulai proses bayi-bayi cacat. Selain itu, juga menimbulkan luka bakar dan peningkatan jumlah penderita kanker thyroid dan cardiovascular sebanyak 30-50 di Ukrania, radang pernapasan, dan terhambatnya saluran pernapasan, juga masalah psikologi dan stres yang diakibatkan dari kebocoran radiasi. Ada beberapa bahaya laten dari PLTN yang perlu dipertimbangkan. Pertama, kesalahan manusia human error yang bisa menyebabkan kebocoran, yang jangkauan radiasinya sangat luas dan berakibat fatal bagi lingkungan dan makhluk hidup.Kedua, salah satu yang dihasilkan oleh PLTN, yaitu Plutonium memiliki hulu ledak yang sangat dahsyat. Sebab Plutonium inilah, salah satu bahan baku pembuatan senjata nuklir. Kota Hiroshima hancur lebur hanya oleh 5 kg Plutonium.Ketiga, limbah yang dihasilkan Uranium bisa berpengaruh pada genetika.Selain itu, tenaga nuklir memancarkan radiasi radio aktif yang sangat berbahaya bagi manusia. Nuklir memiliki 2 tipe yang dasar dimana tipe yang pertama menghasilkan energi ledakannya hanya dari proses reaksi fisi. Senjata tipe ini secara umum dinamai bom atom atomic bomb, A-bombs.Energinya hanya diproduksi dari inti atom. Pada senjata tipe fisi, masa fissile material uranium yang diperkaya atau plutanium dirancang mencapai supercritical mass jumlah massa yang diperlukan untuk membentuk reaksi rantai dengan menabrakkan sebutir bahan sub-critical terhadap butiran lainnya the gun method, atau dengan memampatkan bulatan bahan sub-critical menggunakan bahan peledak kimia sehingga mencapai tingkat kepadatan beberapa kali lipat dari nilai semula the implosion method. Metoda yang kedua dianggap lebih canggih dibandingkan yang pertama.Juga penggunaan plutonium sebagai bahan fisil hanya bisa di metoda kedua. Tantangan utama di semua desain senjata nuklir adalah untuk memastikan sebanyak mungkin bahan bakar fisi terkonsumsi sebelum senjata itu hancur.Jumlah energi yang dilepaskan oleh pembelahan bom dapat berkisar dari sekitar satu ton TNT ke sekitar 500.000 ton 500 kilotons dari TNT. Tipe kedua memproduksi sebagian besar energinya melalui reaksifusi nuklir Senjata jenis ini disebut senjata termonuklir atau bom hidrogen disingkat sebagai bom H, karena tipe ini didasari proses fusi nuklir yang menggabungkan isotop-isotop hidrogen deuterium dan tritium. Semua senjata tipe ini mendapatkan kebanyakan energinya dari proses fisi termasuk fisi yang dihasilkan karena induk neutron dari hasil reaksi fusi. Tidak seperti tipe senjata fisi, senjata fusi tidak memiliki batasan besarnya energy yang dapat dihasilkan dari sebuah sejata termonuklir. Senjata termonuklir bisa berfungsi dengan melalui sebuah bom fisi yang kemudian memampatkan dan memanasi bahan fisi.Pada desain Teller Ulam, yang mencakup semua senjata termonuklir multi megaton, metoda ini dicapai dengan meletakkan sebuah bom fisi dan bahan bakar fusi deuterium atau lithium deuteride pada jarak berdekatan didalam sebuah wadah khusus yang dapat memantulkan radiasi.Setelah bom fisi didetonasi, pancaran sinar gamma dan sinar X yang dihasilkan memampatkan bahan fusi, yang kemudian memanasinya ke ke suhu termonuklir. Reaksi fusi yang dihasilkan, selanjutnya memproduksi neutron berkecepatan tinggi yang sangat banyak, yang kemudian menimbulkan pembelahan nuklir pada bahan yang biasanya tidak rawan pembelahan, sebagai contoh depleted uranium. Setiap komponen pada design ini disebut stage atau tahap. Tahap pertama pembelahan atom bom adalah primer dan fusi wadah kapsul adalah tahap sekunder. Dalam bom-bom hidrogen besar, kira-kira separuh dari yield dan sebagian besar nuklir fallout, berasal pada tahapan fisi depleted uranium. Dengan merangkai beberapa tahap-tahap yang berisi bahan bakar fusi yang lebih besar dari tahap Sedangkan dasar kerja dari nuklir pada bomb hydrogen sebuah bom fisi menghasilkan radiasi yang kemudian mengkompresi dan memanasi butiran bahan fusi pada bagian lain. Zubaidah Alatas, Sri Hidayati, dkk, Buku Pintar Nulkir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta, 2008, hlm 28 sebelumnya, senjata termonuklir bisa mencapai yield tak terbatas.Senjata terbesar yang pernah diledakan The Tsar Bomba dari USSR merilis energi setara lebih dari 50 juta ton 50 megaton TNT.Hampir semua senjata termonuklir adalah lebih kecil dibandingkan senjata tersebut, terutama karena kendala praktis seperti perlunya ukuran sekecil ruang dan batasan berat yang bisa di dapatkan pada ujung kepala roket dan misil. Ada juga tipe senjata nuklir lain, sebagai contoh boosted fission weapon, yang merupakan senjata fisi yang memperbesar yield-nya dengan sedikit menggunakan reaksi fisi. Tetapi fisi ini bukan berasal dari bom fusi. Pada tipe boosted bom.neutron- neutron yand dihasilkan oleh reaksi fusi terutama berfungsi untuk meningkatkan efisiensi bom fisi. Contoh senjata didesain untuk keperluan khususbomb neutron adalah senjata termonuklir yang menghasilkan ledakan relatif kecil, tetapi dengan jumlah radiasi neutron yang banyak.Meledaknya senjata nuklir ini diikuti dengan pancaran radiasi neutron.Senjata jenis ini, secara teori bisa digunakan untuk membawa korban yang tinggi tanpa menghancurkan infrastruktur dan hanya membuat fallout yang kecil. Membubuhi senjata nuklir dengan bahan tertentu menghasilkan senjata yang dinamai salted bomb. Senjata jenis ini menghasilkan kontaminasi radioaktif yang sangat tinggi. Sebagian besar variasi di disain senjata nuklir terletak pada bedayield untuk berbagai keperluan, dan untuk mencapai ukuran fisik yang sekecil mungkin. Upaya masyarakat internasional untuk mewujudkan larangan uji coba nuklir telah dilakukan sejak tahun-tahun awal pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB. Dalam perkembangannya, upaya ini telah menghasilkan Partial Nuclear-Test- Ban Treaty PTBT pada tahun 1963 yang melarang uji coba nuklir di udara, di luar angkasa, dan laut. Kemudian, Threshold Test-Ban Treaty TTBT pada tahun 1976 yang melarang uji coba nuklir di atas kapasitas 150 kiloton, dan Peaceful Nuclear Explosions Treaty pada tahun 1976 yang melarang uji coba nuklir untuk tujuan militer. †††††††††††††††††† Pelarangan menyeluruh uji coba nuklir merupakan langkah penting dalam upaya mencapai tujuan penghapusan senjata nuklir dengan cara mencegah pencanggihan lebih lanjut senjata-senjata nuklir dan pencegahan proliferasi senjata nuklir kepada negara-negara yang tidak memiliki senjata nuklir. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Usaha untuk menjadikan norma pelarangan uji coba nuklir secara menyeluruh dalam bentuk instrumen hukum terhambat karena situasi dunia internasional yang masih diliputi Perang Dingin serta belum adanya teknologi pemantau uji coba nuklir yang memadai. Upaya itu membuahkan hasil dua dasawarsa kemudian ketika Konferensi Perlucutan Senjata pada tahun 1996 menghasilkan rancangan Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty CTBT. §§§§§§§§§§§§§§§§§§ 2. Senjata Biologis Senjata biologis sering disebut sebagai senjata nuklir orang miskin. Biaya maupun teknologi yang diperlukan untuk membuat senjata biologis jauh lebih rendah dan mudah dibanding senjata nuklir atau kimia.Walaupun demikian, efek penghancuran massa- †††††††††††††††††† Penjelasan atas UU No. 1 Tahun 2012 Tentang Pengesahan Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba NuklirComprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Ibid §§§§§§§§§§§§§§§§§§ Ibid Gould, 1997 nya tidak kalah hebat dibanding kedua senjata tadi.Menurut perhitungan Office of Technology Assessment di Konggres Amerika pada tahun 1993, 100 kg spora Basillus Anthracis yang disebarkan diatas ibukota Washington bisa menimbulkan korban 3 juta jiwa. Kenyataannya, penyebaran bakteri serupa dari instalasi pembuatan senjata biologis Rusia di kota Yekaterinburg pada tanggal 2-3 April 1979 telah menelan korban tewas puluhan ribu jiwa di daerah sekitarnya menurut laporan Union for Chemical Safety, walau laporan resmi pemerintah hanya 66 orang. ††††††††††††††††††† Berbeda dengan senjata nuklir, senjata biologis punya banyak jenis. Walaupun senjata kimia juga mempunyai banyak jenis seperti gas sarin, gas VX, sianida dan sebagainya, karena senjata biologis menggunakan agen hayati seperti virus dan bakteri, jumlahnya cenderung bertambah dengan munculnya berbagai macam penyakit infeksi fatal baru seperti virus Ebola, virus Lassa dan lain- lain. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Namun demikian, agen yang benar telah dipakai sebagai senjata biologis adalah bakteri yang telah lama dikenal manusia, mudah didapatkan di alam dan tidak sulit penanganannya.Bacillus anthracis, penyebab penyakit anthrax adalah pilihan utama dan telah terbukti dipakai dalam kejadian di Amerika baru-baru ini maupun coba dibuat di Rusia serta Irak.Selain itu, bakteri yang mematikan dan tercatat sebagai agen senjata biologis adalah Yersinia pestis penyebab penyakit pes, Clostridium botulinium yang racunnya menyebabkan penyakit botulism, Francisella tularensis tularaemia dan lain-lain. Pihak lain, karena bakteri-bakteri patogen itu sudah ††††††††††††††††††† Graeves, 1999 ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Diakses dari http:www.kamusilmiah.combiologimengenal-senjata-biologis- bahaya-dan-larangan-penggunaannya pada tanggal 15 Maret 2015 pada pukul 10.35 dikenal lama, pengobatannya sudah diketahui dengan berbagai antibiotika dan pencegahannya dapat dilakukan dengan vaksinasi. §§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Hal lebih mengerikan adalah senjata biologis dengan agen yang telah direkayasa secara bioteknologi sehingga tahan antibiotika, lebih mematikan, stabil dalam penyimpanan dan sebagainya.Paling mudah adalah rekayasa untuk sifat resistensi terhadap antibiotika. Sifat seperti ini biasanya hanya ditimbulkan oleh kumpulan gen sederhana atau bahkan gen tunggal, sehingga mudah dipindahkan dari satu jenis bakteri ke bakteri lain. Teknologi ini juga telah menjadi standar dalam setiap eksperimen biologi molekuler.Bacillus anthracis yang dapat dimatikan dengan antibiotika jenis Penicillin dengan mudah dapat dibuat resisten -lactamase. Biopreparat, jaringan dengan mentransfer gen enzim instalasi pembuatan senjata biologis di Rusia, dikabarkan telah merekayasa bakteri penyebab pes dengan resistensi terhadap 16 jenis antibiotika. Metode rekayasa lain yang memungkinkan adalah dengan teknologi yang disebut evolusi yang diarahkan directed evolution. Metode ini dikembangkan pertama kali tahun 1994 oleh Dr. Willem Stemmer peneliti di perusahaan bioteknologi, Maxygen yang berbasis di kota Redwood, California. Metoda yang berdasarkan pada pertukaran fragmen DNA secara acak, atau disebut dengan istilah DNA shuffling, ini pertama kali diterapkan pada gen tunggal yang mengkode sebuah protein. Namun kemudian dikembangkan untuk level yang lebih besar, yaitu kumpulan gen sampai genom. Stemmer yang saat ini menjabat wakil presiden §§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Ibid Ibid perusahaan tersebut telah berhasil merekayasa bakteri Escherichia coli yang memiliki resistensi terhadap antibiotika Cefotaxime, 32 ribu kali lebih tinggi. Pengetahuan saat ini terhadap sekuen lengkap genom berbagai bakteri patogen seperti penyebab TBC, kolera, lepra dan lain-lain, akan lebih memudahkan rekayasa bakteri dengan daya bunuh yang lebih hebat, menggunakan metoda ini. †††††††††††††††††††† Perjanjian di tingkat internasional yang melarang penggunaan senjata biologis dimulai sejak Geneva Protocol tahun 1925.Akan tetapi, sejarah memperlihatkan bahwa pengembangan senjata biologis tetap berlanjut.Salah satu contoh yang terdokumentasi adalah penggunaan senjata biologis oleh tentara Jepang dalam Perang Walaupun dua cerita di atas baru sebatas skenario, tapi bukan lagi sebuah impian. Hasil penelitian tim peneliti dari CSIRO Australia yang dipimpin oleh Dr. Ronald J. Jackson yang dipublikasikan di Journal of Virology edisi Februari 2001, memberikan gambaran yang jelas. Tim peneliti itu melakukan rekayasa genetika terhadap virus mousepox untuk mengkontrol fertilitas tikus.Virus ini tidaklah begitu berbahaya, namun ketika keduanya juga mensisipkan gen protein interleukin, mousepox tersebut menjadi sangat mematikan.Padahal tujuannya hanyalah untuk meningkatkan efisiensi virus menurunkan kesuburan tikus dengan memperbanyak produksi antibodi terhadap sel telurnya sendiri.Hasil yang diluar dugaan ini menggemparkan masyarakat ilmiah karena virus mousepox merupakan kerabat dekat virus smallpox penyebab penyakit cacar.Dapat dibayangkan teknologi ini sangat mungkin diterapkan kepada virus cacar yang menduduki peringkat pertama dalam tingkat kebahayaannya sebagai senjata biologis. †††††††††††††††††††† Ibid Dunia ke-2 di Cina.Untuk itu, pada tahun 1972 disepakati perjanjian Biological and Toxin Weapon Convention BTWC yang disponsori oleh PBB.Dalam perjanjian ini, lebih ditegaskan lagi mengenai pelarangan dalam pengembangan, pembuatan dan penyimpanan segala jenis senjata biologis. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Sampai saat ini tak kurang dari 140 negara telah menandatangi perjanjian ini, termasuk Indonesia, Amerika, dan Rusia. Konvensi tentang Pelarangan Pengembangan, Produksi dan penimbunan dari Bakteriologis Biologis dan Senjata Toksin serta pemusnahannya, umumnya dikenal sebagai Konvensi Senjata Biologi BWC atau Konvensi Senjata Biologi dan Toksin ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Konvensi Biological and Toxin Weapon Convention BTWC adalah perjanjian yang disponsori oleh PBB perihal larangan penggunaan senjata biologis dalam perang. Perjanjian ini berisi 10 artikel yaitu 1. Artikel I: Never under any circumstances to acquire or retain biological weapons Tidak dalam keadaan apapun untuk memperoleh atau mempertahankan senjata biologis 2. Artikel II : To destroy or divert to peaceful purposes biological weapons and associated resources prior to joining Untuk menghancurkan atau mengalihkan ke tujuan damai senjata biologis dan sumber daya terkait sebelum bergabung 3. Artikel III : Not to transfer, or in any way assist, encourage or induce anyone else to acquire or retain biological weapons Belum mentransfer, atau dengan cara apapun membantu, mendorong atau membujuk orang lain untuk memperoleh atau mempertahankan senjata biologis 4. Artikel IV : To take any national measures necessary to implement the provisions of the BWC domestically Untuk mengambil langkah-langkah nasional yang diperlukan untuk melaksanakan ketentuan BWC negeri 5. Artikel V : To consult bilaterally and multilaterally to solve any problems with the implemenation of the BWC Untuk berkonsultasi secara bilateral dan multilateral untuk memecahkan masalah dengan implemenation dari BWC 6. Artikel VI : To request the UN Security Council to investigate alleged breaches of the BWC and to comply with its subsequent decisions Untuk meminta Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki dugaan pelanggaran dari BWC dan mematuhi keputusan selanjutnya 7. Artikel VII : Untuk meminta Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki dugaan pelanggaran dari BWC dan mematuhi keputusan selanjutnya Untuk meminta Dewan Keamanan PBB UNTUK menyelidiki dugaan pelanggaran dari BWC dan mematuhi keputusan Selanjutnya 8. Artikel X : To do all of the above in a way that encourages the peaceful uses of biological science and technology Untuk melakukan semua hal di atas dengan cara yang mendorong penggunaan damai ilmu biologi dan teknologi BTWC, dibuka untuk ditandatangani pada tahun 1972 dan mulai berlaku pada tahun 1975. Itu perjanjian perlucutan senjata multilateral pertama melarang kategori seluruh senjata, sebagai negara pihak pada Konvensi Senjata Biologi melakukan tidak pernah dalam keadaan untuk mengembangkan, memproduksi, menimbun atau memperoleh atau mempertahankan: 1. mikroba atau agen biologi lainnya, atau racun apapun asal mereka atau metode produksi, jenis dan dalam jumlah yang tidak memiliki pembenaran untuk profilaksis, pelindung atau lainnya tujuan damai. 2. senjata, peralatan atau sarana pengiriman dirancang untuk menggunakan agen atau racun tersebut untuk tujuan bermusuhan atau dalam konflik bersenjata. Konvensi secara efektif melarang pengembangan, produksi, akuisisi, transfer, retensi, penimbunan dan penggunaan senjata biologi dan racun dan merupakan elemen kunci dalam upaya masyarakat internasional untuk mengatasi proliferasi senjata pemusnah massa. §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Akan tetapi kelemahan utama BTWC adalah tidak adanya kesepakatan bersama untuk pengawasan dan pembuktian, sehingga perjanjian ini mirip “singa tanpa gigi”.Rusia dan Irak terbukti mengembangkan senjata biologis walaupun ikut menandatangani persetujuan tersebut.Hal ini mendorong dibentuknya grup Ad Hoc pada tahun 1995 untuk membuat protokol inspeksi dan pembuktian di lapangan.Pada §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ The Biological Weapons Convention http:www.unog.ch80256EE60058594328httpPages2904FBBDD6315AC720C1257180004B1B 2F?OpenDocument diakses pada tanggal 15 Maret 2015 pukul 10.55 awalnya, Amerika mendukung penuh kerja panitia Ad Hoc itu melalui pernyataan Presiden Clinton tahun 1998. Akan tetapi, di akhir protokol tersebut hampir selesai, sikap Amerika dibawah pemerintahan Presiden Bush berbalik total dengan tidak hanya menolak protokol itu tapi juga mengancam akan keluar dari perjanjian. Sikap ini mengingatkan pada langkah Amerika keluar dari perjanjian Kyoto mengenai pengurangan emisi gas karbon dioksida atau perjanjian peluru kendali antar benua. Alasan utama yang dikemukakan oleh Amerika pada bulan Juli 2001 lalu adalah ketidaksukaan terhadap inspeksi yang bersifat rutin atau mendadak kepada segala instalasi militer, akademik, ataupun industri yang berhubungan dengan persenjataan ini, yang menyebabkan bocornya rahasia perdagangan Selain itu, Amerika khawatir protokol yang ada, dapat membahayakan perdagangan senjata dan teknologi terkait.Seperti dilaporkan jurnal Nature Biotechnology, sampai saat ini Amerika adalah pengekspor teknologi terkait, paling besar di dunia.Pada tahun 1994 saja, ada 531 lisensi yang dijual ke luar negeri.Kebijakan penolakan ini didukung kuat oleh asosiasi industri farmasi Amerika PHRMA. Amerika Tengah memperkuat kesiapan di dalam negeri terhadap serangan senjata biologis.Terungkapnya program rahasia Rusia dan Irak serta pembuatan dan penyebaran bakteri Bacillus anthracis oleh aliran agama sesat Aum Shinrikyo di Jepang tahun 1995, telah memicu hal itu. Tahun 1999, Konggres Amerika telah mengalokasikan dana 111 juta dolar bagi Centers for Disease Control and Prevention CDC untuk memperkuat sistem pendeteksian dini dan pengobatan terhadap bahaya senjata biologis. Berkaitan dengan itu pada bulan April 2000, CDC telah mengeluarkan rekomendasi untuk langkah ††††††††††††††††††††† -langkah strategis menghadapi serangan senjata biologis dengan membentuk jaringan laboratorium di seluruh Amerika.Tidak hanya pada tingkat rakyat sipil, Amerika juga telah mempersiapkan diri pada kekuatan militernya.Misalnya dengan pemberian vaksin anthrax pada seluruh personel militernya. 3. Senjata Kimia Pada akhirnya, pengesahan BTWC yang sedianya akan dilakukan pada pertemuan 5th Review Conference di Jenewa, Swiss pada tanggal 19 November – 7 Desember 2001 yang lalu, gagal. Menurut Presiden dari Konferensi tersebut, Tibor Toth dari Hungaria, sebenarnya sudah 98 jalan menuju penandatangan BTWC dilalui dengan mulus. Banyak pihak, menilai penolakan Amerika adalah penyebab utama kegagalan ini.Pada akhirnya diputuskan untuk mengundur kesepakatan setahuan lagi. Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk membunuh, melukai dan melumpuhkan musuh.Beberapa jenis senjata kimia terbaru yang berbahaya adalah VX, sulfur mustard, sarin, klorin, hydrogen cydine.Senjata kimia dilarang penggunaanya di dalam perang oleh karena dampak yang dapat ditimbulkan karena dirasa tidak manusiawi.Seorang yang tidak terkena serangan secara langsung pun dapat menjadi korban bahkan menyebabkan kematian karema senjata kimia dapat menyerang dalam beberapa bentuk termasuk dalam Khan, 2000 ††††††††††††††††††††† Fidler, 1999 bentuk cairan maupun gas.Senjata kimia ini juga dapat menyebabkan luka permanen maupun penyakit permanen bagi korbannya.Hal ini yang menyebabkan dilarangnya penggunaan senjata kimia. Keseriusan terhadap pelanggaran penggunaan senjata kimia di dalam perang ini yang melahirkan The 1993 Chemical Weapons Concention CWC, walaupun penggunaan senjata kimia ini dilarang sebelumnya ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ oleh Amerika Serikat terhadap namun dalam prakteknya senjata ini masih dipakai dalam perang. Contoh penggunaan senjata kimia adalah kasus Agent Orange ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Pelarangan hukum internasional terhadap penggunaan senjata yang demikian pertama sekali dapat ditemukan pada 1925 Geneva Protocol for the Prohibition of the Use in war of Asphyxiating Poisonous of the Gasses, and of Bacteriological Methods of Warfare, yang merupakan salah satu sumber hukum Humaniter, hlm 51 §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Kasus Agent Orange ialah kasus dimana Amerika Serikat menggunakan senjata kimia terhadap tanaman-tanaman yang ada di Vietnam, terlihat pada The U.S Military Sprayed Millions of Gallons of Agent Orangeand Other herbicides on trees and vegetation during the Vietnam War other yang terdapat pada The U.S. Department of Veteran Affairs Agent Orange Public Vietnam pada Perang Vietnam yang mengakibatkan kelaparan di daerah tersebut.Bahkan pada tanah dan air di beberapa daerah memiliki konsentrasi zat kimia yang jauh dari level aman oleh Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat U.S Environmental Protection Agency. Pasal-pasal yang mengatur penggunaan senjata dalam konflik bersenjata terdapat pada Pasal 22 dan 23 Haque Regulation. Pasal 23 Haque Regulations mengatur terperinci tindakan yang melarang dengan menggunakan senjata proyektil ataupun bahan yang dikalkulasikan mampu memberikan penderitaan yang tidak perlu. Pengaturan mengenai penggunaan senjata kimia tidak saja terdapat pada Konvensi Den Haag, melainkan juga terdapat pada sumber hukum internasional lainnya. Perangkat hukum internasional yang mencakup tentang larangan penggunaan senjata kimia dalam konflik bersenjata adalah dalam bentuk perjanjian internasional diantaranya Haque Declaration concerning Asphyxiating Gases, Chemical Weapons Convention, serta ICC Statute. Secara khusus pengaturan senjata kimia terdapat dalam Chemical Weapons Convention.Chemical Weapons Convention CWC, yang bernama lengkap Convention on the Prohibition of the Development, Production, Stockpiling and Use of Chemical Weapons and on their Destruction merupakan suatu perangkat hukum yang dikelola oleh Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons OPCW, suatu organisasi mandiri yang bukan berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hubungan antara OPCW dan Perserikatan Bangsa-Bangsa ialah hubungan kerjasama yang saling menguntungkan yang berkenaan dengan pelarangan penggunaan senjata kimia demi menjaga perdamaian dunia, seperti yang menjadi tujuan daripada dibentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hingga saat ini, CWC telah berlaku bagi 190 negara, termasuk di dalamnya Suriah yang baru dinyatakan berlaku pada 14 Oktober 2013. Indonesia juga merupakan negara anggota dari CWC. CWC diratifikasi Indonesia dengan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1998 tentang Pengesahan Convention on the Prohibition of the Development, Production, Stockpiling, and Use of Chemical Weapons and Their Destruction Konvensi Tentang Pelarangan Pengembangan, Produksi, Penimbunan, dan Penggunaan Senjata Kimia serta Tentang Pemusnahnya. Selain dari tiga senjata diatas ada pula yang disebut senjata konvensional yang juga masuk dalam senjata yang dilarang dalam perang menurut hukum humaniter.Sebenarnya keuntungan dari penggunaan senjata konvensional ini adalah harganya yang sangat terjangkau bahkan untuk angkatan militer dari negara miskin sekalipun, namun semakin lamanya penggunaan senjata ini semakin banyak juga korban yang jatuh akibat dari penggunaan senjata ini. Hal inilah yan menjadi alasan penggunaan senjata ini dilarang dalam perang bahkan PBB telah melarang produksi dan penggunaan bom cluster dan ranjau darat dalam perang. Hal termasuk dalam senjata konvensional adalah a. Cluster Bomb Adalah bom yang memiliki mekanisme unik dimana setelah diluncurkan dari pesawat tempur bom akan pecah menjadi ratusan bom yang berukuran kecil berupa kaleng. Awalnya bom ini diciptakan untuk menghancurkan landasan pacu pangkalan udara, konvoi kendaraan lapis baja atau untuk membubarkan konsentrasi pasukan darat.Bom ini dipakai pada perang Irak, Afganistan dan perang Israel. b. Napalm Bomb Secara teknis bom napalm adalah bom bakar yang berisi zat kimia berbentuk pasta tertentu yang akan terbakar begitu bom pecah di darat. Pasta yang cair akan menyebarkan nyala api ke berbagai arah dan bom ini sangat efektif untuk menghancurkan pasukan darat yang bersembunyi di parit-parit atau hutan. c. Peluru DU Depleted Uranium Adalah Peluru depleted uranium adalah jenis peluru yang dikembangkan dari limbah uranium hasil pelucutan bom nuklir. Secara harafiah depleted uranium berarti uranium yang dilemahkan radiasinya. Peluru ini sangat handal dan menjadi standar senjata meriam gatling GAU-8 Avenger yang dibawa pesawat A-10 serta canon bushmaster pada APC Bradley. DU juga digunakan untuk membuat inti peluru anti material pada tank Abrams. Efektifitas senjata ini adalah mampu menembus bahan baja tank setebal apapun dan ini terbukti pada perang Iraq dimana ratusan tank Iran menjadi korban senjata ini. Senjata ini konvensional adalah karena kandungan uranium yang ternyata menurut penelitian masih memancarkan radiasi dalam tingkatan yang membahayakan manusia.Ini tebukti pada kasus di Bosnia saat beberapa tentara Italia menderita leukemia beberapa hari setelah menggunakan peluru tersebut.Salain itu di Iraq tank-tank yang hancur terkena peluru ini ternyata memancarkan radiasi yang membuat tank-tank rongsokan tersebut tidak aman untuk didekati. d. Ranjau darat Ranjau darat adalah alat peledak yang ditanamkan kedalam tanah dan akan meledak apabila disentuh atau diinjak oleh sebuah kendaraan, orang, atau binatang. Ranjau darat digunakan untuk mengamankan daerah yang diperebutkan dan untk membatasi pergerakan lawan dalam perang. e. White Phosporus Diakses dari http:menujuhijau.blogspot.com2012025-senjata-perusak-yang- dilarang-dalam.htmlixzz3V6nYeuPfpada tanggal 15 Maret 2015 pada pukul 13.00 Phospotus putih dapat mennghasilkan kebakaran dan asap. Fosfor putih dibuat dari allotrope unsur kimia fosfor. Fungsi utama dari bom fosfor adalah untuk menghasilkan asap pelindung yang akan melindungi gerakan dari pandangan musuh atau agar tembakan tidak terlihat musuh fosfor putih atau White PhosporusWP dapat menghasilkan asap dengan cepat begitu meledak. Efek samping dari WP adalah dapat membakar apapun dengan sangat cepat.WP juga dapat digunakan untuk membunuh tentara musuh. WP yang dimasukkan dalam bom, misil jarak dekat apat meledak dan menyemburkan api. Fosfor putih dapat mengakibatkan kematian dengan cara yaitu dengan membakar jaringan otot, jika asapnya terhirup atau tertelan. Akibat paling fatal jika tertelam atau terbakar. †††††††††††††††††††††† DK PBB menyetujui resolusipertama yang melarang perdagangan senjata ringan secara gelap, meskipun Rusia sebagai salah satu dari produser-produser dan ekspoter-eksporter senjata penting dunia, abstain dalam perjanjian senjata itu. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ †††††††††††††††††††††† Ibid ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Diakses dari http:www.medanbisnisdaily.comnewsread2013092853300dk-pbb-setujui-resolusi-pertama- larangan-perdagangan-senjata-ringan.VQ6jyJhOR-QSabtu, 28 Sep 2013 07:53 WIB pada tanggal 16 Maret 2015 pukul 15.00

BAB III ASPEK HISTORIS DAN YURIDIS PENGGUNAAN DRONE DALAM