PENDAHULUAN 1 TINJAUAN PUSTAKA 6 METODOLOGI PENELITIAN 30

vi DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK i ABSTRACT ii KATA PENGANTAR iii RIWAYAT HIDUP v DAFTAR ISI vi DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR TABEL ix DAFTAR LAMPIRAN x

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 4 1.3. Tujuan Penelitian 4 1.3.1. TujuanUmum 4 1.3.2. TujuanKhusus 4 1.4. Manfaat Penelitian 5 1.5. Hipotesis 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Komposisi Udara 6 2.2. Komponen Pencemar Udara 7 2.2.1. Partikulat MatterPm 10 8 2.2.2. Nitrogen Oksida No x 9 2.2.3. Karbon Monoksida 10 2.2.4. SulfurDioksida 11 2.2.5. Ozon 11 2.3. Dampak Partikel Pencemar Udara Bagi Kesehatan 12 2.4. Index Kualitas Udara 13 2.5. Gambaran Alat Pemantau Udara Ambien Kota Medan 16 2.6. Reaksi Fase Akut 17 2.7. C-Reaktif Protein 19 2.7.1. Mekanisme Kerja C-Reaktif Protein 19 vii 2.7.2. Polusi Udara Dan C-Reaktif Protein 20 2.8. Karakteristik Daerah Penelitian 21

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30

3.1. Jenis Dan RancanganPenelitian 30 3.2. Populasi, Sampel, Besar Sampel Dan Teknik Pengabilan Sampel Penelitian 30 3.2.1. Populasi 30 3.2.2. Sampel 30 3.2.3. Besar Sampel 31 3.2.4. Teknik Pengambilan Sampel 31 3.3. Lokasi Dan WaktuPenelitian 32 3.3.1. LokasiPenelitian 32 3.3.2. WaktuPenelitian 33 3.4. VariabelPenelitian 33 3.4.1. Klasifikasi Variabel Penelitian 33 3.4.1.1.Variabel Tergantung 33 3.4.1.2.Variabel Bebas 33 3.4.2. DefenisiOperasional 33 3.5. Bahan Penelitian 33 3.6. Alat Dan Bahan Penelitian 33 3.7. Prosedur Kerja 34 3.8. Metode Pengumpulan Data 34 3.9. Analisa Data 34 3.10. Kerangka Konsep 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 4.1. Hasil 36 4.2. Pembahasan 39 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN viii DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Distribusi ukuran Partikulat Matter PM 9 2. Peta Wilayah KelurahanLalang Sumber data KelurahanLalang 22 3. Grafik Konsentrasi PM10 di alat pemantau ambient udara 24 Stasiun Pinang Baris tahun 2011 4. Grafik Konsentrasi SO 2 di Pemantau ambient udara stasiun 25 Pinang Baris tahun 2011 5. Grafik Konsentrasi CO di alat Pemantau ambient udara stasiun 26 Pinang baris tahun 2011 6. Grafik Konsentrasi O 3 di alat Pemantau udara ambient stasiun 27 Pinang baris tahun 2011 7. Grafik Konsentrasi NO 2 di alat Pemantau ambient udara stasiun 28 Pinang Baris tahun 2011 8. Lokasi Penelitian di Kelurahan Lalang Pinang baris 32 9. Grafik Distribusi menurut jenis kelamin 36 10 Grafik Distribusi menurut umur dan lama menetap 37 11 Grafik lama menetap Tahun dan level Konsentrasi hs-CRP 38 12 Grafik konsentrasi hs-CRP pada lansia dan Resiko Penyakit Jantung 38 ix DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Kategori ISPU dan Penjelasan 14 2. Parameter Uji 15 3. Pengaruh ISPU untuk setiap Parameter Pencemar 15 4. Batas Indeks Standar Pencemaran Udara dalam satuan standar 16 Internasional 5. Jumlah Penduduk Kelurahan Lalang berdasarkan Lingkungan 22 6. Jumlah Lansia di Kelurahan Lalang 23 7. Konsentrasi PM 10 ugm 3 di alatPemantau ambient udara stasiun 24 Pinang Baris Tahun 2011 8. Konsentrasi SO2 µmm3 di alat Pemantau ambient udara stasiun 25 Pinang Baris Tahun 2011 9. Konsentrasi CO mgm3di Pemantau ambient udara stasiun 26 Pinang Baris Tahun 2011 10. Konsentrasi O3µmm3 di alat Pemanatau ambient udara stasiun 27 Pinang Baris Tahun 2011 11. Konsentrasi NOugm3 di alat Pemantau ambient udara stasiun 28 Pinang Baris Tahun 2011 12. Distribusi menurut jenis kelamin 36 13. Distribusi Menurut umur dan Lama Menetap 36 14. Lama menetapTahun dan level Konsentrasi hs-CRP 37 13. Konsentrasi hs-CRP Pada Lansia dan Resiko Penyakit Jantung 38 x DAFTAR LAMPIRAN No Judul Halaman 1. Hasil analisa uji Statistik Fischer exact 45-46 2. Subjek Penelitian 47 3. Etikel Kliren Penelitian 48 4. Kuisioner Subjek Penelitian 49 5. Penejelasan Mengenai Penelitian 50-51 6. Form Hasil Laboratorium 52 7. Surat keterangan Laboratorium 53 8. Foto-Foto Kegiatan Penelitian 54-55 9. Alat Pemeriksaan hs-CRP di laboratorium 56 i ABSTRAK Penurunan kualitas udara sudah lama menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama di Negara industri yang banyak memiliki pabrik dan kenderaan bermotor. Tingginya tingkat pencemaran udara di kota akan mempengaruhi kesehatan manusia yang ada di kota tersebut, dan akhirnya akan menurunkan kualitas hidup manusia. Data kualitas udara kota medan tahun 2011-2012 dicatat pada alat pemantau udara di Terminal Pinang Baris melewati baku mutu 150 μgm 3 untuk PM 10 PP.No.41 Tahun 1999. Masih belum banyak bukti mengenai sejauh mana paparan partikulat dikaitkan dengan perubahan tingkat inflamasi sistemik pada populasi umum di kota medan. Paparan polusi udara dihubungkan dengan peningkatan kadar C-Reaktif Protein CRP diyakini memicu inflamasi sistemik. Partikel Matter PM 10 merupakan polutan di udara yang dihasilkan dari aktifitas kenderaan bermotor, mempunyai hubungan dengan peningkatan C-Reaktif Protein. Dan akhirnya akan memicu berbagai penyakit pada manusia pada semua tingkatan umur. Dilakukan penelitian Secara crossectional terhadap 50 relawan lansia yang telah menetap lebih dari 3 tahun dan dekat dengan pusat polusi udara di terminal pinang baris. Setelah mendapat persetujuan dari komite etik, Kemudian dilakukan pemeriksaan mencakup anamneses, pemeriksaan pisik dan pengambilan sampel darah vena untuk diperiksa konsentrasi CRP di laboratorium. Dari Hasil penelitian di dapatkan adanya hubungan antara lama menetap dengan meningkatnya konsentrasi CRP pada lansia di daerah kelurahan kampung lalang terminal pinang baris dengan uji stastistik Fischer exact. p0,05 Dari hasil penelitian ini juga , didapatkan gambaran peningkatan faktor resiko penyakit jantung koroner pada lansia yang menetap di daerah penelitian dengan; resiko tinggihigh risk 34 subjek, resiko sedang moderate risk 14 subjek dan 2 subjek dengan resiko rendahlow risk. Kata kunci ; CRP, lama menetap, PM 10 , Lansia. ii ABSTRAC The decrease in air quality has long been a public health problem, particularly in the industrialized countries that has many factories and motor vehicles. The high level of air pollution in the city will affect human health in the city, and will ultimately reduce the quality of human life. Medan city air quality data recorded in 2011-2012 at the air monitoring equipment at Terminal Pinang Baris passed the quality standard of 150 μgm3 for PM 10 PP.No.41 1999. There is still plenty of evidence of the extent to which exposure to particulate matter is associated with changes in the level of systemic inflammation in the general population in the city of Medan. Exposure to air pollution is associated with increased levels of C-Reactive Protein CRP is believed to trigger systemic inflammation. Particle Matter PM 10 is the pollutant in the air resulting from the activity of motor vehicles, has a relationship with an increase in C-Reactive Protein. Ultimately will lead to various diseases in humans at all age levels. In cross-sectional study was conducted on 50 elderly volunteers who have been residing more than 3 years and close to the center of the air pollution in the terminal pinang baris. After obtaining approval from the ethics committee, then covers anamneses examination, physical examination and venous blood samples for CRP concentrations examined in the laboratory. From the results reveal that the relationship between long-time resident with increasing concentrations of CRP in the elderly in kelurahan kampung lalang the terminal pinang baris with statistical Fischer exact test. From the results of this study, obtained picture enhancement factors for coronary heart disease risk in elderly residing in the study area; high risk 34 subjects, moderate risk 14 subjects and 2 subjects with low risk. Keywords ; CRP, long-time resident, PM 10 ., elderly. 1

BAB 1 PENDAHULUAN