Ikhtisar Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

merupakan salah satu pengukur keberhasilan KUD karena koperasi yang dikatakan sebagai suatu lembaga ekonomi yang berwatak sosial tidak akan dapat melaksanakan watak sosialnya kalau lembaga tersebut tidak kuat dan tidak mandiri dalam segi ekonomi. Berdasarkan studi yang dilaksanakan Nasution 1990 mengenai KUD sebagai organisasi ekonomi pedesaan dengan melihat faktor-faktor penciri keberhasilan yang dikaitkan dengan pembangunan wilayah, menyimpulkan bahwa KUD telah berhasil sebagai alat pemerintah dalam pembangunan pedesaan karena .secara kuantitas jumlah anggota, modal, volume usaha dan sisa hasil usaha SHU dari KUD mengalami peningkatan.

2.3 Ikhtisar

Berdasarkan pada uraian di atas, dapat dikatakan yang dimaksud sikap adalah kesiapan seseorang untuk merespon terhadap suatu obyek secara konsisten, dapat bersifat positif atau negatif yang dapat diukur arah dan intensitasnya dengan memperhatikan perilaku yang mencerminkan penilaian kognisi, afeksi, dan kecenderungan untuk bertindak. Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Kemampuan berwirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan dan mengelola usaha secara profesional terutama menuju suatu kunci keberhasilan dalam usaha. Beragam ciri kewirusahaan mempengaruhi keberhasilan usaha maupun pertumbuhan ekonomi suatu negara. Bahkan menurut beberapa ahli sifat kewirusahaan mempengaruhi pertumbuhan suatu negara. Dapat dikatakan sifat kewirausahaan yang modern yang mampu mempercepat pertumbuhan tersebut. Sifat-sifat yang telah diuraikan tersebut diantaranya : motivasi berprestasi, pengambilan resiko, inovatif, kerja keras, bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, serta tepat pada waktunya, dan sebagainya. Kepribadian kewirausahaan yang demikian dapat mempengaruhi keberhasilan individu dalam aktivitasnya.

2.4 Kerangka Pemikiran

Peranan sumber daya manusia SDM dalam aktivitas suatu organisasi sangat diperlukan. Karena keberhasilan kinerja organisasi itu sendiri bergantung pada SDM yang berkualitas. Contohnya pada organisasi koperasi, pengurus merupakan sumber daya manusia bagi koperasi, mereka menjadi pilar kemajuan usaha dan perkembangan koperasi. Sebagai sumber daya penggerak, perlu adanya suatu sikap dari masing-masing pengurus karena sikap dapat menentukan kemajuan organisasi koperasi, terutama dalam kaitannya dengan sikap kewirausahaan. Ada atau tidaknya semangat berwirausaha pada koperasi sebagai ukuran untuk melihat sejauh mana kondisi koperasi, apakah koperasi tersebut berhasil atau tidak berhasil. Dengan demikian, dapat diketahui adanya sikap kewirausahaan, membantu koperasi menjadi berkembang dan maju. Sikap kewirausahaan merupakan bagian dari kepribadian pengurus dalam berkoperasi. Dengan adanya sikap kewirausahaan pada pengurus, membantu koperasi menjadi berhasil terutama ditengah-tengah arus globalisasi saat ini. Pada penelitian ini akan dilihat modernitas sikap kewirausahaan pengurus koperasi pada masing-masing koperasi. Sikap modern dalam berwirausahaan yang banyak diacu merupakan pendapat beberapa ahli, diantaranya McClelland, Inkeles, Hagen dan para ahli lainnya, serta modifikasi dari peneliti. Modernitas sikap kewirausahaan dilihat dari beberapa indikator diantaranya: 1 mengutamakan prioritas, 2 pengambilan resiko, 3 keinovatifan, 4 sikap terhadap kerja, 5 penghargaan terhadap waktu, 6 motivasi berprestasi, 7 sikap percaya diri, dan 8 tanggung jawab individual. Kedelapan atribut sikap kewirausahaan tersebut merupakan atribut sikap yang melekat pada seorang usahawan yang berhasil. Sikap kewirausahaan tersebut merupakan pandangan modern terhadap atribut-atribut sikap dari individu pengurus koperasi. Sikap tersebut kemudian akan mempengaruhi perilaku individu untuk bertingkah laku. Namun, pada penelitian ini hanya akan melihat hubungan modernitas sikap kewirausahaan yang dimiliki pengurus koperasi terhadap keberhasilan koperasi belum pada bentuk tingkah laku yang nyata. Untuk variabel keberhasilan koperasi peneliti menggunakan ukuran perkembangan jumlah anggota dan perkembangan sisa hasil usaha SHU. Gambar 3. Kerangka Pemikiran Modernitas Sikap Kewirausahaan Pengurus Koperasi Keterangan : Hubungan yang diuji Hubungan yang tidak diuji

2.5 Hipotesis