Oriented Strand Board OSB

d. Tatal chips, sekeping kayu yang dipotong dari suatu blok dengan pisau yang besar atau pemukul, seperti dengan mesin pembuat tatal kayu pulp. e. Serbuk gergaji sawdust, berupa serpih yang dihasilkan oleh pemotongan dengan gergaji. f. Untaian strand, pasahan panjang, tetapi pipih dengan permukaan yang sejajar. g. Kerat silver, potongan melintangnya hampir persegi dengan panjang paling sedikit 4 kali ketebalannya. h. Wol kayu excelsior, keratin yang panjang, berombak, ramping, yang juga digunakan sebagai kasuran pada pengepakan.

2.5 Oriented Strand Board OSB

Oriented Strand Board OSB merupakan salah satu jenis papan partikel yang dibuat dari partikel yang berbentuk unting strand. Berdasarkan jumlah lapisannya, OSB dapat terdiri atas satu lapis, tiga lapis, lima lapis atau lebih. OSB berlapis tiga dengan arah serat lapisan luar tegak lurus dengan lapisan tengah. OSB memiliki sifat sama dengan kayu lapis, sehingga dalam pemakaiannya dapat menggantikan kayu lapis dengan ketebalan yang sama. OSB dapat digunakan sebagai bahan pembuatan atap, dinding, dan lantai pada perumahan serta furniture Sutrisno 2001. Oriented Strand Board OSB merupakan papan yang diproduksi untuk penggunaan struktural terbuat dari untaian strand kayu yang sengaja diorientasikan secara bersilangan sehingga kekuatannya sama atau lebih dari kekuatan kayu lapis Plywood dan memiliki sifat tahan air waterproof sehingga dapat digunakan untuk keperluan eksterior Nuryawan dan Massijaya 2006. Tsoumis 1991 menyatakan bahwa OSB merupakan panel tiga lapis yang terbuat dari unting, dengan lapisan permukaan ditempatkan sejajar searah produksi panel sementara bagian intinya core tegak lurus. Konstruksi OSB mirip dengan kayu lapis, karena itu sifat-sifat kekuatan lengkung bending, kekakuan MOE, dan stabilitas dimensinya hampir sama dengan kayu lapis. Bowyer et al. 2003 menyatakan bahwa kayu yang banyak digunakan untuk memproduksi OSB adalah kayu dengan kerapatan rendah sampai sedang karena kayu dengan kerapatan tinggi sukar ditangani dan harganya lebih mahal. Kayu berkerapatan rendah lebih disukai karena lebih mudah dikempa menghasilkan kontak yang sempurna antar strand. Kandungan zat ekstraktif tinggi dari suatu jenis kayu menyebabkan masalah dalam pengerasan perekat dan menimbulkan blister yaitu pada bagian tengah papan terdapat ruang kosong akibat tekanan gas internal zat ekstraktif yang mudah menguap. 2.6 Bahan Pisau 2.6.1