Uji Query Pengembangan Data Warehouse dan Aplikasi SOLAP Berbasis Web Untuk Data Titik Panas (Hotspot)

WHERE [Waktu].[1997] Query tersebut menghasilkan jumlah hotspot pada koordinat point yang didefinisikan. Ilustrasi tampilan hasil query dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 Hasil query MDX spasial. 3. CQL Common Query Language Query ini merupakan filter yang digunakan untuk menyeleksi suatu layer yang telah dibuat dan terdapat dalam Geoserver. Layer tersebut dapat berupa polygon, line maupun point yang dibangun dari query sql biasa maupun geometrik pada database relasional PostgreSQL-PostGIS. Ilustrasi CQL Common Query Language dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Gambar 10. SELECT nama_prov LIKE BENGKAYANG AND bulan LIKE Mei AND tahun = 2005 Gambar 10 CQL pada GeoExt. Query tersebut menyeleksi hotspot yang terdapat pada wilayah Kalimantan, Kabupaten Bengkayang di bulan mei tahun 2005, hasilnya terdapat 12 hotspot pada wilayah dan waktu tersebut.

4.8 Integrasi SOLAP Spatial Online Analitical Processing

Spatio-temporal data warehouse yang telah dibuat diimplementasikan ke dalam bentuk spatial OLAP. Di dalam spatial OLAP, database, kubus data, dan dimensi yang akan ditampilkan sesuai kebutuhan dapat ditentukan. Aplikasi ini dilengkapi dengan visualisasi tabel pivot yang memudahkan dalam menganalisis. Salah satu informasi yang dapat diambil dari tampilan spatial OLAP adalah melihat jumlah hotspot yang terjadi di Indonesia mulai dari tahun 2001 hingga 2009. Tampilan tabel pivot untuk operasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 Tabel pivot spatial OLAP. Gambar 11 menunjukkan bahwa hotspot dari satelit TERRA dan AQUA khususnya wilayah Kalimantan pada semua tahun 2000-2009 memiliki jumlah hotspot tertinggi yaitu 34.346 dan 17.605 titik. Dari tabel tersebut dapat dilihat juga persebaran hotspot tiap provinsi dan kabupaten pada setiap tahunnya. Pola persebaran hotspot di Pulau Kalimantan merupakan wilayah dengan tingkat persebaran hotspot terbanyak. Detail persebaran hotspot pada pulau kalimantan ini dapat dilihat pada visualisasi dalam bentuk grafik. Tampilan grafik pola persebaran hotspot di pulau Kalimantan selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 Grafik persebaran hotspot di Kalimantan. Selain tampilan OLAP, persebaran hotspot bisa dilihat pada aplikasi geoserver tersebut. Spatial OLAP yang dibuat dalam penelitian ini telah mampu menampilkan ukuran geometrik dalam tabel pivot. Tampilan tabel pivot yang menampilkan ukuran geometrik dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13 Tabel pivot dengan ukuran geometrik .

4.9 Desain Antarmuka Aplikasi

Aplikasi spatial OLAP yang berbasis web dilengkapi dengan antarmuka yang menyediakan informasi lain mengenai kebakaran hutan. Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman JSP Java Server Pages. Desain antarmuka dapat dilihat pada Lampiran 6. 4.10 Operasional aplikasi SOLAP Eksplorasi data dilakukan dengan menggunakan operasi OLAP pada Geomondrian dan modul yang terdapat dalam aplikasi pemetaan layer hasil pengolahan Geoserver, guna menghasilkan beberapa informasi yang diinginkan. Pada Geomondrian, terdapat beberapa operasi OLAP dapat digunakan pada dalam proses analisis hasil, seperti roll up, drill down, slice, dice, dan pivot. Contoh- contoh operasi OLAP yang dapat dijalankan dalam aplikasi ini meliputi : 1. Roll up Operasi roll up ditampilkan dengan menaikkan hierarki dimensi waktu. Hierarki dimensi waktu terdiri atas tiga level yaitu tahun, kuartil, dan bulan. Operasi roll up dapat dilakukan dengan melihat jumlah hotspot per bulan kemudian me-roll up menjadi level kuartil dan level tahun secara keseluruhan. Operasi roll up bisa dilihat dalam Lampiran 7. 2. Drill down Operasi drill down merupakan kebalikan dari operasi roll up. Operasi ini dilakukan dengan menurunkan hierarki dari hierarki teratas misalkan provinsi polygon menjadi hierarki dasar hotspot point. Operasi ini dilakukan untuk melihat posisi hotspot yang terjadi. Operasi drill down dapat dilihat dalam Lampiran 8. 3. Slice Operasi slice dilakukan dengan memilih salah satu dimensi atau irisan kubus, misalkan dimensi satelit dengan kriteria waktu tahun 2001. Operasi ini menghasilkan tampilan jumlah hotspot yang dihasilkan dari pencitraan setiap satelit pada tahun 2001. Operasi slice dapat dilihat dalam Lampiran 9.