Hubungan Tingkat Local Institutional Effectiveness Againts Tourism Management System (Studies in Gili Trawangan, Gili Indah Village, Pamenang District, Nusa Tenggara Barat Province)

6.1 Hubungan Tingkat

Pengetahuan, Pemahaman dan Implementasi Wisatawan Mancanegara Terhadap Awig-awig dengan Tingkat Pelanggaran Terendah Wisatawan mancanegara yang datang ke Gili Trawangan merupakan wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Indonesia khususnya yang datang berwisata ke Gili Trawangan. Wisatawan mancanegara yang datang ke Gili Trawangan membawa budaya yang berbeda. Aturan lokal dalam sebuah masyarakat dibuat dengan tujuan menyampaikan pesan yang berasal dari budaya lokal kepada budaya yang berbeda. Perlunya mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, pemahaman dan implementasi wisatawan mancanegara pada awig- awig dengan tingkat pelanggaran terendah. Hubungan tingkat pengetahuan, pemahaman dan implementasi wisatawan mancanegara terhadap tingkat pelanggaran yang terjadi pada awig-awig nomor 4 dapat menunjukan sejauh mana aturan lokal efektif melindungi lingkungan dan masyarakat Gili Trawangan. Apabila tingkat pengetahuan, pemahaman dan implementasi wisatawan mancanegara terhadap aturan tersebut tergolong tinggi, maka kecil kemungkinan kedatangan wisatawan menyebabkan lingkungan dan masyarakat Gili Trawangan menjadi terganggu, tetapi apabila tingkat pengetahuan, pemahaman dan implementasi wisatawan mancanegara tergolong rendah dan tingkat pelanggaran tergolong tinggi, maka besar kemungkinan lingkungan dan masyarakat Gili Trawangan menjadi terganggu. Persentase responden dapat dilihat pada tabel 6.1. Tabel 6.1 Persentase Hubungan Tingkat Pengetahuan, Pemahaman dan Implementasi Wisatawan Mancanegara Terhadap Tingkat Pelanggaran Awig-awig nomor 4 Jenis peraturan awig-awig nomor 4 Pengetahuan Pemahaman Implementasi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Ya Tidak Melakukan tindak kriminal Tidak melakukan tindak kriminal 10 90 22 78 100 Sumber : Data Primer diolah, 2012 Data yang telah di sajikan dalam tabel 6.1 menunjukan hubungan tingkat pengetahuan, pemahaman dan implementasi wisatawan mancanegara dengan tingkat pelanggaran yang terjadi pada awig-awig nomor 4 mengenai larangan melakukan tindak kriminal. Data yang diperoleh menunjukan bahwa 10 persen wisatawan mancanegara mempunyai tingkat pengetahuan dan tingkat pelanggaran yang rendah terhadap awig-awig nomor 4. Awig-awig nomor 4 yang mempunyai tingkat pelanggaran terendah ini menunjukan sangat efektif mengatur perilaku wisatawan mancanegara karena dari 10 persen wisatawan mancanegara yang mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah tidak ada yang melakukan pelanggaran atas awig-awig nomor 4, hal ini dapat disebabkan karena wisatawan mancanegara mempunyai kebutuhan yaitu berupa sebuah rasa aman dalam melakukan kegiatan wisata sehingga mereka memiliki kesadaran untuk menjaga Gili Trawangan tetap aman dari tindak kriminal sehingga mereka dapat melakukan kegiatan wisata dengan rasa aman dan nyaman. Sebanyak 90 persen wisatawan mancanegara mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi dan mempunyai tingkat pelanggaran yang rendah mengenai awig-awig nomor 4. Wisatawan mancanegara yang mengetahui aturan awig-awig nomor 4 mempunyai kesadaran menjaga keamanan Gili Trawangan, sanksi yang mereka ketahui mengenai akibat melanggar awig-awig nomor 4 menjadi faktor pemicu mereka tidak melanggar aturan awig-awig nomor 4 karena sanksinya yang cukup berat. Sanksi yang cukup berat menjadi pemicu rendahnya tingkat pelanggaran yang terjadi pada awig-awig nomor 4. Pengetahuan mereka yang tinggi mengenai awig-awig nomor 4 berserta sanksinya yang cukup berat dan kebutuhan mereka akan rasa aman di Gili Trawangan menjadi pemicu mereka tidak melanggar awig-awig nomor 4. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan wisatawan mancanegara terhadap jumlah pelanggaran awig-awig nomor 4. Semakin tinggi jumlah pengetahuan wisatawan mancanegara terhadap awig-awig nomor 4, maka semakin rendah pelanggaran yang terjadi pada awig-awig nomor 4. Data yang telah di sajikan dalam tabel 6.1 menunjukan hubungan tingkat pemahaman wisatawan mancanegara terhadap jumlah pelanggaran yang terjadi pada awig-awig nomor 4 mengenai larangan melakukan tindak kriminal. Data yang diperoleh menunjukan bahwa 22 persen wisatawan mancanegara mempunyai tingkat pemahaman yang rendah tetapi mempunyai tingkat pelanggaran yang rendah terhadap awig-awig nomor 4. Wisatawan mancanegara yang kurang memahami aturan lokal awig-awig nomor 4 ternyata tidak ikut melanggar aturan lokal awig-awig nomor 4. Tanpa harus memahami alasan dibuatnya aturan tersebut wisatawan mancanegara sudah mempunyai kesadaran untuk menjaga keamanan Gili Trawangan. Kebutuhan mereka akan rasa aman menjadi alasan mengapa mereka tidak melanggar aturan awig-awig nomor 4 tanpa mereka harus memahami lebih dalam mengenai aturan lokal tersebut. Sebanyak 78 persen wisatawan mancanegara mempunyai tingkat pemahaman yang tinggi dan mempunyai tingkat pelanggaran yang rendah mengenai awig-awig nomor 4. Wisatawan yang memahami awig-awig nomor 4 cenderung tidak melakukan pelanggaran terhadap aturan tersebut. Tingkat pemahaman wisatawan mancanegara yang tinggi mengenai alasan dibuatnya aturan lokal awig-awig nomor 4 dan sanksi awig-awig nomor 4 menyebabkan wisatawan mancanegara tidak melanggar dan patuh terhadap awig-awig nomor 4. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang responden MS36 tahun “…sanksi bila kita melakukan tindak kriminal di Gili Trawangan sangat berat yaitu diarak keliling pulau dan dipukuli hingga tidak mati lalu dilarang masuk ke Gili Trawangan…” Terdapat hubungan antara tingkat pemahaman wisatawan mancanegara terhadap jumlah pelanggaran awig-awig nomor 4. Semakin tinggi tingkat pemahaman wisatawan mancanegara terhadap awig-awig nomor 4, maka semakin rendah jumlah pelanggaran yang terjadi terhadap awig-awig nomor 4. Data yang telah di sajikan dalam tabel 6.1 menunjukan hubungan tingkat implementasi wisatawan mancanegara terhadap tingkat pelanggaran yang terjadi pada awig-awig nomor 4 mengenai larangan melakukan tindak kriminal. Data yang diperoleh menunjukan bahwa 100 persen wisatawan mancanegara mempunyai tingkat implementasi yang tinggi dan jumlah pelanggaran yang rendah terhadap awig-awig nomor 4. Seluruh wisatawan mancanegara mempunyai tingkat implementasi yang tinggi terhadap awig-awig nomor 4. Kesadaran wisatawan mancanegara untuk menjaga keamanan lingkungan Gili Trawangan dan kebutuhan rasa aman wisatawan mancanegara selama melakukan kegiatan wisata menjadi salah satu alasan mengapa wisatawan mancanegara 100 persen mengimplementasikan awig-awig nomor 4. Sanksi yang cukup berat dari awig-awig nomor 4 menjadi salah satu faktor penyebab awig-awig nomor 4 mempunyai tingkat implementasi yang tinggi dan tingkat pelanggaran yang rendah. Awig-awig nomor 4 dapat dikatakan menempati tingkatan norma paling tinggi yaitu tingkatan norma adat istiadat, tingkatan norma adat istiadat merupakan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat. Aturan awig-awig nomor 4 merupakan aturan yang sudah sangat tertanam di dalam adat istiadat masyarakat Gili Trawangan dan wisatawan mancanegara dapat melihat bahwa aturan tersebut sangat penting bagi Gili Trawangan. Terdapat hubungan antara tingkat implementasi wisatawan mancanegara terhadap jumlah pelanggaran yang terjadi pada awig-awig nomor 4. Semakin tinggi tingkat implementasi wisatawan mancanegara terhadap awig-awig nomor 4, maka semakin rendah jumlah pelanggaran yang terjadi pada awig-awig nomor 4.

6.2 Hubungan Tingkat