material yang dibawa oleh lumpur selama proses sirkulasi diberhentikan sementara.
3.1.1.6. Melepaskan Cutting dan Pasir di Permukaan
Kemampuan Lumpur untuk menahan cutting selama sirkulasi dihentikan tergantung dari gel strength. Dengan cairan menjadi gel, tekanan terhadap gerakan
cutting ke bawah dapat dipertinggi. Cutting perlu ditahan agar tidak turun ke bawah, karena bila ia mengendap di bawah bisa menyebabkan akumulasi cutting
dan pipa akan terjepit. Selain itu akan memperberat rotasi permulaan dan juga mempercepat kerja pompa ntuk memulai sirkulasi kembali. Tetapi gel yang terlalu
besar akan berakibat buruk juga, karena akan menahan pembuangan cutting dipermukaan selain pasir. Penggunaan alat-alat seperti desander atau shale saker
dapat membantu pengambilan cutting atau pasir dari Lumpur permukaan. Patut ditambahkan, bahwa pasir jarus dibuang dari aliran Lumpur, karena sifatnya yang
sangat abrasive pada pompa, fitting dan bit. Untuk ini biasanya kadar pasir maksimal yang boleh adalah 2.
3.1.1.7. Menahan Sebagian Berat Drillpipe dan Casing
Drillstring dan casing di borehole akan mengalami gaya buoyance yang mendorong ke atas harus sebanding dengan berat yang dipindahkan oleh lumpur.
Perhitungan tersebut mendasari pertimbangan untuk mereduksi beban peralatan dan struktur yang harus ditopang. Gaya buoyance meningkat dengan
bertambahnya densitas lumpur dan mereduksi tegangan akibat beban drillstring dan casing pada kedalaman sumur.
3.1.1.8. Mengurangi Efek Negatif Pada Caving Formasi
Pada zona permeable, impermeable cake dibentuk pada permukaan dinding lubang sumur saat pemboran. Lapisan ini biasanya disebut dengan mud
cake yang merupakan hasil invasi inisial dari fasa liquid lumpur pemboran ke dalam zona permeable dan meninggalkan lapisan padatan, biasanya berupa plate
clay, pada permukaan formasi. Dengan meningkatnya invasi dan lamanya waktu, ketebalan mud cake juga akan bertambah hingga menghasilkan impermeable cake
yang kasar membatasi invasi liquid lumpur. Mud cake juga membantu menguatkan dinding lubang sumur sehingga dapat mencegah terjadinya caving
pada formasi. Caving formasi merupakan hasil dari perubahan faktor hidrasi dari shale
yang rentan oleh pengaruh air sehingga permukaan formasi mengembang dan mudah rapuh akibat proses hidrasi dengan akibat lebih lanjut menyebabkan
terjadinya filtration loss. Lapisan vertikal pada dinding sumur cenderung akan mudah runtuh dan terjatuh dalam lubang dasar sumur jika diberikan tekanan yang
besar atau terdapat perbedaan densitas yang cukup besar antara formasi dengan lumpur pemboran. Dalam kasus ini densitas lumpur harus dinaikkan dari satu
hingga beberapa pound per gallon. Gel strength lumpur juga sebaiknya dinaikkan untuk menguatkan dan memberikan efek plastering di sepanjang permukaan
dinding yang mudah rapuh atau runtuh. Mud cake juga bisa dinaikkan dengan menambahkan koloid atau dengan treatment kimiawi yang lainnya.
Sifat lumpur yang dapat membentuk mud cake sangat bermanfaat, karena dapat mereduksi filtration loss akibat caving formasi lebih lanjut. Namun jika
ketebalan mud cake terlalu tebal akan menyebabkan kesulitan dalam menurunkan atau mencabut drillstring dan atau run casing. Keberadaan mud cake yang terlalu
tebal juga menyebabkan mengurangi efektifitas sidewall coring.
3.1.1.9. Mendapatkan Informasi Dari Mud Logging