Index Kualitas Udara TINJAUAN PUSTAKA

13 ini, penyebab spesifik dari peningkatan mortalitas kardiovaskular akibat paparan polusi udara jangka panjang tetap tidak jelas Brook R.D et al,2004. Dua studi terbesar sampai saat ini adalah National Morbidity, Mortality, and Air Pollution Study NMMAPS di Amerika serikat, dan APHEA-2 Air Pollution and Health: A European Approach respiration study di Eropa. Studi ini menghasilkan hasil yang sangat konsisten. Para NMMAPS mengamati hasil pada 50 juta orang di 20 kota terbesar di Amerika Serikat. Rata-rata tingkat kematian secara independen, terkait dengan konsentrasi partikel beberapa hari sebelum kematiannya. Setiap peningkatan 10 µgm 3 PM 10 dikaitkan dengan peningkatan sebesar 0,21 0,06 SE dan 0,31 0,09 SE untuk semua penyebab dan kematian kardiopulmonar. Empat puluh tiga juta orang di 29 kota di Eropa, perkiraan peningkatan kematian harian adalah 0,6 95 CI 0,4 menjadi 0,8 untuk setiap 10 µgm 3 peningkatan PM 10 Brook R.D et al, 2004. Di Eropa, kota-kota dengan iklim hangat menunjukkan hubungan kuat kematian dengan polusi udara. Temuan ini menyiratkan bahwa peningkatan jangka pendek tingkat partikel Polusi udara mampu membangkitkan aritmia jantung, gagal jantung yang memburuk, dan memicu aterosklerosis akut komplikasi kardiovaskular. Pencemaran udara memiliki berbagai efek buruk pada kehidupan awal, dan beberapa efek berbahaya yang paling penting dari polutan ini yaitu gangguan sebelum kelahiran, kematian bayi, gangguan pernapasan, alergi, peningkatan stres oksidatif, dan disfungsi endotelBrook R.D et al, 2004.; Chew FT et al, 1999; Xu X et al, 2012.; Stein C, 2012. . Penelitian epidemiologi, manusia, dan studi model hewan menunjukkan bahwa knalpot diesel dari lalu lintas, sumber utama polusi udara, meningkatkan peradangan saluran napas dan dapat memperburuk dan memulai asma dan alergi. Oleh karena itu, kebanyakan studi awal telah menunjukkan bahwa, yang berada di dekat jalan raya dengan kepadatan tinggi, dikaitkan dengan peningkatan rawat inap asma, penurunan fungsi paru-paru, dan peningkatan prevalensi dan keparahan mengi dan alergi rhinitis Byoung J.K et al, 2012..

2.4 Index Kualitas Udara

Index kualitas udara merupakan indeks untuk melaporkan kualitas udara harian. Ini memberitahu seberapa bersih atau tidak sehat udara, dan apa efek kesehatan yang 14 berkaitan mungkin menjadi perhatian. Index Kualitas Udara memfokuskan pada efek kesehatan yang mungkin dialami dalam beberapa jam atau hari setelah menghirup udara yang tidak sehat. Index kualitas udara dihitung untuk empat polutan udara utama yang diatur oleh Pemerintah Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.Kep-45Men- LH101997, Tentang indeks standar Pencemaran Udara, ISPU dibagi dalam beberapa kategori terlihat pada table di bawah ini: Tabel 2.1 Kategori ISPU dan Penjelasan Kategori Rentang Penjelasan Warna Baik 0 – 50 Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuh-tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika Hijau Sedang 51 – 100 Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuh-tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika Biru Tidak Sehat 101 - 199 Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau biasa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika Kuning Sangat tidak Sehat 200 - 299 Tingkat kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi terpapar. Merah Berbahaya 300- lebih Tingkat kualitas udara yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi Hitam Sumber:Kep Ka.Bapedal No.107ka.Bapedal111997 Parameter -parameter dasar untuk Indeks Standar Pencemaran Udara dan Periode waktu pengukuran yang dipergnakan sebagai dasar pengukuran di Stasiun Pemantau Udara adalah seperti pada Tabel dibawah ini. 15 Tabel 2.2 Parameter Uji No Parameter Waktu Pengukuran 1 PartikulatPM 10 24 jamperiode pengukuran rata-rata 2 Sulfur dioksidaSO 2 24 jam periode pengukuran rata-rata 3 Carbon Monoksida 8 jam periode pengukuran rata-rata 4 OzonO 3 1 jam periode pengukuran rata-rata 5 Nitrogen DioksidaNO 2 1 jamperiode pengukuran rata-rata Pengaruh nilai ISPU untuk setiap parameter Pencemaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Table 2.3 Pengaruh ISPU untuk setiap Parameter Pencemar Kategori Rentang CO NO 2 O 3 SO 2 PM 10 Baik 0 - 50 Tidak ada efek Sedikit berbau Luka pada beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi degan SO2selama 4 jam Luka pada beberpa spesies tumbuhan dan akibat kombinasi dengan O3selama 4 jam Tidak ada efek Sedang 51 - 100 Perubahan kimia darah tapi tidak terdeksi Berbau Luka pada beberapa spesies Luka pada beberapa spesies tumbuhan Terjadi penurunan pada jarak pada jarak pandang Tidak Sehat 101 - 199 Peningkatan pada kardiovaskul ar paa pasien yang sakit jantung Bau dan kehilangan warna peningkatan reaktifitas Penurunan kemampuan pada alit berlatih keras Pengotoran debu dimana- mana Berbahaya ≥300 Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar Sumber: Kep.Ka.Bapedal No.107Ka.Bapedal111997. Batas indeks Standar Pencemaran Udara dalam satuan Standar Intenasional dapat dilihat dalam table dibawah ini. 16 Tabel 2.4. Batas Indeks Standar Pencemaran Udara Dalam Satuan Standar Internasional ISPU 24 jam PM 10 µgm3 24 jam SO 2 µgm3 8 jam CO µgm3 1 jam O3 µgm3 24 jam NO µgm3 50 50 80 5 120 2 100 150 365 10 235 2 200 350 800 17 400 1130 300 420 1600 34 800 2260 400 500 2100 46 100 3000 500 600 2620 57.5 1200 3750 Sumber: Bapedal Kota Medan

2.5 Gambaran Alat Pemantau Udara Ambien Kota Medan