BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan data lapangan yang terhimpun dari seluruh responden, diperoleh gambaran modernitas sikap kewirausahaan pengurus koperasi karyawan
Kecamatan Cibinong sebagai berikut: pertama, rata-rata responden memiliki kecenderungan sikap yang modern. Rata-rata responden memiliki cenderung yang
tahu akan prioritas utama terutama dalam memanfaatkan peluang kredit, dana, maupun informasi. Jika ditelaah berdasarkan responden di dua kategori koperasi
yakni koperasi berhasil dan tidak berhasil, tidak terdapat perbedaan yang cukup berarti. Responden di dua kategori tersebut memiliki kecenderungan yang sama-
sama modern terhadap tema sikap mengutamakan prioritas mengenai kredit, dana maupun informasi.
Terhadap tema sikap ke dua, yakni sikap kesediaan mengambil resiko, kebanyakan responden memiliki corak pandangan yang tidak modern. Tampak
suatu kecenderungan responden memilih ”tidak mengambil resiko”. Jika dilihat berdasarkan responden di koperasi berhasil dan tidak berhasil, ternyata
kecenderungan yang tidak modern terhadap sikap kesediaan mengambil resiko memiliki prosentasi yang seimbang diantara kedua kelompok baik di koperasi
berhasil maupun di kategori koperasi tidak berhasil. Corak pandangan responden dalam menanggapi tema sikap keinovatifan
ternyata berada pada kategori modern. Rata-rata responden memiliki sikap ”keterbukaan terhadap hal-hal baru inovatif”. Kecenderungan tersebut juga
dialami pada tema sikap ke delapan yakni sikap tanggung jawab individual. Kebanyakan responden memiliki corak kecenderungan yang modern dalam
tanggung jawabnya terhadap pekerjaan dan wewenang yang ditugaskan. Responden memilih untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaannya tanpa menunda-
nunda menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Pada umunya responden memiliki pandangan yang modern terhadap kerja keras. Mereka mengganggap bahwa perlu usaha dan kerja keras untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan untuk keberhasilan usaha. Corak pandangan tersebut sama dengan pandangan mengenai sikap menghargai waktu. Dalam hal
”waktu”, rata-rata responden memiliki pandangan yang cenderung menghargai waktu, terutama dalam menepati janji kepada orang lain.
Selanjutnya, pandangan tentang motivasi berprestasi yakni menyangkut keinginan untuk berbuat sebaik mungkin tanpa banyak dipengaruhi oleh prestise
dan pengaruh sosial, melainkan demi kepuasan pribadinya. Corak pandangan responden terhadap sikap tersebut adalah modern. Pada umumnya responden
memiliki motif berprestasi yang tinggi untuk mencapai kesuksesan dan prestasi yang lebih baik.
Sedangkan, pada pandangan sikap ke tujuh mengenai sikap percaya diri. Umumnya reponden memiliki corak pandangan yang modern terhadap sikap
tersebut. Responden memiliki perasaan yakin pada diri sendiri untuk menyelesaikan setiap persoalan maupun pekerjaannya. Bahkan beberapa
responden memiliki kecenderungan yang pantang menyerah untuk berusaha. Secara umum, pengurus koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong
memiliki pandangan yang modern terhadap ke delapan tema sikap. Apabila diamati pada masing-masing tema sikap, masih ada kecenderungan responden
yang memiliki sikap-sikap tidak modern, khususnya pada tema sikap kedua ”pengambilan resiko”. Sedangkan tema sikap yang paling modern yang dimiliki
responden adalah tema kesatu ”mengutamakan prioritas”. Melalui Uji Koefisien Korelasi
rs atau
ρ
diketahui bahwa variabel modernitas sikap kewirausahaan pengurus tidak memiliki korelasi
dengan keberhasilan koperasi. Diperoleh nilai
ρ
hitung
yang lebih kecil dibandingkan
ρ
tabel
, yang artinya modernitas sikap kewirausahaan pengurus tidak berhubungan dengan keberhasilan koperasi karyawan. Dengan hasil uji
ρ
tersebut menunjukkan bahwa pandangan modernitas dapat dimiliki oleh setiap pengurus tidak terkecuali pengurus di koperasi tidak berhasil.
Berdasarkan data di lapangan, bahwa keberhasilan koperasi yang hanya diukur dari perkembangan jumlah anggota dan sisa hasil usaha, tidak sepenuhnya
berhubungan dengan sikap kewirausahaan pengurusnya, tetapi lebih ditentukan oleh faktor lain yaitu mutasi pegawai, rotasi pegawai, periode pensiun, adanya
PHK dan hal lain yang menyebabkan koperasi dikatakan tidak berhasil.
6.2 Saran