Legalitas Penggunaan Drone Dalam Perang ditinjau dari Hukum

Bryant didiagnosis menderita gangguan stres pasca trauma, penderitaan umum bagi para mantan operator senjata drone militer AS. Bagi pilot sensasinya seperti mengendarai pesawat asli, namun bagi operator senjata yang tertinggal adalah kelelahan di balik layar monitor yang terus berkedip, berusaha memahami apa yang terjadi di belahan dunia lain. Membunuh orang dari jauh., mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan kontroversial. Bryant angkat bicara dengan maksud meningkatkan kesadaran tentang pembunuhan berdarah dingin yang dilakukan operator drone termasuk apa yang dulu ia lakukan. Meski menganggap 2 pembocor rahasia AS, Chelsea Manning dan Edward Snowden sebagai pahlawan, Bryant menolak mendiskusikan detail tugasnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡

C. Legalitas Penggunaan Drone Dalam Perang ditinjau dari Hukum

Humaniter Internasional Selain operator drone atau pesawat tanpa awak tersebut yang mengalami dampak psikologis, masyarakat sipil yang daerahnya menjadi target sasaran juga mengalami rasa khawatir, gelisah dan ketakutan yang mendalam. Hal ini karena mereka tidak tahu kapan akan diluncurkan pesawat tanpa awak tersebut kedaerah mereka. Pada prinsipnya penggunaan senjata antar Negara dilarang oleh hukum Internasional. Pasal 2 ayat 4 Piagam PBB menyatakan bahwa “all members of the United Nations shall refrain in their international relations from the threat or use of force against the territorial integrity or political independence of any state, or in any ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Ibid other manner inconsistent with the purpose of the United Nations”. Pasal ini menyebutkan all members yang berarti bahwa aturan ini tidak hanya mengikat bagi negara anggota saja. Berdasarkan putusan International Court of Justice ICJ dalam kasus Nicaragua vs Amerika Serikat §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Ada keadaan yang memperbolehkan menggunakan kekuatan bersenjata.Keadaan itu adalah tindakan bela diri dari suatu negara.Keadaan menggunakan kekuatan bersenjata ini mendapat otoritas dari DK PBB.Maksud dari bela diri adalah suatu negara mendapat serangan bersenjata sehingga harus bahwa Pasal 2 ayat 4 merupakan hukum internasional kebiasaan customary international law yang diterapkan kepada semua negara bukan hanya kepada negara anggota. Pasal 2 ayat 4 Piagam PBB dapat dilihat bahwa ada larangan secara tegas untuk tidak mengunakan atau bahkan ancaman penggunaan kekerasan yang mana melanggar intergritas teritorial atau kebebasan politik dari suatu negara, atau cara-cara lain yang bertentangan dengan tujuan PBB.Secara tidak langsung PBB tidak menghendaki adanya penggunaan kekuatan bersenjata untuk melanggar integritas dan kebebasan politik dari suatu negara.Makna dari pasal 2 ayat 4 ini adalah pemakaian senjata baik skala kecil maupun besar sama-sama bertentanagan dengan pasal ini, selain itu kekerasan berupa ancaman juga dilarang oleh pasal ini. §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Kasus Nikaragua dengan Amerika Serikat adalah kasus dimana AS melakukan pemberhentian bantuan ekonomi atas Nikaragua yang melawan El Salvador yang memiliki hubungan diplomatic dengan Amerika Serikat.Dan tindakan Amerika Serikat adalah melakukan penanaman ranjau dilautwilayah yang kemudian menghancurkan kapal-kapal milik Nikaragua dan kapal asing, dan kasus ini diselesaikan 1986 di Mahkamah Internasional ICJ. Dimana ICJ mendukung Nikaragua yang berpendapat Amerika Serikat telah melanggar hukum internasional dan harus membayar ganti rugi pada Nikaragua menggunakan kekuatan bersenjatanya untuk mempertahankan dirinya, dalam arti negara tersebut harus terserang lebih dulu.Pengaturan ini diatur dalam pasal 51 DK PBB. Penggunaan kekuatan bersenjata untuk membela diri ini hanya dapat dilaksanakan sampai DK PBB mengambil alih situasi untuk mengembalikan perdamaian dan keamanan internasional di wilayah tersebut. Pengunaan kekuatan bersenjata yang dilakukan oleh suatu negara untuk bela diri harus dihentikan sesegera mungkin ketika DK PBB telah bertindak di wilayah tersebut. Pesawat tanpa awak atau yang lebih dikenal dengan drone dapat dikatakan sebagai senjata paling tangguh, efektif dan modern pada saat ini. Hal ini dikarenakan kemampuan drone yang dapat mencari dan membunuh target tanpa harus menggunakan banyak pasukan bersenjata. Namun dibalik kesuksesan drone membunuh targetnya terdapat dampak buruk yang diperoleh oleh penggunaannya yaitu terjadinya penderitaan yang tidak perlu karena bukan hanya kombatan yang Penggunaan kekuatan bersenjata juga dimungkinkan dalam hal tindakan tersebut dilakukan atas otorisasi dari DK PBB.Pasal 43-50 Piagam PBB memungkinkan dilaksanakannya tindakan yang demikian.Setiap negara anggota PBB dapat diminta oleh DK PBB untuk menyediakan pasukan bersenjata untuk digunakan dalam suatu konflik bersenjata dengan tujuan mengembalikan perdamaian dan kemanan internasional di wilayah tersebut.Namun tindakan yang demikian harus dilaksanakan dengan adanya otorisasi dari DK PBB. Suatu negara tidak dibenarkan untuk melakukan penggunaan kekuatan bersenjata kepada negara lain secara unilateral. menjadi target sasaran tetapi juga non kombatan. Selain itu kerugian finansial menjadi salah satu dampak buruknya. Fungsi utama pesawat tanpa awak atau drone ini digunakan untuk misi pengintaian dan penyerangan. Walaupun banyak laporan yang mengatakan bahwa banyak serangan pesawat tanpa awak atau drone ini berhasil tetapi pesawat tanpa awak ini mempunyai reputasi untuk menyerang secara berlebihan atau menyerang target yang salah seperti warga masyarakat sipil. ††††††††††††††††††††††††††††† Salah satu kasus yang paling hangat adalah serangan membabi-buta tentara Israel ke Gaza yang telah menewaskan ribuan warga masyarakat sipil yang tidak bersenjata.Terungkap melalui beberapa sumber pustaka, Angkatan Bersenjata Israel sudah telah lama menggunakan drone atau UAV untuk operasi intelijen dalam perang melawan pejuang Palestina dan Hazibullah yang mendapat dukungan penuh dari Iran. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Israel juga mempelopori penggunaan drone bersenjata rudal untuk membunuh para pemimpin kunci dari pejuang-pejuang itu. Kemudian berakibat tewasnya ribuan warga sipil Palestina dan Lebanon.Israel adalah negara Zionis pertama yang memfungsikan drone UAV sebagai pesawat tempur, sehingga drone mempunyai reputasi buruk sebagai pesawat pembantai warga masyarakat sipil yang tidak terlibat dengan angkatan bersenjata yang terlibat Tim Riset Global Future Institute GFI, “Isu Hangat, Drone Pelanggaran Hukum Kemanusiaan Internasional”, The Global Review, diakses dari www.theglobal- review.comcontent_detail.php?lang=idid=16459type=99html pada tanggal 20 Maret 2015 pukul 21.23 WIB ††††††††††††††††††††††††††††† Ibid ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Ibid pertempuran. §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Misalnya pada tahun 1982, drone UAV digunakan Israel untuk menggempur warga sipil Lebanon dengan dalih untuk menumpas pasukan perjuangan PLO Pihak militer Amerika Serikat beberapa kali terbukti menggunakan pesawat tempur ini dengan menembak sasaran yang salah, sehingga menewaskan puluhan ribu warga sipil tak berdosa di Irak, Afganistan dan Somalia. †††††††††††††††††††††††††††††† ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Menurut data dari Oxford Analytica dan Siemon Wezemwn, seorang peneliti di Stockholm International Peace Research Institute SIPRI mengatakan bahwa pasar untuk sistem pesawat tanpa awak telah melonjak naik selama dekade terakhir, didorong oleh keberhasilan operasional yang terbukti di Irak dan Afganistan dan penggunaan yang luas Israel. Para pemangku kepentingan pertahanan Amerika beranggapan, pesawat jenis ini sangat efektif karena dikendalikan dengan remote kontrol pesawat, dan cukup dipandu oleh komputer yang terletak di markas CIA. Bahkan secara berlebihan mereka mengatakan bahwa drone UAV sebagai persenjataan masa depan. §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Tren penggunaan pesawat tanpa awak ini menjadi mengkhawatirkan, karena menurut Laporan PBB yang dirilis pada tahun 2010 lalu, daya tarik utama penggunaan pesawat tanpa awak atau drone ini dipandang cukup efektif sebagai mesin pembunuh yang ditujukan ke wilayah yang dipersepsikan sebagai wilayah §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Ibid Ibid †††††††††††††††††††††††††††††† Oxford Analytica adalah perusahaan strategis konsultan independen ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Tim Riset Global Future Institute GFI, op cit §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Ibid musuh. Selain itu penggunaan drone ini kecil resikonya, sehingga tidak perlu ada pasukan militer yang tewas terbunuh atau tertangkap oleh musuh. Namun bisa membawa kehancuran maksimal terhadap wilayah musuh yang jadi sasaran serangan. Hukum Internasional yang mewadahi tata perang ataupun pelaksanaan agresi dirampungkan dalam sub Hukum Humaniter Internasional. † Penggunaan pesawat tanpa awak atau drone oleh negara harus sesuai dengan Konvensi Jenewa maupun Konvensi Den Haaq serta pasal-pasal terkait. Hukum Humaniter Internasional dibuat untuk menciptakan kondisi yang sesuai dan cara yang ideal dalam menggunakan kekuatan bersenjata, akan tetapi penggunaan senjata drone harus sesuai dengan prinsip Konvensi Jenewa yaitu seperti distinction proportionality dan precautions. Hukum Humaniter Internasional adalah seperangkat aturan yang karena alasan kemanusiaan dibuat untuk membatasi akibat-akibat dari pertikaian senjata.Hukum ini melindungi mereka yang tidak atau tidak lagi terlibat dalam pertikaian dan membatasi cara-cara dan metode berperang. ‡ Penggunaan senjata pesawat tanpa awak atau drone ini menjadi pembahasan yang hangat di forum internasional, banyak yang berpendapat bahwa penggunaan drone ini tidak sesuai dengan hukum humaniter internasional karena menyebabkan banyak penderitaan dan kerugian yang tidak perlu, tetapi juga banyak yang Pada faktanya banyak kasus penggunaan pesawat tanpa awak ini tidak memperhatikan prinsip tersebut. Ibid † Reference Guide Geneva Convention ‡ Texts and commentaries of 1949 Conventions and Additional Protocols berpendapat bahwa penggunaan senjata ini lebih efektif dan mutakhir dalam membunuh targetnya serta tidak beresiko terhadap keselamatan sang pilot karena senjata ini merupakan senjata remote kontrol yang dikendalikan jarak jauh oleh sang pilot tanpa harus sang pilot terjun langsung dalam perang. Cara kerja pesawat tanpa awak dan bagaimana menentukan targer tersebut Al Qaeda sudah mengetahuinya. § “Pesawat itu dipandu oleh sebuah SIM card yang biasa dimsaukkan ke telepon seluler dan dipakai para Mujahidin, melalui mata-mata yang mereka susupkan diantara para mujahid. SIM card itu mengirim sinyal ke satelit yang akan memandu drone menembakkan rudalnya” Intelijen Amerika dan Pakistan menyatakan, pesawat- pesawat tak berwak drone Amerika sangat berhasil menghancurkan para teroris dan kelompok-kelompok perlawanan di Pakistan.Pesawat tak berawak tersebut telah melaksanakan 28 kali serangan militan, untuk tahun 2009. Ratusan orang telah terbunuh akibat serangan drone ini, mayoritas adalah penduduk sipil. Menurut Mullah Nazir, salah satu komandan lokal Taliban di Pakistan cara drone itu bekerja ia telah mengetahuinya langsung. Card itu memancarkan sinyal yang cukup kuat. Alat-alat itu dibuat oleh Cejay Engineering, digunakan oleh militer Amerika dan sekutunya untuk menentukan letak lawan, menandai lokasi akan dijatuhkan rudal dan memetakan garis pertahanan. †† § Seperti yang dilansir dalam MuslimahDaily, “Cara Drone Amerika Bekerja”, 2009 diakses pada www.muslimdaily.netberitainternasionalcara-drone-amerika-bekerja.html pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 17.40 WIB Ibid †† Ibid Gadget tersebut menggunakan Led khusus dengan tegangan 9 volt untuk dapat memancarkan sinyal dan pancaran Led tersebut tidak dapat dilihat dengan mata biasa,namun harus menggunakan peralatan Night Vision, mirip dengan cara kerja infrared yang pancaran cahayanya tidak dapat dilihat mata langsung. Pancaran Led tersebut mampu dilihat dengan alat khusus hingga jarak lima mil, bahkan pancarannya mempu menembus baju dan tetap terlihat walaupun berada di dalam air. ‡‡ Masalahnya adalah apakah senjata pesawat tanpa awak ini sah atau tidak? Baterai 9 voltnya mampu bertahan hingga 100 jam.Sebenarnya teknologi ini sudah ada sejak 1984, namun kebanyakan hanya dipakai untuk keperluan militer.Pesawat tanpa awak ini dilengkapi dengan kamera infrared untuk menerima sinyal yang dipancarkan SIM card tersebut. §§ ‡‡ Ibid Apakah senjata tersebut sesuai dengan kewajiban untuk secara konstan memperhatikan keselamatan penduduk sipil?Juga siapa yang harus bertanggungjawab atas pelanggaran hukum yang mungkin terjadi? Presiden ICRC, Peter Maurer, mendiskusikan tantangan-tantangan tersebut yang telah muncul dari adanya perkembangan-perkembangan tersebut dan perlunya negara-negara untuk memperhitungkan konsekuensi kemanusiaan dan teknologi dan persenjataan baru sebelum mengembangkan atau mempergunakannya. §§ ICRC Jakarta, “Penggunaan Pesawat Tanpa Awak Bersenjata Harus Sesuai Hukum”, diakses dari www.icrcjakarta.infoberitapenggunaan-pesawat-tanpa-awak-bersenjata-harus-sesuai- hukumhtml pada tanggal 20 Maret 2015 pukul 22.46 WIB Menurut hukum humaniter internasional, aturan perang yakni seperangkat hukum yang mengatur konflik-konflik bersenjata.Pesawat tanpa awak tidaklah secara tertulis dilarang ataupun dianggap sebagai alat yang menimbulkan tindakan tidak pandang bulu indiscriminate ataupun penipuan perfidy. Pesawat tanpa awak dalam hal ini tidaklah berbeda dari senjata yang diluncurkan dari pesawat berawak seperti helikopter ataupun pesawat tempur lainnya. Penggunaan pesawat tanpa awak bukanlah tidak sah, namun penting penggunaanya tunduk pada hukum internasional. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana hukum melihat fenomena pesawat tanpa awak yang dipakai sebagai pesawat tempur? Sebenarnya tidak semua pesawat tanpa awak dipersenjatai dan digunakan untuk bertempur.Pesawat tanpa awak tak bersenjata juga sering kali digunakan untuk kepentingan sipil.Contohnya pesawat ini dapat mendeteksi kebakaran dan menyelamatkan nyawa. ††† Pesawat tanpa awak tidak secara spesifik disebutkan dalam perjanjian- perjanjian terkait senjata atau perangkat hukum lainnya dari hukum humaniter internasional. Tetapi penggunaan segala sistem persenjataan, termasuk armed drone sdalam situasi konflik bersenjata sangat jelas harus tunduk dalam hukum humaniter internasional. Namun apabila dilihat sebenarnya penggunaan pesawat tanpa awak atau drone ini bertentangan dengan Protokol Tambahan I 1977 dimana dalam Protokol Tambahan I 1977 ini melarang untuk menggunakan senjata atau proyektil Ibid ††† Ibid serta cara-cara lainnya yang dapat mengakibatkan luka-luka yang berlebihan atau penderitaan yang tidak perlu. Protokol Tambahan I ini terdapat juga beberapa ketentuan pokok yang menentukan antara lain : a. Melarang : serangan yang membabi-buta dan reprisal pembalasan terhadap 1. penduduk sipil dan orang-orang sipil 2. obyek-obyek yang sangat penting bagi kelangsungan hidup penduduk sipil 3. benda-benda budaya dan tempat religius 4. bangunan dan instalasi berbahaya 5. lingkungan alam b. Memperluas : perlindungan yang sebelumnya telah diatur dalam Konvensi Jenewa kepada kepada semua personil medis, unit-unit dan alat transportasi medis, baik yang berasal dari organisasi sipil maupun militer c. Menentukan : kewajiban bagi Pihak Peserta Agung untuk mencari orang- orangyang hilang missing persons. d. Menegaskan : ketentuan-ketentuan mengenai suplai bantuan militer relief supplies yang ditujukan kepada penduduk sipil. e. Memberikan : perlindungan terhadap kegiatan-kegiatan organisasi pertahanan sipil. f. Mengkhususkan : adanya tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh negara- negara untuk memfasilitasi implementasi hukum humaniter. Pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan sub a tersebut di atas, dianggap sebagai pelanggaran berat hukum humaniter dan dikategorikan sebagai kejahatan perang wars crimes. Sehingga penggunaan kekuatan bersenjata pesawat tanpa awak melanggar ketentuan Protokol Tambahan I. Adanya ketentuan ini maka ketika menggunakan pesawat tanpa awak, para pihak dalam suatu konflik harus membedakan antara kombatan dan sipil serta antara objek militer dan objek sipil. Mereka harus mengambil langkah kehati-hatian yang memungkinkan untuk menghindari jatuhnya banyak korban penduduk dan infrastruktur sipil, serta mereka harus menunda atau membatalkan serangan bila kerugian atau kerusakan diprediksi akan timbul terhadap penduduk sipil berlebihan dibandingkan dengan keuntungan militer langsung dan nyata yang akan didapat. ‡‡‡ Pesawat tanpa awak juga tidak dapat digunakan untuk mengangkut senjata yang dilarang seperti senjata kimia ataupun biologis.Namun bilamana pesawat tanpa awak digunakan dalam situasi dimana tidak ada konflik bersenjata, kerangka hukum yang berlaku adalah hukum nasional terkait dan hukum hak asasi manusia internasional yang terkait dengan standar-standar penegakan hukum, bukanlah hukum humaniter internasional. §§§ Pertanyaan lain yang muncul adalah apakah ini berarti penggunaan pesawat tanpa awak sah dalam segala situasi? Siapa yag dapat dijadikan sasaran menurut hukum humaniter juga telah diatur yaitu dalam konflik bersenjata menurut hukum humaniter internasional kekuatan Jawabannya tergantung pada kerangka hukum mana yang berlaku dalam setiap kasus dan peraturan mana yang perlu ditaati. ‡‡‡ Ibid §§§ Ibid Ibid mematikan dapat digunakan terhadap kombatan atau pejuang serta terhadap warga sipil yang terlibat langsung dalam permusuhan. Hal yang lebih kompleks adalah situasi dimana seseorang terlibat secara langsung dalam permusuhan dari wilayah negara yang tidak ikut bertempur, atau pindah ke wilayah negara yang tidak ikut bertempur setelah ia terlibat dalam konflik bersenjata. Apakah kekuatan mematikan dapat secara sah digunakan terhadap orang tersebut? †††† Operator pesawat tanpa awak dapat secara fisik absen dari medan tempur, lalu siapa yang bertanggungjawab? Serta apakah operator pesawat tanpa awak dapat dijadikan sasaran berdasarkan hukum humaniter internasional? Pendapat yang ada sangat beragam.ICRC berpandangan bahwa hukum humaniter internasional tidak berlaku dalam situasi tersebut. Berarti orang tersebut tidak dapat dianggap sebagai sebuah target yang sah berdasarkan hukum perang. Berpendapat sebaliknya akan berarti seluruh dunia berpotensi menjadi medan tempur dan orang-orang yang berpindah-pindah di seluruh dunia dapat menjadi target yang sah berdasarkan hukum humaniter internasional dimanapun mereka berada. Orang yang digambarkan diatas dapat dimintakan pertanggungjawaban atas tindakannya. ‡‡‡‡ Operator sistem senjata yang dikendalikan dari jauh seperti pesawat tanpa awak dapat berlokasi jauh dari medan perang, namun mereka tetap mengoperasikan sistem persenjataan, melakukan identifikasi target, dan menembakan misil. Mereka secara umum beroperasi di bawah rantai komando, maka hukum humaniter internasional, †††† Ibid ‡‡‡‡ Ibid operator pesawat tanpa awak dan rantai komando mereka bertanggungjawab atas apa yang terjadi. Fakta bahwa mereka berada di ribuan kilometer dari medan perang tidak menghilangkan operator pesawat tanpa awak dan rantai komando mereka dari pertanggungjawaban, yang mana termasuk menjunjung prinsip pembedaan dan proporsionalitas, serta mengambil langkah kehatian-hatian yang diperlukan dalam serangan. Hal tersebut berarti operator pesawat tanpa awak tidaklah berbeda dari pilot pesawat berawak seperti helikopter atau pesawat tempur lainnya sejauh terkait kewajiban mereka untuk taat pada hukum humaniter internasional terkait, dan mereka tidaklah berbeda sejauh terkait menjadi sasaran berdasarkan aturan hukum humaniter internasional. Ada beberapa reaksi yang muncul dari penggunaan droneUAVpesawat tanpa awak ini.Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB mengecam keras serangan mematikan Amerika Serikat dan Israel di berbagai dunia. Seperti yang dilansir dari New York Daily, Komisaris Tinggi PBB urusan Hak Asasi Manusia, Navi Pillay mengutuk serangan pesawat tanpa awak yang dilakukan sejumlah negara dinegara lain. §§§§ Dia menyatakan keprihatinan serius tentang implikasi hak asasi manusia untuk melindungi warga sipil dari serangan pesawat tanpa awak bersenjata yang dilancarkan dalam konteks kontra terorisme dan operasi militer termasuk di Pakistan, Yaman dan Gaza. “Kurangnya transparansi seputar aktivitas pesawat tanpa awak menciptakan vakum akuntabilitas dan mempengaruhi kemampuan korban untuk mencari keadilan,” kata Pillay Selain itu komisi PBB untuk Kesetaraan Perempuan menyetujui resolusi yang mengecam pendudukan ilegal oleh Israel terhadap wilayah Palestina. Parlemen §§§§ “PBB Kecam Brutalisme Amerika dan Israel”, Jurnal3, diakses dari hhtp:jurnal3.compbb-kecam-brutalisme-amerika-serikat-dan-israelhtml pada tanggal 10 April 2015 pukul 21.24 WIB Ibid Yaman juga telah menyetujui peraturan mengenai larangan serangan pesawat tanpa awak atau drone. †††††

A. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai Menurut Hukum