Padatan pH Kesadahan Sifat Kimia Lumpur Pemboran

e. channeling pada semen. Di waktu penyemenan, mud cake yang tebal kalau tidak dikikis akan menyebabkan ikatan antara semen dengan dinding lubang tidak baik. Filter loss yang besar dalam lumpur dapat dicegah dengan penambahan : 1. Koloid bentonite 2. Starch, CMC – Driscose 3. Minyak buruk terhadap dynamic loss 4. Q – Broxin baik untuk dinamik maupun statistik loss

3.1.3.5. Sand Content

Sand content merupakan kadar pasir dalam lumpur pemboran. Pasir tidak boleh terlalu banyak dalam lumpur pemboran, karena dapat merusak peralatan yang dilaluinya pada saat sirkulasi dan dapat menaikkan berat jenis lumpur itu sendiri. Maksimal kadar pasir yang diperbolehkan adalah 2 dari volume lumpur. Alat yang dipergunakan untuk mengukur kadar pasir adalah Sand Content Set.

3.1.4. Sifat Kimia Lumpur Pemboran

Sifat kimia lumpur pemboran merupakan tingkat reaktifitas lumpur terhadap kondisi formasi yang ditembus, terutama berkaitan dengan kandungan kimiawi partikel-partikelnya. Seperti sifat fisik lumpur, sifat kimia juga sangat menentukan fungsi lumpur, karena performance lumpur dapat berubah dengan adanya pengaruh dari efek kimia partikelnya.

3.1.4.1. Padatan

Terdapatnya padatan atau solid dalam lumpur pemboran dalam jumlah yang besar dapat mengakibatkan korosi dan abrasi pada peralatan pemboran seperti pompa lumpur, drillstring, casing dan sebagainya. Sebagai contoh padatan yang sering dijumpai adalah pasir. Kadar pasir tidak boleh terlalu tinggi karena dapat menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya : o Padatan memiliki sifat yang abrasive atau mengikis, oleh karena peralatan yang disirkulasi akan terkikis ketika dilalui padatan solid lumpur. o Padatan dapat menyebabkan berat jenis lumpur akan naik dan hal ini menyebabkan kerja dari pompa lumpur akan semakin berat.

3.1.4.2. pH

pH dipakai untuk menentukan tingkat kebasaan dan keasaman dari lumpur bor. pH dari lumpur yang dipakai berkisar antara 8,5 sampai 12. jadi lumpur pemboran yang digunakan adalah dalam suasana basa. Kalau lumpur bor dalam suasana asam maka cutting yang keluar dari lubang bor akan halus atau hancur, sehingga tidak dapat ditentukan batuan apakah yang ditembus oleh mata bor. Dengan kata lain sulit untuk mendapatkan informasi dari cutting. Selain dari pada itu peralatan-peralatan yang dilalui oleh lumpur saat sedang sirkulasi atau tidak mudah berkarat. Kalau lumpur bor terlalu basa juga tidak baik, karena karena akan menaikkan viskositas dan gel strength dari lumpur. Alat yang digunakan untuk mengukur pH lumpur adalah sebagai berikut : 1. pH indikator Sering juga dikatakan kertas lakmus atau pH paper. 2. pH meter dengan mencelupkan alat pH meter maka akan diketahui berapa pH dari lumpur tersebut.

3.1.4.3. Kesadahan

Kesadahan lumpur pemboran dilakukan dengan menyelidiki ion Ca dalam lumpur. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadahan total lumpur yaitu terkontaminasinya lumpur dengan Ca dan Mg sebagai berikut : o Pemboran memasuki formasi gipsum.. o Persenyawaan dengan partikel yang mengandung Ca. o Influks air formasi memiliki kandungan Ca yang tinggi. Apabila kesadahan lumpur tinggi maka akan mengakibatkan yield point rendah yang dapat mengakibatkan terjadinya water loss yang tinggi dan gel strength rate yang terlalu besar, sehingga untuk mengatasinya memerlukan banyak bentonite untuk membentuk gel lumpur yang memadai.

3.1.3.4. Alkalinitas