Hotspot Titik Api Pengembangan Data Warehouse dan Aplikasi SOLAP Berbasis Web Untuk Data Titik Panas (Hotspot)

Tabel 2 Karakteristik Satelit AQUA Seaspace 2004 Sistem AQUA Orbit 705 km, 10:30 a.m. descending node Terra or 1:30 p.m.ascending node Aqua, sun-synchronous, near-polar, circular Scan Rate 20.3 rpm, cross track Swath Dimensions 2330 km cross track by 10 km alongtrack at nadir Telescope 17.78 cmdiam. off-axis, afocal collimated, with intermediate field Stop Size 1.0x1.6x1.0m Weight 228.7kg Power 162.5 W Data Rate 10.6Mbps Quantization 12 bits Spatial Resolution 250 m bands 1-2, 500 m bands 3-7, 1000 m bands 8-36 Satelit NOAA merupakan satelit meterologi generasi ketiga milik ”National Oceanic and Atmospheric Administration” NOAA Amerika Serikat. Munculnya satelit ini untuk menggantikan generasi satelit sebelumnya, seperti seri TIROS Television and Infra Red Observation Sattelite, tahun 1960-1965 dan seri IOS Infra Red Observation Sattelite, tahun 1970-1976. Konfigurasi satelit NOAA adalah pada ketinggian orbit 833-870 km, inklinasi sekitar 98,7 ° – 98,9 ° , mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam Seaspace 2004. Satelit NOAA membawa beberapa sensor salah satu diantaranya adalah sensor AVHRR Advanced Very High Resolution Radiometer. Tabel 3 di bawah ini merupakan karakteristik umum dari satelit NOAA. Tabel 3 Karakteristik Satelit NOAA Seaspace 2004 Sistem Satelit Orbit 850 km, 98.8 o , sun-synchronous Sensor AVHRR-3 Advanced Very High Resolution Radiometer Swath Width 2800 km FOV=110 o Off-track viewing Tidak tersedia Revisit Time 2-14 kali tiap hari, tergantung pada lintang Band-band Spektral µm 0.58-0.68 1, 0.73-1.10 2, 3.55-3.93 3,10.3-11.3 4, 11.4-12.4 5 Ukuran Piksel Lapangan Resolusi spasial 1 km pada nadir 6 km pada limb Arsip data www.saa.noaa.gov

2.3 Spatio-Temporal Data Warehouse

Spatio-Temporal dalam kamus Bahasa Inggris dapat diartikan sebagai hubungan antara ruang dan waktu secara bersama keduanya memiliki ektensi temporal dan durasi waktu. Analisis Spatio-Temporal adalah analisis berdasarkan suatu wilayah dan berdasarkan kurun waktu tertentu. Spatial data warehouse adalah suatu koleksi data, baik data spasial maupun data nonspasial yang digunakan pada spatial data mining. Ada empat karakteristik data warehouse menurut Han dan Kamber 2006 yaitu: 1 Berorientasi subjek, terorganisasi pada subjek utama sesuai topik bisnis atau berdasarkan subjek dari organisasi. 2 Terintegrasi, data dibangun dengan mengintegrasikan berbagai sumber data. 3 Time variant, dimensi waktu secara eksplisit termasuk dalam data, jadi model dan perubahannya dapat diketahui setiap saat. 4 Non-volatile, data terpisah dari basis data operasional sehingga hanya memerlukan pemuatan dan akses data tanpa mengubah data sumber.

2.4 Arsitektur Spatial OLAP

Dalam pembuatan ataupun pengembangan spatial OLAP ada beberapa komponen penting yang didesain berdasarkan arsitek yang dikembangkan oleh Bimonte et al. 2006. Arsitektur sistem spatial OLAP ini terdiri atas database spasial, SOLAP server, dan SOLAP client. Ketiga komponen ini tergabung kedalam struktur multidimensional pada database spasial. Database spasial menyimpan geometri yang diasosiasikan dengan dimensi dan ukuran data. SOLAP server menangani database spasial dalam bentuk multidimensional dan komputasi numerik untuk penentuan nilai yang merupakan asosiasi atau relasional antar dimensi atau parameter yang memungkinkan untuk dilakukan. SOLAP client dapat didefinisikan sebagai suatu perangkat lunak yang menyediakan navigasi dengan database spasial dan beberapa tingkatan informasi model tampilan peta, tabel, diagram, dan sinkronisasi antardata Bédard 2009.

2.5 Arsitektur Web GIS Geographic Information System

Geographic Information System GIS merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisis data Prahasta 2002. Aplikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman aplikasinya. Pengembangan aplikasi GIS kedepannya mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online melalui jaringan intranetinternet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip inputmasukan data, manajemen, analisis dan representasi data Prahasta 2002. Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di lingkungan web maka dibutuhkan sebuah Web Server. Karena standar dari geo data berbeda beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur sistem mengikuti arsitektur ‘Client Server’. Secara umum arsitektur GIS bisa dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Arsitektur Web GIS Charter 2004.

2.6 Metode Pengembangan Spatio-Temporal Data Warehouse