Untuk mengencerkan lumpur dapat dilakukan dengan pengenceran dengan air atu dengan penambahan thinner zat-zat kimia, sedangkan penambahan
viskositas dapat dilakukan dengan penambahan zat-zat padatbentonite pada water base mud dan air atau asphalt pada oil base mud.
3.1.3.3. Gel Strength
Gel strength merupakan sifat statik lumpur pemboran yang merupakan suatu bentuk padatan dalam lumpur yang sirkulasinya dihentikan. Faktor
penyebab terbentuknya gel strength yaitu adanya gaya tarik-menarik dari partikel- partikel plat clay sewaktu tidak ada sirkulasi. Gel strength didefinisikan sebagai
gaya dalam gram yang diperlukan untuk memecah standard gel menjadi lumpur. Sistem satauan yang umum yang digunakan untuk gel strength adalah :
o Gram dynecm
2
, gr dynecm
2
. o Gram poundsgft, gr lbft
2
. Komponen-komponen pembentuk atau komponen aktif pembentuk lumpur
yang dapat menyebabkan gel strength antara lain : clay, shale dan bentonite yang sudah memilki gaya tarik-menarik partikel platnya. Dalam suatu operasi
pemboran, gel strength dikontrol agar mendapatkan suatu performance lumpur yang sesuai dengan fungsi yang diharapkan terhadap formasi yang dibor. Untuk
standarisasi pengukuran gel strength dilakukan dua kali, yaitu pda initial time yaitu 0 menit atau tepat pada saat setelah sirkulasi lumpur dihentikan dan yang
kedua yaitu setelah 10 menit sirkulasi dihentikan. Hubungan gel dengan thixotropic, yaitu sifat adanya gejala gel yang pecah dan menjadi lumpur
pemboran kembali, kondisi ini bersifat reversible. Untuk mengetahui gel strength dalam lumpur pemboran dapat dipakai
persamaan sebagai berikut :
KT 1
KT G
G
......................................................................................3-13 keterangan :
G = gel strength pada waktu T, gr lbsgft. G’ = gel strength maksimum, gr lbsgft.
T = waktu, menit.
K = konstanta rate. Adapun fungsi gel strength dalam lumpur adalah untuk menahan cutting
dan material solid dalam suspensi serta melepaskannya di permukaanya, sehingga gel strength merupakan faktor penting dalam mekanisme pengangkatan cutting.
Ketidaknormalan yang relatif besar dari harga gel strength akan mengganggu jalannya operasi pemboran, karena menyebabkan masalah-masalah
seperti : o Terganggu pompa untuk memulai sirkulasi karena membutuhkan tenaga
pompa yang besar. o Kecenderungan dari lumpur untuk lost circulation.
o Pelepasan cutting, material solid dan pasir ke permukaan akan tidak efektif lagi sehingga dapat mempertinggi abrasifitas lumpur terhadap peralatan di
permukaan, seperti pompa lumpur. o Filtration loss merupakan kehilangan fasa cair lumpur yang masuk ke
formasi permeable yang diukur dengan peralatan standard filter press yang merupakan hasil pada kondisi statik sirkulasi dihentikan.
3.1.3.4. Filtration Loss