TAHAP PENYELESAIAN PENYUSUNAN RPP Penunjukkan kepada Pengguna BarangJasa

95 | P a g e 10. Penatausahaan, pengaturan tentang pendataan atas seluruh kekayaan yang ada pada seluruh kementerian negaralembaga baik di lingkungan Pemerintah Pusat dan kekayaan yang ada pada pihak lain, misalnya BUMN dan Badan Usaha lainnya; kegiatan pencatatan dan pembukuan; dan kegiatan pelaporan; 11. PengawasanPengendalian, pengaturan tentang pengawasan atau pengendalian atas penggunaan, pemanfaatan dan pemindahtanganan BMN; 12. SanksiTuntutan Ganti Rugi terkait dengan pengelolaan BMN

G. TAHAP PENYELESAIAN PENYUSUNAN RPP

Tahap-tahap yang telah dilaksanakan dalam penyusunan RPP dimaksud meliputi: 1. Seminar ”Naskah Akademis”; 2. Menghimpun masukan-masukan dari nara sumber terkait; 3. Penyusunan pointers pengaturan di bidang pengelolaan BMN; 4. Drafting materi ke dalam RPP Tahapan-tahapan berikutnya dalam penyelesaian RPP meliputi: 1. Penyelesaian drafting RPP dan penyempurnaan legal draftingnya 2. Seminar draft RPP 3. Penyeahan RPP kepada KPMK sampai dengan penyelesaian menjadi PP pada Sekretariat Negara; 96 | P a g e Rangkuman Yang dimaksud BMN sesuai dengan pasal 1 butir 10 UU No 1 Tahun 2004 adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. BMN dimaksud dapat berada di semua tempat, tidak terbatas hanya yang ada pada kementerianlembaga, namun juga yang berada pada Perusahaan Negara dan BHMN atau bentuk-bentuk kelembagaan lainnya yang belum ditetapkanstatusnya menjadi kekayaan negara yang dipisahkan. Sedangkan terhadap BMN yang statusnya sudah ditetapkan menjadi kekayaan Negara yang dipisahkan diatur secara terpisah dari ketentuan ini. Sesuai pasal 48 ayat 2 dan penjelasan atas pasal 49 ayat 6 UU No. 1 Tahun 2004, ruang lingkup pengaturan pengelolaan BMN dalam Peraturan Pemerintah meliputi penjualan barang melalui pelelangan dan pengecualiannya, perencanaan kebutuhan, tata cara penggunaan, pemanfaatan, pemeliharaan, penatausahaan, penilaian, penghapusan dan pemindahtanganan. Rumusan tersebut merupakan siklus minimal atas seluruh mata rantai siklus pengelolaan barang milik negaradaerah asset management cycle. Latihan Soal 1. Apa yang dimaksud dengan BMN? 2. sebutkan dasar hukum pengelolaa BMN? 3. Sebutkan dan jelaskan azas-azas pengelolaan BMN? 97 | P a g e BAB ASPEK LEGAL PENGADAAN BARANG DAN JASA 1

A. Penunjukkan kepada Pengguna BarangJasa

1. Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa dilakukan melalui: a. Swakelola; danatau b. pemilihan Penyedia BarangJasa. 2. Pengadaan BarangJasa Pemerintah dalam Peraturan Presiden ini meliputi: a. Barang; b. Pekerjaan Konstruksi; c. Jasa Konsultansi; dan d. Jasa Lainnya. 3. Pengadaan BarangJasa menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. efisien; b. efektif; c. transparan; d. terbuka; e. bersaing; f. adiltidak diskriminatif; dan g. akuntabel. Ketika DIPA sudah di sahkan  Kegiatan yang harus dilakukan adalah penerbitan Surat Keputusan Penunjukan Pengguna BarangJasa 1 Setelah menerima SK Penunjukan pengguna barangjasa, KPA dalam hal ini sebagai pejabat pengadaan yang ditujuk melalui kewenangan PA, segera 9 Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mengerti dan memahami berbagai aspek legal dalam pengadaan barang dan jasa. 98 | P a g e membuat persiapan-persiapan yang berhubungan dengan tugas dan fungsinya. 2 Pengguna barangjasa dalam hal ini KPA diharuskan mengetahui pentingnya perencanaan 3 KPA mengetahui tugas pokok dan syarat-syarat sebagai pengguna barangjasa 4 PA mengawasi pelaksanaan anggaran 5 Perencanaan pangadaan barangjasa termasuk PBJ secara swakelola mulai dari spesifikasi teknis BarangJasa; Harga Perkiraan Sendiri HPS; dan rancangan Kontrak dilaksanakan oleh PPK Pejabat Pembuat Komitmen

B. Pembentukan PanitiaPejabat Pengadaan