Di beberapa koperasi karyawan perusahaan untuk karyawan honor maupun karyawan lepas tidak dilibatkan dalam keanggotaan koperasi.
Dilihat dari perkembangannya jumlah anggota, beberapa koperasi karyawan mengalami cukup peningkatan yang tidak terlalu tajam. Walaupun ada
beberapa koperasi penelitian yang mengalami penurunan dalam hal jumlah anggota. Penurunan tersebut terjadi karena adanya mutasi karyawan pada
beberapa koperasi pegawai dinas, sehingga jumlah anggota koperasi ikut berkurang. Bahkan di beberapa koperasi karyawan perusahaan mengalami
penurunan jumlah anggota akibat adanya pengurangan jumlah karyawan, seperti terjadi pada koperasi Ligna Sejahtera dan Dasar Rukun. Sehingga berdampak
pada jumlah anggota koperasi yang bersangkutan. Ada beberapa koperasi karyawan yang memiliki karyawan. Karyawan
ditunjuk dan dipilih oleh koperasi adalah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh koperasi. Karyawan diangkat dan diberhentikan oleh koperasi,
khususnya berdasarkan persetujuan rapat anggota RA. Karyawan yang dimiliki oleh sebuah koperasi bertugas untuk mengelola usaha koperasi, biasanya
karyawan ditugaskan untuk menjaga warung atau toko koperasi tersebut. Walaupun tugas dan fungsinya hampir sama dengan seorang manajer atau
pengelola yang ditunjuk oleh pengurus. Akan tetapi, seorang karyawan di koperasi terikat oleh kontrak untuk bekerja di toko atau warung koperasi dan
bukan merupakan anggota dari koperasi yang bersangkutan. Dengan demikian, karyawan diberi honor oleh koperasi atas hasil kerja kerasnya kepada koperasi.
Sedangkan, manajer atau pengelola koperasi tidak terikat kontrak kerja untuk mengelola koperasi dan seorang manajer juga merupakan anggota koperasi yang
bersangkutan.
4.3 Karakteristik Responden
Dari 42 responden yang dipilih secara acak pada penelitian ini, diketahui sebanyak 33 persen responden menjabat sebagai pengawas koperasi, 29 persen
responden menjabat sebagai ketua koperasi, 21persen dari responden adalah bendahara koperasi, 12 persen responden menjabat sebagai sekretaris koperasi dan
5 persen sisanya adalah manajerpengelola yang ditunjuk oleh pengurus untuk mengelola koperasi.
Sekitar 81 persen atau sebanyak 34 orang dari 42 responden yang diambil secara acak pada penelitian ini diketahui adalah responden dengan jenis kelamin
laki-laki. Dan sisanya sebanyak 19 persen yakni 8 orang responden adalah berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil pengolahan penelitian diperoleh
sebaran responden menurut jenis kelamin serta jabatan yang dipegang oleh responden di masing-masing koperasi karyawan. Kedua komposisi tersebut agak
beragam bila digabungkan Tabel 6. Namun, keragaman kuantitas tersebut tidak terlalu besar, hanya saja
komposisi peran sebagai pengurus sedikit lebih banyak didominasi oleh responden berjenis kelamin laki-laki dibandingkan responden berjenis kelamin
perempuan. Ditemukan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki lebih banyak mengambil tugas sebagai ketua koperasi, bahkan hal yang sama terjadi pada
sekretaris, bendahara, pengawas dan manajer koperasi. Dengan jumlah yang demikian dapat diketahui bahwa individu dengan jenis kelamin laki-laki lebih
aktif berperan sebagai pengurus di koperasi karyawan. Tabel 6. Sebaran Responden menurut Jenis Kelamin dan Jabatan di Koperasi
Karyawan Kecamatan, Cibinong dalam absolut dan persentase, 2009
Jabatan di Koperasi Jenis kelamin
∑ Laki-laki
∑ Perempuan
∑ Ketua
13 38 0 0
13 31 Sekretaris
3 9 2 25
5 12 Bendahara
5 15 4 49
9 21 Pengawas
12 35 1 13
13 31 ManajerPengelola
1 3 1 13
2 5 Total
34 100 8 100
42 100 Berdasarkan periode lama kepengurusan responden di koperasi karyawan
terdapat suatu keragaman antara responden yang satu dan lainnya. Lama kepengurusan reponden di masing-masing koperasi karyawan didominasi oleh
kelompok 2, yakni kelompok responden dengan lama kepengurusan 3 sampai dengan 5 tahun, yaitu sebanyak 17 orang responden. Diikuti oleh kelompok 4,
yakni kelompok responden dengan lama kepengurusan di atas 10 tahun sebanyak 12 orang responden. Sedangkan dua kelompok lainnya, yakni kelompok 1 dengan
lama kepengurusan responden di koperasi adalah dibawah 2 tahun sebanyak 7 orang responden serta kelompok 3 dengan lama kepengurusan responden di
koperasi adalah 6 sampai dengan 9 tahun sebanyak 6 orang Tabel 7. Lama kepengurusan tersebut tergantung dari periode jabatan sebagai pengurus yang
telah ditetapkan oleh koperasi dengan rata-rata lama kepengurusan selama 3 sampai 5 tahun. Namun, bagi pengurus dengan lama kepengurusan selama lebih
dari 5 tahun disebabkan oleh mereka masih diperkenankan menjadi pengurus oleh rapat anggota.
Tabel 7. Responden menurut Lama Kepengurusan di Koperasi Lama Kepengurusan
Jumlah 2 tahun
7 16,7
3 - 5 tahun 17
40,5 6 - 9 tahun
6 14,2
10 tahun 12
28,6 Jumlah
42 100
Berdasarkan hasil olahan terhadap usia masing-masing responden diketahui bahwa usia rata-rata dan paling banyak responden berada pada usia di
atas 40 tahun dan terdapat pula beberapa orang responden yang berada pada usia di bawah 40 tahun. Dengan keragaman usia yang demikian, maka usia responden
di bagi ke dalam empat kelompok usia, yakni usia di bawah 30 tahun, usia antara 31 sampai dengan 40 tahun, usia 41 sampai dengan 50 tahun, dan usia di atas 50
tahun. Dari 42 orang responden di koperasi karyawan, 50 persen responden termasuk ke dalam bagian kelompok usia 41 sampai dengan 50 tahun. Dari
persentase yang demikian, diketahui pula sebanyak 29 persen pengurus tergolong ke dalam usia diatas 51 tahun. Sedangkan pada usia yakni 31 hingga 40 tahun
terdapat sejumlah 19 persen dan sisanya adalah pengurus dengan usia yang kurang dari 30 tahun yakni sebanyak 1 orang Tabel 8.
Tabel 8. Responden Menurut Usia Usia
Jumlah 30 tahun
1 2
31 - 40 tahun 8
19 41 - 50 tahun
21 50
51 tahun 12
29 Jumlah
42 100
Variasi pekerjaan atau profesi dari responden sebagai pengurus koperasi karyawan di kecamatan Cibinong didominasi oleh pegawai dinas atau pegawai
negeri sipil PNS yakni sebanyak 50 persen. Adapun pekerjaan responden sebagai karyawan di suatu perusahaan adalah sebanyak 43 persen dan sisanya
adalah berprofesi sebagai TNI AD yakni sebanyak 7 persen. Beragamnya pekerjaan diantara responden menunjukkan bahwa ada keragaman dari seluruh
pengurus koperasi karyawan di kecamatan Cibinong. Dan dapat diketahui bahwa latar belakang profesi atau pekerjaan yang dilakukan pengurus koperasi karyawan
di Kecamatan Cibinong didominasi oleh kelompok responden dengan profesi sebagai pegawai negeri sipil Tabel 9.
Tabel 9. Responden menurut Pekerjaannya Pekerjaan
Jumlah PNS
21 50
KaryawanPegawai 18
43 TNI AD
3 7
Jumlah 42
100 Variabel pendidikan dari karateristik responden pada penelitian ini dibatasi
hanya pendidikan formal, yaitu pendidikan yang diperoleh selama masa sekolah sampai dengan perguruan tinggi. Berdasarkan tingkat pendidikan yang diperoleh
responden selama hidupnya terdapat dua kelompok yang lebih mendominasi. Kedua kelompok tersebut adalah kelompok yang berpendidikan tamat SMA dan
perguruan tinggi. Terdapat 36 persen atau sebanyak 15 orang responden yang tergolong kelompok pengurus yang telah menyelesaikan pendidikannya di SMA.
Sedangkan, 64 persen atau sebanyak 27 orang respondenpengurus yang telah menyelesaikannya pendidikannya di tingkat perguruan tinggi. Kedua kelompok
pendidikan formal tersebut lebih mendominasi pengurus koperasi karyawan di
Kecamatan Cibinong. Hal tersebut dipengaruhi pula oleh faktor situasi tempat pengurus bekerja maupun faktor persyaratan pengurus sebagai pegawai baik di
kantor kedinasan maupun perusahaan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.
Tabel 10. Responden menurut Pendidikan Formal Pendidikan Formal
Jumlah Tamat SMA
15 36
Perguruan Tinggi 27
64 Jumlah
42 100
Selain dari pendidikan formal yang pernah diikuti oleh masing-masing responden. Maka terdapat pula pendidikan informal yang pernah diikuti oleh
responden seperti pelatihan maupun kursus untuk meningkatkan keterampilan responden. Diketahui bahwa sekitar 67 persen atau sebanyak 28 orang responden
yang pernah mengikuti beberapa pelatihan ataupun kursus untuk meningkatkan keterampilan mereka. Dan sisanya 33 persen atau sekitar 14 orang responden yang
tidak pernah mengikuti pelatihan. Dari keikutsertaan responden akan pelatihan maka dalam penelitian ini diuraikan bentuk pelatihan yang khusunya berhubungan
dengan pelatihan tentang koperasi. Dari 28 orang responden ditemukan 20 orang yang pernah mengikuti pelatihan tentang koperasi dan sisanya adalah sebanyak 8
orang responden yang mengikuti pelatihan yang tidak berkaitan dengan koperasi. Pola yang sama ditujukan juga pada karakteristik pendidikan informal
responden yakni sebanyak 39 persen responden pernah mengikuti pelatihan, baik tentang koperasi maupun pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan
pengurus, dengan pendidikan formal adalah tamat SMA. Sebanyak 61 persen responden pernah mengikuti pelatihan informal dan telah menyelesaikan
pendidikan formalnya di perguruan tinggi. Kebanyakan responden pernah mengikuti pelatihan mengenai manajemen dan akuntansi yang berkaitan dengan
koperasi.
Berdasarkan data di lapangan diketahui pula bahwa terdapat sebanyak 71 persen responden, dari sejumlah responden yang pernah mengikuti pendidikan
informal, yakni pernah mengikuti pelatihan yang berkaitan tentang koperasi. Sedangkan 19 persen responden yang lainnya, tidak berkaitan dengan bidang
koperasi. Responden dengan keikutsertaannya dalam pelatihan tentang koperasi adalah pelatihan mengenai kewirausahaan, keuangan koperasi, pengawasan
koperasi, administrasi koperasi, dan pelatihan lainnya yang berkaitan dengan koperasi. lihat tabel 11.
Tabel 11. Sebaran Responden menurut Pendidikan Informal yang pernah diikuti berkaitan dengan bidang koperasi dan Pendidikan Formal di Koperasi
Karyawan Kecamatan, Cibinong dalam absolut dan persentase, 2009
Pendidikan Informal Pendidikan Formal
∑ Tamat SMA
∑ Perguruan Tinggi
∑ Bidang Koperasi
10 90 10 59
20 71 Non Koperasi
1 9 7 41
8 19 Total
11 100 17 100
28 100
BAB V MODERNITAS SIKAP KEWIRAUSAHAAN PENGURUS KOPERASI