7
oleh vegetasi menyebabkan zona supratidal tidak terakumulasi oleh sedimen yang berasal dari erosi angin.
5. Pantai lurus di dataran pantai yang landai
Pantai jenis seperti ini biasanya ditutupi oleh sedimen lumpur hingga pasir kasar. Pantai ini merupakan fase awal untuk berkembangnya pantai yang
bercelah dan bukit pasir apabila terjadi perubahan suplai sedimen dan cuaca angin dan kekeringan.
6. Pantai berbatu
Pantai jenis seperti ini biasanya dicirikan oleh adanya belahan batuan cadas. Komunitas organisme pada pantai berbatu hidup di permukaan. Bila
dibandingkan dengan habitat pantai lainya, pantai berbatu memiliki kepadatan mikroorganisme yang tinggi, khususnya di habitat intertidal di
daerah angin temperate dan subtropik. 7.
Pantai yang terbentuk karena adanya erosi Pantai jenis seperti ini biasanya sedimenya yang terangkut oleh arus dan
aliran sungai akan mengendap di daerah pantai. Pantai yang terbentuk dari endapan semacam ini dapat mengalami perubahan dari musim ke musim,
baik secara alamiah maupun akibat kegiatan manusia yang cenderung melakukan perubahan terhadap bentang alam.
2.2 Pariwisata dan Ekowisata
Wisata adalah perjalanan dimana pelaku kegiatan akan kembali ke tempat awalnya, perjalanan sirkuler yang dilakukan untuk tujuan bisnis, senang-senang atau
pendidikan, pada berbagai tempat dikunjungi dan biasanya menggunakan jadwal perjalanan yang terencana. Pariwisata adalah keseluruhan elemen-elemen terkait
wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri dan lain-lain yang merupakan akibat dari perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata, sepanjang perjalanan tersebut
tidak permanen Saruni 2010. Menurut Saruni 2010, untuk membedakan kegiatan perjalanan pada
umumnya, wisata mempunyai karakter tersendiri, yaitu:
8
1. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan
kembali ke tempat asalnya. 2.
Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya transportasi, akomodasi, restoran, obyek wisata, toko cinderamata dan lain-lain.
3. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek dan atraksi wisata daerah
atau bahkan negara secara berkesinambungan. 4.
Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan. 5.
Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaanya dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang
dikunjungi, karena uang yang dibelanjakan dibawa dari tempat asal. Menurut Mackinnon dkk 1990, faktor-faktor yang membuat suatu kawasan
menarik bagi pengunjung adalah: 1.
Letaknya dekat, cukup dekat atau jauh terhadap bandar udara internasional atau pusat wisata.
2. Perjalanan ke kawasan tersebut mudah dan nyaman, perlu sedikit usaha, sulit
atau berbahaya. 3.
Kawasan tersebut memiliki atraksi menonjol, misalnya satwa liar yang menarik atau khas untuk tempat tertentu.
4. Kemudahan untuk melihat atraksi atau satwa terjamin.
5. Memiliki beberapa keistimewaan berbeda.
6. Memiliki tambahan budaya yang menarik.
7. Unik dalam penampilan.
8. Mempunyai obyek rekreasi pantai, danau, air terjun, kolam renang atau
tempat rekreasi lainya. 9.
Cukup dekat dengan lokasi lain yang menarik wisatawan sehingga dapat menjadi bagian kegiatan wisatawan.
10. Sekitar kawasan itu memiliki pemandangan yang indah. 11. Keadaan makanan dan akomodasi tersedia.
Ekowisata merupakan perjalanan yang bertanggung jawab ke area yang masih alami dengan tetap menjaga kelestarianya dan memberikan keuntungan bagi
masyarakat lokal Dalem 2000. Ekowisata bahari merupakan ekowisata yang
9
memanfaatkan karakter sumberdaya pesisir dan laut. Kegiatan wisata bahari dapat dilakukan pada bentang laut maupun bentang pantai.
Konsep pengembangan ekowisata sejalan dengan misi pengelolaan konservasi yang mempunyai tujuan untuk menjaga tetap berlangsungnya proses ekologis yang
tetap mendukung sistem kehidupan, melindungi keanekaragaman hayati, menjamin kelestarian, dan pemanfaatan spesies ekosistemnya serta memberikan kontribusi
kepada kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, suatu konsep pengembangan ekowisata hendaknya dilandasi pada prinsip dasar ekowisata yang meliputi
Yulianda 2007: 1.
Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap alam dan budaya, pencegahan dan penanggulangan disesuaikan dengan sifat
dan karakter alam dan budaya setempat. 2.
Pendidikan konservasi lingkungan; mendidik pengunjung dan masyarakat akan pentingnya konservasi.
3. Pendapatan langsung untuk kawasan; retribusi atau pajak konservasi
conservation tax dapat digunakan untuk pengelolaan kawasan. 4.
Partisipasi masyarakat dalam perencanaan; merangsang masyarakat agar terlibat dalam perencanaan dan pengawasan kawasan.
5. Penghasilan bagi masyarakat; masyarakat mendapat keuntungan ekonomi
sehingga terdorong untuk menjaga kelestarian kawasan. 6.
Menjaga keharmonisan alam; kegiatan dan pengembangan fasilitas tetap mempertahankan keserasian dan keaslian alam.
7. Daya dukung sebagai batas pemanfaatan; daya tampung dan pengembangan
fasilitas hendaknya mempertimbangkan daya dukung lingkungan. 8.
Kontribusi pendapatan bagi negara pemerintah daerah dan pusat. Mengingat bahwa keindahan dan keaslian alam merupakan modal utama bagi
ekowisata. Bila suatu wilayah pesisir dibangun untuk tempat rekreasi, biasanya fasilitas-fasilitas pendukung lainya juga berkembang dengan pesat Dahuri dkk
1996. Sumberdaya hayati baik secara langsung maupun tidak langsung yang terdapat dalam suatu wilayah pesisir memiliki manfaat yang besar sehingga perlu
dilakukan suatu upaya konservasi dalam pengelolaan dan pengembangan yang
10
diarahkan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang seluruh nilai atau nilai yang sebenarnya the true value dari manfaat sumberdaya tersebut Cater
1993. Setiap kebijakan selayaknya diarahkan pada penggunaan keanekaragaman hayati pesisir dan laut secara berkelanjutan, mencegah tindakan yang merusak
melalui penyediaan alternatif mata pencaharian yang bersifat lestari, meningkatkan pendapatan masyarakat lokal dan pendapatan daerah melalui upaya konservasi, serta
melestarikan sumberdaya laut melalui partisipasi masyarakat lokal dalam kegiatan pelestarian Dahuri 2003a.
2.3 Ekowisata Penyu