Geoserver OpenLayers Pengembangan Data Warehouse dan Aplikasi SOLAP Berbasis Web Untuk Data Titik Panas (Hotspot)

Setiap dimensi diulang untuk setiap kelompok. Atribut data dimensi diletakkan pada tabel dimensi. Tabel dimensi berukuran lebih kecil daripada tabel fakta dan berisi data bukan numerik yang berasosiasi dengan atribut dimensi.  Data fakta Data fakta adalah data utama dari data multidimensi yang merupakan kuantitas yang ingin diketahui dengan menganalisis hubungan antardimensi. Data fakta diekstrak dari berbagai sumber. Data fakta cenderung stabil dan tidak berubah seiring dengan waktu. Atribut data fakta diletakkan pada tabel fakta. Tabel fakta berukuran besar, memiliki jumlah baris sesuai dengan jumlah kombinasi nilai dimensi yang mungkin dan jumlah kolom sesuai dengan jumlah dimensi yang direpresentasikan. Tabel fakta berisi nama- nama fakta, ukuran, dan foreign key dari tabel dimensi yang berhubungan. Model data multidimensi dapat menampilkan data dalam bentuk kubus yang merupakan inti dari model ini dan dapat digambarkan dalam bentuk skema bintang, skema snowflake, dan skema galaksi Han Kamber 2006. Skema galaksi merupakan kumpulan dari skema bintang. Skema ini terdiri atas berbagai tabel fakta yang berisi beberapa tabel dimensi, sehingga membentuk seperti galaksi bintang. Skema Snowflake lebih kompleks dari pada skema bintang, dengan menormalisasi tabel-tabel dimensi yang berukuran besar dengan satu atau lebih kolom yang memiliki duplikasi data. Ilustrasi skema snowflake dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Ilustrasi Skema Snowflake Fadli 2011. BAB III METODE PENELITIAN Sistem informasi geografis persebaran hotspot di Indonesia merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memantau dan memberikan informasi mengenai persebaran hotspot yang ada di wilayah Indonesia berdasarkan kurun waktu tertentu. Sistem ini memanfaatkan data yang diambil dari satelit NOAA, TERRA dan AQUA kemudian dilakukan ekstraksi informasi sehingga menghasilkan informasi yang berguna dan menampilkan informasi tersebut dalam sebuah tampilan web. Sistem informasi geografis persebaran hotspot ini terdiri atas tiga modul utama, yaitu modul untuk ekstraksi informasi, modul untuk visualisasi data dan terakhir adalah modul update data. Modul visualisasi berfungsi untuk menampilkan informasi-informasi dari hasil ekstraksi informasi agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang banyak. Secara umum modul visualisasi ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama untuk menampilkan hasil dalam bentuk grafik dan bagian kedua untuk menampilkan hasil dalam bentuk peta. Visualisasi hotspot dalam bentuk grafik dibangun menggunakan Mondrian OLAP. Pembangunan ini meliputi pembangunan data warehouse dan OLAP untuk visualisasi persebaran hotspot di wilayah Indonesia. Pembangunan data warehouse dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah tahapan yang harus dilengkapi agar pembangunan data warehouse berhasil. Tahapan-tahapan penelitian pengembangan data warehouse dan spatio-temporal dapat dilihat pada Gambar 3.