Analisis Data Pengembangan Data Warehouse dan Aplikasi SOLAP Berbasis Web Untuk Data Titik Panas (Hotspot)

Tabel 4 Hasil reduksi data Atribut Tipe data Tahun Integer Bulan Varchar 20 NOAA satelit Varchar20 Bujur Text Lintang Text Kode kabupaten Integer Kabupaten Varchar50 Kode provinsi Integer Provinsi Varchar50 Kode pulau Integer Pulau Varchar50

4.3 Transformasi Data

Proses transformasi dilakukan berdasarkan skema snowflake yang telah dibuat pada tahap analisis. Nama-nama atribut disesuaikan berdasarkan nama atribut pada skema tersebut. Atribut tahun dan bulan dikembangkan menjadi tahun, kuartil, dan bulan. Dimensi lokasi diperluas menjadi empat dimensi yaitu dimensi pulau, dimensi provinsi, dimensi kabupaten dan dimensi geohotspot. Pada data fakta ditentukan nilai agregasi atribut-atribut yang menjadi ukuran measure. Atribut baru dikonstruksi untuk menampung ukuran berupa jumlah hotspot hasil agregasi. Fungsi agregat yang digunakan adalah fungsi sum untuk proses penjumlahan hotspot.

4.4 Pemuatan Data

Pada tahapan ini, data awal diproses melalui beberapa tahapan. Untuk melihat proses tahapan pemuatan data bisa dilihat dalam Lampiran 5. Data yang telah diproses kemudian akan secara otomatis termuat ke dalam PostgreSQL, kemudian dilakukan penyesuaian struktur kubus data berdasarkan skema snowflake yang telah dibuat. Kubus data yang dibuat dalam penelitian ini adalah kubus data forestfire_spatialcube. Secara singkat nama dan deskripsi dari kubus data forestfire_spatialcube dapat dilihat pada Tabel 5 . Tabel 5 Nama dan deskripsi kubus data forestfire_spatialcube Dimensi Deskripsi Waktu Waktu kejadian hotspot difoto oleh satelit. Data bulanan dari tahun 1997 sampai 2005 NOAA dan data bulanan dari tahun 2000 sampai dengan 2009 TERRA dan AQUA Satelit Satelit yang digunakan untuk memotret citra NOAA,AQUA,TERRA Pulau Terdiri dari 5 Pulau besar di Indonesia Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Irian Jaya. Lokasi Provinsi Provinsi titik hotspot berada 30 provinsi Kabupaten Kabupaten titik hotspot berada 440 kabupaten Hotspot ID posisi titik hotspot Database diolah menjadi kubus data dengan menggunakan tool Schema Workbench. Schema Workbench merupakan GUI utility yang digunakan untuk membuat file skema multidimensional pada Geomondrian dalam format XML. Schema Workbench digunakan untuk memetakan kubus, dimensi, dan ukuran pada database PostgreSQL. Format XML digunakan untuk mengolah metadata informasi tentang data yang menggambarkan struktur dan maksud data yang terdapat dalam dokumen XML, bukan menggambarkan format tampilan data tersebut. Struktur format XML hasil pemetaan kubus data forestfire_spatialcube dengan Schema Workbench.

4.5 Pembuatan Data Warehouse

Setelah seluruh tahapan proses ETL Extract, Transform, Loading dilakukan, kemudian masuk ke tahap berikutnya yakni membangun spatio- temporal data warehouse. Spatio-temporal data warehouse dibangun dengan menggunakan arsitektur three tier. Arsitektur ini memiliki tiga lapisan yaitu lapisan bawah, lapisan tengah, dan lapisan atas. Ilutrasi arsitektur spatio-temporal data warehouse ini dapat dilihat pada Gambar 5 .