Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pengamanan dan Pemeliharaan

63 | P a g e 2. Perencanaan kebutuhan barang milik negaradaerah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berpedoman pada standar barang, standar kebutuhan, dan standar harga. 3. Standar barang dan standar kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 ditetapkan oleh pengelola barang setelah berkoordinasi dengan instansi atau dinas teknis terkait. 4. Pengguna barang menghimpun usul rencana kebutuhan barang yang diajukan oleh kuasa pengguna barang yang berada di bawah lingkungannya. 5. Pengguna barang menyampaikan usul rencana kebutuhan barang milik negaradaerah kepada pengelola barang. 6. Pengelola barang bersama pengguna barang membahas usultersebut dengan memperhatikan data barang pada pengguna barang danatau pengelola barang untuk ditetapkan sebagai Rencana Kebutuhan Barang Milik NegaraDaerahRKBMND.

F. Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pengamanan dan Pemeliharaan

1. Pengadaan  Pengadaan barang milik negaradaerah dilaksanakan berdasarkan prinsip- prinsip: efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil tidak diskriminatif dan akuntabel. catatan: Lihat Keppres 80 Th 2003 jo Perpres 54 Th 2010  Pengaturan mengenai pengadaan tanah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. catatan: Lihat PP No. 36 Tahun 2005 Perpres 362005  Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman pelaksanaan pengadaan barang milik negaradaerah selain tanah diatur dengan Peraturan Presiden. 2. Penggunaan a. Status penggunaan barang ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1 barang milik negara oleh pengelola barangdengan cara sebagai berikut:  Pengguna barang melaporkan barang milik negara yang diterimanya kepada pengelola barang disertai dengan usul penggunaan  Pengelola barang meneliti laporan tersebut dan menetapkan status penggunaan barang milik negara dimaksud. 64 | P a g e 2 barang milik daerah oleh gubernurbupatiwalikotadengan tata cara sebagai berikut:  Pengguna barang melaporkan barang milik daerah yang diterimanya kepada pengelola barang disertai dengan usul penggunaan;  Pengelola barang meneliti laporan tersebut dan mengajukan usul penggunaan dimaksud kepada gubernurbupatiwalikota untuk ditetapkan status penggunaannya. b. Barang milik negaradaerah dapat ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kementerian negaralembagasatuan kerja perangkat daerah, dapat juga untuk dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka menjalankan pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi kementerian negaralembagasatuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan. c. Penetapan status penggunaan tanah danatau bangunan dilakukan dengan ketentuan bahwa tanah danatau bangunan tersebut diperlukan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna barang danatau kuasa pengguna barang yang bersangkutan. d. Pengguna barang danatau kuasa pengguna barang wajib menyerahkan tanah danatau bangunan yang tidak digunakan kepada: 1 pengelola barang untuk barang milik negara; atau a gubernurbupatiwalikota melalui pengelola barang untuk barang milik daerah.Pengelola barang menetapkan barang milik negara berupa tanah danatau bangunan yang harus diserahkan oleh pengguna barang karena sudah tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi instansi bersangkutan. b Gubernurbupatiwalikota menetapkan barang milik daerah berupa tanah danatau bangunan yang harus diserahkan oleh pengguna barang karena sudah tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi instansi bersangkutan. 2 Dalam menetapkan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, pengelola barang memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a standar kebutuhan tanah danatau bangunan untuk menyelenggarakan dan menunjang tugas pokok dan fungsi instansi bersangkutan; b hasil audit atas penggunaan tanah danatau bangunan. 65 | P a g e 3 Tindak lanjut pengelolaan atas penyerahan tanah danatau bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi hal-hal sebagai berikut:  ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi instansi pemerintah lainnya;  dimanfaatkan dalam rangka optimalisasi barang milik negaradaerah;  dipindahtangankan  Pengguna barang milik negara yang tidak menyerahkan tanah danatau bangunan yang tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi instansi bersangkutan kepada pengelola barang dikenakan sanksi berupa pembekuan dana pemeliharaan tanah danatau bangunan dimaksud.  Pengguna barang milik daerah yang tidak menyerahkan tanah danatau bangunan yang tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan kepada gubernurbupatiwalikota dikenakan sanksi berupa pembekuan dana pemeliharaan tanah danatau bangunan dimaksud.  Tanah danatau bangunan yang tidak digunakan sesuai dengan Pasal 16 ayat 1 dicabut penetapan status penggunaannya. 3. Pemanfaatan a. Kriteria Pemanfaatan: 1 Pemanfaatan barang milik negara berupa tanah danatau bangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat: ” Pengelola barang menetapkan barang milik negara berupa tanah danatau bangunan yang harus diserahkan oleh pengguna barang karena sudah tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi instansi bersangkutan “ dilaksanakan oleh pengelola barang. 2 Pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah danatau bangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat:” Gubernurbupatiwalikota menetapkan barang milik daerah berupa tanah danatau bangunan yang harus diserahkan oleh pengguna barang karena sudah tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi instansi bersangkutan” dilaksanakan oleh pengelola barang setelah mendapat persetujuan gubernurbupatiwalikota. 66 | P a g e 3 Pemanfaatan barang milik negaradaerah berupa tanah danatau bangunan yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna barangkuasa pengguna barang dilakukan oleh pengguna barang dengan persetujuan pengelola barang. 4 Pemanfaatan barang milik negaradaerah selain tanah danatau bangunan dilaksanakan oleh pengguna barang dengan persetujuan pengelola barang. 5 Pemanfaatan barang milik negaradaerah dilaksanakan berdasarkan pertimbangan teknis dengan memperhatikan kepentingan negaradaerah dan kepentingan umum b. Bentuk-bentuk Pemanfaatan 1 Sewa 1 Penyewaan barang milik negaradaerah dilaksanakan denganbentuk: a penyewaan barang milik negara atas tanah danatau bangunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang kepada pengelola; b penyewaan barang milik daerah atas tanah danatau bengunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang kepada gubernurbupatiwalikota; c penyewaan atas sebagian tanah danatau bangunan yang masih digunakan oleh pengguna barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 3 PP 62006; d penyewaan atas barang milik negaradaerah selain tanah danatau bangunan. 2 Penyewaan atas barang milik negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dilaksanakan oleh pengelola barang. 3 Penyewaan atas barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b dilaksanakan oleh pengelola barang setelah mendapat persetujuan gubernurbupatiwalikota. 4 Penyewaan atas barang milik negaradaerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c dan d, dilaksanakan oleh pengguna barang setelah mendapat persetujuan pengelola barang. 5 Barang milik negaradaerah dapat disewakan kepada pihak lain sepanjang menguntungkan negaradaerah. 67 | P a g e 6 Jangka waktu penyewaan barang milik negaradaerah paling lama lima tahun dan dapat diperpanjang. 7 Penetapan formula besaran tarif sewa dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut, ditetapkan pada: a barang milik negara oleh pengelola barang; b barang milik daerah oleh gubernurbupatiwalikota. 8 Penyewaan dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian sewa- menyewa,yang sekurang-kurangnya memuat: a pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; b jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa, dan jangka waktu; c tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan; d persyaratan lain yang dianggap perlu. 9 Hasil penyewaan merupakan penerimaan negaradaerah dan seluruhnya wajib disetorkan ke rekening kas umum negaradaerah. 2 Pinjam Pakai 1 Pinjam pakai barang milik negaradaerah dilaksanakan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah. 2 Jangka waktu pinjam pakai barang milik negaradaerah paling lama dua tahun dan dapat diperpanjang. 3 Pinjam pakai dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang- kurangnya memuat: a pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian; b jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan jangka waktu; c tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman; d persyaratan lain yang dianggap perlu. 3 Kerjasama Pemanfaatan Kerjasama pemanfaatan barang milik negaradaerah dengan pihak lain dilaksanakan dalam rangka: a mengoptimalkan daya guna dan hasil guna barang milik negaradaerah b meningkatkan penerimaan negarapendapatan daerah. 68 | P a g e Bentuk Kerja Sama 1 Kerjasama pemanfaatan barang milik negaradaerah dilaksanakan dengan bentuk: a kerjasama pemanfaatan barang milik negara atas tanah danatau bangunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang kepada pengelola barang; b kerja sama pemanfaatan barang milik daerah atas tanah danatau bangunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang kepada gubernurbupati walikota; c kerja sama pemfaatan atas sebagian tanah dan atau bangunan yang masih digunakan oleh pengguna barang; d kerja sama pemanfaatan atas barang milik negaradaerah selain tanah danatau bangunan, 2 Kerjasama pemanfaatan atas barang milik negara sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a dilaksanakan oleh pengelola barang. 3 Kerjasama pemanfaatan atas barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf b dilaksanakan oleh pengelola barang setelah mendapat persetujuan gubernurbupati walikota. 4 Kerjasama pemanfaatan atas barang milik negaradaerah sebagaimana dimaskud dalam ayat 1 huruf c dan d dilaksanakan oleh pengguna barang setelah mendapat persetujuan pengelola barang. Ketentuan Kerjasama 1 Kerjasama pemanfaatan atas barang milik negaradaerahdilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalamAnggaran Pendapatan dan Belanja NegaraDaerah untuk memenuhi biaya operasionalpemeliharaan perbaikan yang diperlukan terhadap barang milik negaradaerah di maksud; b mitra kerjasama pemanfaatan ditetapkan melalui tender dengan mengikutsertakan sekurang-kurangnya lima pesertapeminat, kecuali untuk barang milik negaradaerah yang bersifat khusus dapat dilakukan penunjukan langsung; 69 | P a g e c mitra kerjasama pemanfaatan harus membayar kontribusi tetap ke rekening kas umum negaradaerah setiap tahun selama jangka waktu pengoperasian yang telah ditetapkan dan pembagian keuntungan hasil kerjasama; d besaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan ditetapkan dari hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh pejabat yang berwenang; e besaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan harus mendapat persetujuan pengelola barang; f selama jangka waktu pengoperasian, mitra kerjasama pemafaatan dilarang menjaminkan atau menggadaikan barang milik negaradaerah yang menjadi obyek kerjasama pemanfaatn; g jangka waktu kerjasama pemanfaatan paling lama tiga puluh tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang. 2 Semua biaya berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan kerjasama pemanfaatan tidak dapat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraDaerah. 4 Bangun Guna Serah Dan Bangun Serah Guna BGS dan BSG 1 Bangun guna serah dan bangun serah guna barang milik negaradaerah dapat dilaksanakan dengan persyaratan sebagai berikut: a Pengguna barang memerlukan bangunan dan fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan negaradaerah untuk kepentingan pelayanan umum dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; dan b Tidak tersedia dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraDaerah untk penyediaan bangunan dan fasilitas dimaksud. 2 Bangun guna serah dan bangun serah guna barang milik Negara sebagaimana di maksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh pengelola barang. 3 Bangun guna serah dan bangun serah guna barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh pengelola barang setelah mendapat pesetujuan gubernurbupatiwalikota. 70 | P a g e 4 Tanah yang status penggunaanya ada pada pengguna barang dan telah dapat direncanakan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna barang yang bersangkutan dapat dilakukan bangun guna serah dan bangun serah guna setelah terlebih dahulu diserahkan kepada: a pengelola barang untuk barang milik negara; b gubernur bupati walikota untuk barang milik daerah. 5 Bangun guna serah dan bangun serah guna sebagaimaa dimaksud pada ayat 4 dilaksanakan oleh pengelola barang dengan mengikutsertakan pengguna barang danatau kuasa pengguna barang sesuai tugas pokok dan fungsinya. Penetapan Penetapan status penggunaan barang milik negara daerah sebagai hasil dari pelaksanaan bangun guna serah dan bangun serah guna dilaksanakan oleh: 1 pengelola barang untuk barang milik negara, dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kementerian negaralembaga terkait; 2 gubernur bupati walikota untuk barang milik daerah, dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah tekait. Jangka Waktu 1 Jangka waktu bangun guna serah dan bangun serah guna paling lama tiga puluh tahun sejak perjanjian ditandatangani. 2 Penetapan mitra bangun guna serah dan mitra bangun serah guna dilaksanaka melalui tender dengan mengikutsertakan sekurang- kurangnya lima peserta peminat. 3 Mitra bangun guna serah dan mitra bangun serah guna yang telah ditetapkan, selama jangka waktu pengoperasian harus memenuhi kewajiban sebagai berikut: a membayar kontribusi ke rekening kas umum negara daerah setiap tahun, yang besarannya ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh pejabat yang berwenang; b tidak menjaminkan, menggadaikan atau memindahkantangankan objek bangun guna serah dan bangun serah guna; 71 | P a g e c memelihara objek bangun guna serah dan bangun serah guna. 4 Dalam jangka waktu pengoperasian, sebagai barang milik negaradaerah hasil bangun guna serah dan bangun serah guna harus dapat digunakan langsung untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintah. 5 Bangun guna serah dan bangun serah guna dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat: a pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; b objek bangun guna serah dan bangun serah guna; c jangka waktu bangun guna serah dan bangun serah guna; d hak dan kewajiban para pihak yang terikat dalam perjanjian; e persyaratan lain yang dianggap perlu. 6 Izin mendirikan bangunan hasil bangun guna serah dan bangun serah guna harus diatasnamakan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah daerah. 7 Semua biaya berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan bangun guna serah dan bangun serah guna tidak dapat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Penyerahan 1 Mitra bangun guna serah barang milik negara harus menyerahkan objek bangun guna serah kepada pengelola barang pada akhir jangka waktu pegoperasian, setelah dilakukan audit oleh aparat pegawasan fungsional pemerintah. 2 Mitra bangun guna serah barang milik daerah harus menyerahkan objek bangun guna serah kepada gubernurbupati walikota pada akhir jangka waktu pegoperasian, setelahdilakukan audit oleh aparat pegawasan fungsional pemerintah. 3 Bangun serah guna barang milik kekayaan negara dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a mitra bangun serah guna harus menyerahkan objek bangunan serah guna kepada pengelola barang segera setelah selesainya pembangunan; b mitra bangun serah guna dapat mendayagunakan barang milik negara tersebut sesuai jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian; 72 | P a g e c setelah jangka waktu pendayagunaan berakhir, objek bangun serah guna terlebih dahulu diaudit oleh aparat pengawasan fungsional pemerintah sebelum penggunaannnya ditetapkan oleh pegguna barang. 4 Bangun serah guna barang milik kekayaan daerah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a mitra bangunan serah guna harus menyerahkan objek bangunan serah guna kepada gubernur bupati walikota segera setelah selesainya pembangunan; b mitra bangun serah guna dapat mendayagunakan barang milik negara tersebut sesuai jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian; c setelah jangka waktu pendayagunaan berakhir, objek bangun serah guna terlebih dahulu diaudit oleh aparat pengawasan fungsional pemerintah sebelum penggunaannnya ditetapkan oleh gubernur bupatiwalikota; Lain-Lain Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun serah guna barang milik negara diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan. 4. Pengamanan a. Pengelola barang, pengguna barang danatau kuasa pengguna barang wajib melakukan pengamanan barang milik negaradaerah yang berada dalam penguasaannya. b. Pengamanan barang milik negaradaerah sebagaimana dimaksud pada huruf a meliputi pengamanan administrasi, pengamanan fisik, pengamanan hukum. SertifikasiBukti Kepemilikan 1 Barang milik negara daerah berupa tanah harus disertifikatkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia pemerintah daerah yang bersangkutan. 2 Barang milik negaradaerah berupa bangunan harus dilengkapi dengan bukti kepemilkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia pemerintah daerah yang bersangkutan. 3 Barang milik negara selain tanah danatau bangunan harus dilengkapi dengan bukit kepemilikan atas nama pengguna barang 73 | P a g e 4 Barang milik daerah selain tanah danatau bangunan harus dilengkapi dengan bukit kepemilikan atas nama pemerintah daerah yang bersangkutan. FillingPenyimpanan 1 bukti kepemilikan barang milik negara daerah wajib disimpan dengan tertib dan aman. 2 Penyimpanan bukti kepemilikan barang milik negara berupa tanah dan atau bangunan dilakukan oleh pengelola barang. 3 Penyimpanan bukti kepemilikan barang milik negara selain tanah dan atau bangunan dilakukan oleh pengguna barangkuasa pengguna barang. 4 Penyimpanan bukti kepemilikan barang milik daerah dilakukan oleh pengelola barang. 5. Pemeliharaan a. Pengguna barang danatau kuasa pengguna barang bertanggung jawab atas pemeliharaan barang milik negaradaerah yang ada di bawah penguasaannya. b. Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada huruf a berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang DKPB. c. Biaya pemeliharaan barang milik negaradaerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Daerah. Evaluasi 1 Kuasa pengguna anggaran wajib membuat daftar hasil pemeliharaan barang yang berada dalam kewenangannya dan melaporkan menyampakan daftar hasil pemeliharaan barang tersebut kepada pengguna barang secara berkala. 2 Pengguna barangatau pejabat yang ditunjuk ,meneliti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan menyusun daftar hasil pemeliharaan barang yang dilakukan dalam satu tahun anggaran sebagai bahan untuk melakukan evaluasi mengenai efisiensi pemeliharaan barang milik negara daerah.

G. Penilaian, Penghapusan, Pemindahtanganan, Penatausahaan. 1. Penilaian