21
Studi epidemiologi telah melaporkan hubungan positif antara pajanan baru untuk partikel dan penanda dari respon fase akut seperti CRP dan fibrinogen. Penelitian
telah menunjukkan bahwa tingkat penanda inflamasi seperti CRP yang tinggi, sebagai akibat dari paparan polusi udara dan pajanan yang berulang memiliki efek
yang terakumulasi dari waktu ke waktu. Seaton et al., menemukan hubungan positif antara tingkat paparan polusi kota,
PM
10
dan CRP147 persen peningkatan CRP per 100-µgm
3
peningkatan PM
10
dalam sampel dari 112 orang dengan beberapa pengukuran berulang selama 18 bulan. Peningkatan viskositas plasma dan CRP yang diamati pada orang dewasa
sehat dipilih secara acak setelah episode partikel polusi udara yang tinggi. Kehadiran efek kumulatif sesuai dengan penelitian terbaru menunjukkan bahwa
pajanan lebih lama dalam beberapa kasus selama 1-2 bulan berhubungan dengan semua penyebab dan mortalitas kardiovaskular di dalam kurun waktu tertentu,
meskipun hasilnya mengenai efek paparan baru dan jangka panjang terhadap mortalitas kardiovaskular tidak selalu konsisten. Dalam penelitian, paparan 30-hari
dan 60-hari beberapa model menunjukkan hubungan positif dengan CRP, tetapi perbedaannya kecil Diez Roux A.V et al., 2006.
2.8 Karakteristik Daerah Penelitian
Dari data dan Informasi diatas, peneliti akan melakukanpenelitian terhadap populasi di Lingkungan yang Padat Transportasi darat dan dekat dengan Stasiun
Pemantau Udara. Untuk mengetahui kadar CRP akibat Polusi udara yang disebabkan oleh asap dan debu dari kepadatan, kemacetan transportasi yaitu daerah sekitar
Terminal Pinang Baris. Lingkungan yang paling dekat dengan jalur transportasi, kelurahan Kampung lalang,kecamatan Medan sunggal.
Kelurahan lalang terdiri dari 13 lingkungan dengan Luas wilayah Ha 125 Hektare, dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 4069 KK dan Jumlah penduduk
20076 jiwa, tersebar dalam berbagai etnis dan agama. Distribusi berdasarkan jenis kelamin tediri dari laki-laki sebesar 10149 jiwa dan Perempuan sebesar 9927 jiwa .
22
Tabel 2.5.Jumlah Penduduk Kelurahan Lalang Berdasarkan Lingkungan
No Lingkung
an Luas
WilayahHa Jumlah KK
1 I
2,7 202
2 II
4 302
3 III
5 207
4 IV
2,3 27
5 V
6,5 410
6 VI
28 530
7 VII
8 352
8 VIII
7,5 324
9 IX
5 323
10 X
24 538
11 XI
25 323
12 XII
4 258
13 XII
3 273
Jumlah 125
4069 Sumber : Data Puskesmas Lalang tahun 2012
Letaknya yang strategis menghubungkan transpotasi darat dari Kota medan ke Kota Binjai dan langkat serta ke Propinsi Aceh, menyebakan arus lalu lintas di titik
Stasiun Pinang baris sangat tinggi setiap hari. Kemacetan Kenderaan yang terjadi di titik lampu merah simpang kampung lalang, dari pagi sampai malam merupakan
pemandangan yang setiap hari akan kita jumpai. Kemacetan juga di perparah dengan situasi pajak yang juga berada di sepanjang jalan dekat persimpangan lampu merah.
Gambar 2.2 Peta Wilayah Kelurahan Lalang Sumber data Kelurahan Lalang
23
Untuk melayani Kesehatan Masyarakat, Kelurahan lalang memiliki Puskesmas yang berada di jalan Puskesmas kelurahan lalang lingkungan X. Program unggulan
yang terus di laksanakan yaitu Posyandu Lansia. Posyandu ini bekerjasama dengan Kelurahan dan merupakan program lintas sektor, antara Kelurahan dan Puskesmas.
Di kelurahan Lalang telah berjalan 2 kelompok Posyandu Lansia, yang bernama; Posyandu Lansia “Lestari” dan Posyandu Lansia “Anugerah”. Anggota Posyandu
Lestari terdiri dari lansia yang bermukim di lingkungan I, II dan III, sedangkan Posyandu Anugerah adalah Lansia yang bermukim di lingkungan X, XI,XII dan
XIII. Kegiatan Posyandu Lestari setiap bulan berlangsung pada hari kamis minggu ke 3.
Lingkungan I, II dan III berada dan berbatasan dengan jalan utama dan sumber Kemacetan Lalu lintas, dan langsung mendapat dampak polusi kenderaan bermotor,
yaitu asap dari kenderaan dan debu jalan. Tabel 2.6. Jumlah Lansia di Kelurahan Lalang
Lingkungan 45-59
60- 69
70 Pr
Lk
I 80
23 14
56 81
II 135
38 15
97 91
III 131
35 19
93 92
IV 98
44 46
102 86
V 245
67 34
195 151
VI 216
33 9
115 143
VII 248
94 46
206 182
VIII 166
48 18
130 102
IX 127
49 22
101 97
X 191
57 26
139 135
XI 148
62 13
104 119
XII 137
61 18
110 106
XIII 150
41 34
140 85
Sumber: Puskesmas Lalang Tahun 2013 Untuk memantau Ambien udara di daerah stasiun Pinang Baris di kelurahan
kampung lalang, Dinas Lingkungan Hidup membangun sebuah alat pemantau kualitas udara. Alat tersebut akan memantau Tingkat Pencemaran udara di sekitar
Terminal akibat dari Asap kenderaan dan juga Debu jalanan yang terbentuk oleh aktifitas kenderaan setiap harinya. Kemudian alat akan mencatat Parameter Polutan
yang di pantau yakni; PM
10
, CO, SO
2
, O
3
dan NO, dan akan di teruskan ke display
24
yang ada sehingga masyarakat dapat mengetahui dan melihat langsung laporan kualitas udara. Laporan juga akan dicatat pada komputer di Badan lingkungan Hidup
Kota medan dan Propinsi untuk di hitung Index Standar Pencemaran UdaraISPU yang di rata-ratakan dari 4 empat titik pemantau Udara yang ada di kota medan .
Pada Penelitian ini data yang akan di gunakan adalah data catatan harian yang di catat oleh alatpemantau Ambien Udara,di titik pemantau Stasiun Pinang Baris.
Berikut ini adalah data dasar yang di himpun oleh Badan Lingungan hidup Kota Medan selama Tahun 2011 untuk Polusi udara yang disebabkan oleh Kenderaan
bemotor daerah Terminal Pinang Baris. Tabel 2.7.Konsentrasi PM
10
ugm
3
di alat Pemantau Ambien Udara stasiun Pinang Baris Tahun 2011
Sumber: Data BLH Kota medan Tahun 2011
Gambar 2.3 Grafik Konsentrasi PM
10
di alat Pemantau ambien Udara stasiun Pinang Baris Tahun 2011
TglBlnThn Konsentrasi PM 10
5132011 391.38
5142011 423.72
5182011 230.93
5222011 315.92
12-Jul 202.78
7302011 118.2
10212011 82.59
10222011 106.01
10262011 91.7
25
Tabel 2.8 Konsentrasi SO
2
µmm
3
di alat Pemantau ambien udara stasiun Pinang Baris Tahun 2011.
Sumber: Laporan BLH Kota Medan 2011
Gambar. 2.4 Grafik Konsentrasi SO
2
di Pemantau ambien udara Stasiun Pinang baris tahun 2011
Bl nTgl Thn Konse ntrasi SO2
572011 159.39
582011 99.8
5132011 64.46
5162011 12982
5182011 138.93
5192011 89.48
5212011 131.1
5222011 83.21
5242011 124.13
5272011 67.28
5282011 132.4
5292011 93.09
712011 23.84
722011 40.26
732011 29.13
762011 15.78
7192011 14.23
7212011 31.4
7222011 29.98
7242011 22.66
7252011 15.06
7272011 38.8
7282011 13.03
7292011 47.36
26
Table 2.9.Konsentrasi CO mgm
3
di alat Pemantau ambien Udara Stasiun Pinang Baris tahun 2011
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Medan Tahun2011
Gambar. 2.5 Grafik Konsentrasi CO di alat Pemantau ambien udara stasiun Pinang baris Tahun 2011
Kons. Min kons.Max
4192011 3.77
722011 0.23
7320011 0.17
742011 0.23
752011 0.16
762011 0.15
772011 0.22
782011 0.22
792011 0.23
7102011 0.23
7112011 0.32
7122011 0.27
7132011 0.22
7142011 0.23
7172011 0.2
7182011 0.13
7192011 0.21
7202011 0.22
7212011 0.19
7222011 0.24
7242011 0.24
7252011 0.25
7262011 0.34
7272011 0.32
7282011 0.22
7292011 0.19
9192011 3.77
Baku Mutu = 10.000 µgm
3
=
10 mgm3
27
Tabel.2.10.Konsentraasi O
3
di alat Pemantau ambien udara stasiun Pinang Baris Tahun 2011
Sumber: Laporan BLH kota Medan 2011
Gambar.2.6.Grafik Konsentrasi O
3
di alat Pemantu udara ambien stasiun Pinang baris Tahun 2011
Kons.Min Kons.Max
332011 632011
732011 832011
1752011 1852011
1952011 2052011
2152011 2252011
1792011 163.19
1992011 136.87
2092011 94.13
2392011 79.54
2102011 0.07
47.35 3102011
2.48 79.4
10102011 85.32
12102011 100.24
14102011 179.62
15102011 86.08
20102011 122.49
21102011 83.46
23102011 131.01
27102011 92.17
Baku mutu: 235
µgm3
28
Tabel.2.11. Konsentrasi NOμgm
3
di alat Pemantau ambien udara stasiun Pinang Baris Tahun 2011
Sumber: Laporan BLH kota Medan 2011
Gambar. 2.7.Grafik Konsentrasi NO
2
di alat Pemantau ambien Udara stasiun Pinang Baris Tahun 2011
TglBlnThn Kons.Min Kons.Max
132011 232011
332011 432011
532011 732011
832011 152011
252011 352011
452011 552011
652011 752011
852011 952011
1052011 1152011
1252011 162011
262011 362011
192011 292011
392011 492011
592011 692011
792011 892011
1092011 1192011
1292011 1692011
1792011 1892011
1992011 2092011
2192011 2292011
2392011 2492011
2592011
29
Mempelajari dan mengamati informasi di atas, maka peneliti akan mengukur kadar C-Reaktif Protein pada populasi lansia Lestari yang tinggal dekat dengan
Jalan Utama dan sumber Polusi di daerah Terminal Pinang baris.
30
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN