Pembuatan Data Warehouse Pembuatan Peta

 Slice Operasi slice dilakukan dengan memilih salah satu dimensi, misalkan hanya menampilkan jumlah hotspot hanya pada tahun-tahun tertentu saja yakni dengan memilih dimensi waktunya.  Dice Operasi dice dilakukan dengan memilih dua dimensi yaitu dimensi waktu dan dimensi tempat. Contohnya adalah dengan memilih provinsi Kalimantan Tengah dan juga memilih tahun 2003.  Operasi pivot Operasi pivot dilakukan dengan menukarkan axis dimensi. Misalkan axis-x dimensi hotspot diubah menjadi dimensi waktu dan axis-y dimensi waktu diubah menjadi dimensi hotspot. Operasi ini berguna untuk menampilkan tabel dengan sudut pandang yang berbeda. Operasi OLAP yang diintegrasikan dengan dimensi spasial akan menghasilkan bentuk informasi yang lebih jelas dan menarik.

3.10 Evaluasi Sistem

Untuk melakukan kinerja sistem persebaran hotspot dilakukan evaluasi sistem terhadap sistem persebaran hotspot yang baru dan sistem persebaran hotspot yang sedang berjalan. Evaluasi ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada pengguna data hotspot. Hasil evaluasi ini berguna untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem persebaran hotspot dan diharapkan mendapatkan saran dan masukan mengenai kekurangan dan kelebihan mengenai sistem persebaran hotspot itu. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data

Pada penelitian ini digunakan data satelit NOAA pada tahun 1997 sampai dengan 2005 serta data satelit TERRA dan AQUA dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Atribut-atribut yang terdapat dalam data hotspot yaitu tahun, bulan, tanggal, waktu, NOAA satelit, bujur, lintang, provinsi, dan kabupaten. Data spasial dan atribut wilayah administrasi Indonesia yang meliputi kode provinsi, nama provinsi, kode kabupaten, dan nama kabupaten diperoleh dari www.inigis.info dalam format .shp dengan skala 1: 25.000. Dalam format ini, peta Indonesia terdiri atas 30 provinsi dan 440 kabupatenkota. Analisis data yang dilakukan pada data tersebut yakni memilih atribut- atribut yang tepat untuk mengembangkan aplikasi spatio-temporal data warehouse. Atribut-atribut yang digunakan adalah tahun, bulan, satelit NOAA,AQUA, dan TERRA, bujur, lintang dan wilayah atau lokasi. Berdasarkan atribut-atribut yang dipilih tersebut, kemudian dibentuk suatu tabel fakta dan tabel dimensi. Dari hasil analisis data pada penelitian sebelumnya didapatkan sebuah tabel fakta dan lima tabel dimensi, kemudian pada penelitian ini dilakukan penyesuaian dengan adanya penambahan sebuah dimensi, yakni dimensi pulau atau kepulauan, sebagai salah satu level hierarki tambahan pada dimensi lokasi. Skema data warehouse yang digunakan adalah skema snowflake. Skema snowflake ini digunakan untuk menangani redundansi data geometri pada dimensi lokasi spasial. Skema snowflake dalam schema workbench dapat dilihat pada Gambar 4.