dengan sistem yang lama www.indofire.com. Penjelasan rekapitulasi dari kuesioner tersebut antara lain :
1. Tampilan halaman awal antar muka sistem pada sistem persebaran
hotspot baru lebih disetujui oleh para responden. Hasil ini berdasarkan responden yang memilih tampilan awal sistem baru sebanyak 100.
Ini artinya, pengguna hotspot lebih menyukai tampilan awal sistem baru daripada sistem yang lama www.indofire.com.
2. Dalam hal mengakses data hotspot, semua responden memilih sangat
setuju bahwa sistem yang baru lebih mudah dibandingkan dengan sistem yang lama.
3. Untuk kelengkapan fungsi sistem, semua responden menyatakan
sangat setuju bahwa sistem yang baru lebih mewakili dalam hal kelengkapan sistemnya.
4. Mengenai jumlah data yang diakses, para responden lebih memilih
sistem yang baru, ini terlihat dari semua responden yang menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang baru.
5. Dalam mendukung pengambil keputusan, sistem baru lebih
mendukung dari pada sistem yang lama. Ini terlihat dari 81,82 responden yang menyatakan hal tersebut.
6. Sistem yang baru lebih memberikan informasi dari pada sistem yang
lama. Ini terlihat dari semua responden yang menyatakan hal tersebut. 7.
Dalam rangka penyimpanan data, sistem baru lebih mewakili dari pada sistem lama. Ini terlihat dari 63,64 yang menyatakan setuju
dan 18,18 menyatakan sangat setuju. Untuk lebih jelas mengenai perbandingan ini bisa dilihat pada Lampiran 11.
8. Secara opersional, baik sistem baru dan sistem lama mudah
dijalankan, ini terlihat dari 72,73 menyatakan setuju dan 27,27 menyatakan setuju.
9. Menurut sebagian besar responden, secara umum perbaikan dalam
sistem lama dan sitem baru perlu dilakukan. Ini menunjukan sistem baru dan sistem lama sama-sama mempunyai kelemahan . Untuk lebih
jelas bisa dilihat pada Lampiran 12.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pengembangan Spatial OLAP berbasis web yang dibuat dengan framework Geomondrian dan Geoserver, lebih memberikan informasi lebih penting daripada
peta persebaran hotspot yang sudah ada saat ini www.indofire.com. Penambahan data satelit TERRA, AQUA dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2009 mampu
menampilkan penyajian data yang lebih banyak dan bisa melengkapi bagi sistem yang lama. Aplikasi SOLAP ini sudah menjadi produk penelitian dan dipasang
pada hardware serta ditayangkan kepada masyarakat luas secara online dan gratis http:203.148.84.202:8080hotspotlapantestpage.jsp?query=forestfire_spatialc
ube. Dari hasil evaluasi sistem, secara umum sistem persebaran hotspot yang baru menunjukan hasil yang positif. Para responden secara umum memilih sistem
persebaran hotspot yang baru daripada sistem persebaran hotspot yang lama. Ini terlihat dari hasil kuesioner dan komentar-komentar para responden.
Aplikasi SOLAP dapat menangani query biasa maupun query spasial dengan fungsi MultiDimensional eXpression MDX pada Geomondrian dan filter
Common Query Language CQL pada Geoserver. Aplikasi ini telah terintegrasi dengan hadirnya suatu penyajian data dalam bentuk peta. Selain itu, aplikasi
SOLAP ini berhasil diakses dari client. Namun, tabel Jpivot dalam aplikasi ini belum dapat disinkronisasikan dengan library yang digunakan untuk menampilkan
peta, yakni Open Layers ataupun GeoExt. Spatial OLAP yang dibuat dengan Geomondrian mampu melakukan operasi
OLAP seperti roll up, drill down, slice, dice, dan pivot, sehingga dapat membantu menganalisis data secara interaktif. Fasilitas menu yang disediakan oleh
Geomondrian seperti menu memilih kubus data, ukuran dan dimensi, filter dimensi, serta menu lain dapat memudahkan dalam analisis tabel yang dihasilkan.
Produk ini bisa dijadikan acuan awal untuk membuat dan membangun sebuah produk sistem SOLAP baru yang akan dibuat tahun ini dan menghabiskan biaya
yang sangat besar.
5.2 Saran
Spatio-temporal data warehouse dan aplikasi spatial OLAP yang dibangun masih memiliki banyak kekurangan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut. Berikut merupakan penelitian lanjutan yang dapat dilakukan berkaitan dengan model Spatio-Temporal Data Warehouse :
1. Belum adanya sinkronisasi antara tabel Jpivot dengan Library OpenLayers ataupun GeoExt. Sehingga petapun tidak sinkron masih terpisah dengan tabel
mondriannya. 2. Diperlukan penambahan modul update, insert, dan delete yang diintegrasikan
ke dalam sistem, sehingga dapat lebih memudahkan dalam penggunaan aplikasi apabila terdapat data baru.
DAFTAR PUSTAKA
[Seaspace] TerraScan System. Modis RGB Image processed with TerraScan. USA; 2004.
Bédard T., Dubé E. 2009. Geospatial BI with FOSS : An Introduction to Geomondrian and Spatialytics. Di Dalam : FOSS4G 2009 workshop . Sydney,
20-23 Oktober 2009. Bimonte S., Wehrle P., Tchouikine A., Miquel M. 2006. GeWOlap: A Web
Based Spatial OLAP Proposal. Proceeding of Second International Workshop on Semantic-
based Geographical Information System ScBGIS’06. hal 1-11 Budiawan. 2010. Aplikasi GIS Berbasis Web Menggunakan Geoserver pada
Sistem Informasi Trafo Gardu Induk di PLN Surabaya. [skripsi]. Surabaya: Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Charter, Denny 2004. Desain dan Applikasi GIS, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Clar CD, Chatten LR. 1954. Principles of Forest Fire Management Department of Natural Resources Division of Forestry. California. hlm 200.
Fadli. 2011. Data Warehouse Spatio-Temporal Kebakaran Hutan Menggunakan Geomondrian dan Geoserver. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ilmu Komputer.
Institut Pertanian Bogor. Han J, Kamber M. 2006. Data Mining: Concept and Techniques. San Francisco:
Morgan Kaufman Publisher. Kimball, R. 1996. The Data Warehousing Toolkit, John Wiley, New York.
Mahardi D, Handoko D Hermawan D. Analisa dan Rancang Bangun Modul Visualisasi pada Sistem Analisa Spatio-Temporal Penyebaran Penyakit Tropis.
Di dalam: Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia. Bandung, 5-7 Mei 2010.