III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan September 2011 yang bertempat di laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu
Kayu dan Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
3.2 Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu ulin berukuran 140 mm x 230 mm x 450 mm, kayu tapi-tapi berukuran 43 mm x 140 mm x 550
mm, papan partikel berukuran 12 mm x 600 mm x 600 mm, OSB Oriented Strand Board berukuran 150 mm x 320 mm x 600 mm Gambar 1 dan serbuk
masing-masing jenis kayu yang diperoleh dari hasil pemotongan. Pisau pemotong dalam bentuk Router bit dan potongan-potongan kecil pisau yang berbahan sama
dengan pisau pemotong Router bit dipilih dari jenis High Speed Steel dan Tungsten Carbide.
Gambar 1 Jenis kayu solid dan kayu komposit yang diuji dalam pemotongan. Oriented Strand Board
Papan Partikel
Tapi-Tapi Ulin
Pengujian karakteristik aus pisau secara mekanis menggunakan mesin Computer Numerical Control CNC milling machine dan digital video
microscope. Selanjutnya pengujian aus pisau secara kimia menggunakan bahan larutan HCl 6 M, AgNO
3,
aquades, kertas saring Whatman dan peralatan erlenmeyer 250 ml, gelas piala, cawan porselen, water bath, oven, desikator,
timbangan dan stirer. Jenis pisau yang dipakai pada penelitian ini adalah jenis pisau High Speed
Steel dan Tungsten Carbide. Pisau yang digunakan pada pengujian karakteristik aus pisau secara mekanis berbentuk bit sedangkan untuk pengujian aus pisau
secara kimia berbentuk potongan-potongan kecil Gambar 2.
a b
Gambar 2 Bentuk Router bit a, potongan bahan pisau High Speed Steel dan Tungsten Carbide b.
3.3 Metode Penelitian
3.3.1 Pengujian Karakteristik Aus Pisau Secara Mekanis
Pengujian karakteristik aus pisau secara mekanis dilakukan dengan cara memotong balok atau lembaran kayu komposit yang diletakkan di meja CNC
dimana laju pergerakan pemotongannya dapat diatur pada arah sumbu x dan y Gambar 3.
Gambar 3 Sketsa pemotongan contoh uji.
Balok uji atau lembaran kayu komposit dipotong setebal 2 mm dengan lebar pemotongan 2 mm pada arah memanjang balok uji atau lembaran kayu
komposit. Laju aus pisau dilihat dan diukur dibawah digital video microscope setiap panjang pemotongan sebesar 200 m hingga total panjang pemotongan 2000
m. Kondisi pemotongan balok uji dan lembaran kayu komposit disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Kondisi Pemotongan Parameter
Kondisi Kecepatan pemotongan
1004 mmin Laju per putaran
0,1mmrev Putaran bilah
20000 rpm Laju pengumpanan
2000 mmmin Lebar pemotongan
2 mm Tebal pemotongan
2 mm
Besarnya aus mata pisau µm diukur pada kedua mata pisau untuk setiap panjang pemotongan sepanjang 200 m dibawah digital video microscope. Nilai
keausan yang digunakan merupakan rataan dari nilai keausan yang diukur pada lima titik Gambar 4. Foto untuk identifikasi profil aus mata pisau juga diambil
pada waktu yang bersamaan dengan pengukuran keausan mata pisau.
Besar aus pisau μm Kondisi awal pisau sisi clearance pisau Router bit
Gambar 4 Sketsa pengukuran aus mata pisau.
3.3.2 Analisis Kandungan Ekstraktif dan Silika dalam Kayu
Analisis kandungan ekstraktif dan silika dalam kayu menggunakan serbuk kayu berukuran 50 mesh dari masing-masing jenis kayu dan kayu komposit.
Analisis komponen kimia pada kayu tersebut dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut.
a. Pengukuran keasaman pH kayu
Serbuk kayu berukuran 50 mesh sebanyak ±5 gram dimasukkan ke dalam gelas Erlenmeyer yang berisi 50 ml aquades, kemudian dipanaskan diatas
water bath pada suhu 80
o
C selama 30 menit. Selanjutnya, contoh uji didinginkan dan disaring dengan kertas saring dan filtratnya ditampung untuk
pengukuran pH. Pengukuran nilai pH dilakukan dengan alat pH meter dengan cara memasukkan elektroda pH meter ke dalam gelas piala yang berisi filtrat
dari masing- masing contoh uji.
b. Pengukuran kadar ekstraktif kayu