Gambar 11  Nilai DO Sungai Batang Arau pada tahun 2012. Menurut Odum 1993 sungai yang relatif dangkal dan adanya turbulensi oleh
gerakan air akan memiliki kandungan oksigen terlarut tinggi. Kemudian nilai DO dari tengah sampai hilir sungai yang menurun disebabkan oleh memungkinkannya
limbah  yang  masuk  seperti  limbah  domestik  dan  industri  yang  jauh  lebih  besar dibandingkan daerah di atasnya. Nilai DO tertinggi pada musim hujan terjadi pada
bagian hulu Sungai Batang Arau tahun dengan nilai 8,71 mgl, sedangkan nilai DO tertinggi  pada  musim  kemarau  terjadi  pada  bagian  tengah  Sungai  Batang  Arau
tahun dengan nilai 7,8 mgl. Dapat terlihat bahwa nilai DO Sungai Batang Arau pada musim hujan lebih
besar dari musim kemarau. Hal ini terjadi karena debit sungai pada musim hujan lebih besar dari musim kemarau, sehingga kemampuan sungai untuk mendegradasi
menguraikan zat organik menjadi lebih besar. Sehingga Limbah yang dihasilkan ini tergolong pada limbah organik yang dapat terdegradasiterurai secara sendiri atau
self purification.
5.2.2.2  Kebutuhan oksigen biologi Biochemical Oxygen DemandBOD
Kebutuhan Oksigen Biokimia atau BOD merupakan gambaran kadar bahan organik,  yaitu  jumlah  oksigen  yang  dibutuhkan  oleh  bakteri  aerob  untuk
mengoksidasi bahan organik menjadi karbondioksida dan air Davis dan Cornwell, 1991  dalam  Trofisa  2011.  Hasil  pengamatan  nilai  BOD  dapat  dilihat  pada
Gambar 15. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air parameter BOD pada tahun 2008-
2012 dapat diketahui nilai BOD Sungai Batang Arau setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Nilai BOD tertinggi terjadi pada bagian hilir Sungai Batang Arau musim
8,71 7,78
7,24 7,61
7,78 5,84
4 4
4 2
4 6
8 10
hulu tengah
hilir
m gl
musim hujan musim kemarau
Baku Mutu
hujan tahun 2010 yaitu 18 mgl, sedangkan nilai BOD terendah terjadi pada hulu sungai musim kemarau tahun 2010 yaitu 0,53 mgl.
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air pada kondisi terakhir yakni tahun 2012,  nilai  BOD  dari  bagian  hulu  ke  hilir  meningkat  baik  pada  musim  hujan
maupun musim kemarau. Hal ini disebabkan karena akumulasi beban pencemaran akibat limbah industri di daerah hilir. Beban pencemaran yang berasal dari limbah
domestik,  pertanian  dan  pertambangan  juga  turut  andil  dalam  menambah jumlah pencemar  yang  masuk  ke  sungai.  Selain  itu,  faktor  jumlah  penduduk  juga
memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan nilai BOD di Kota Padang. Terdapat 60.948 rumah tangga dalam 4 kecamatan sepanjang sungai Batang dengan
rata-rata timbulan sampah yakni 12.628,9 m
3
hari.
a b
c Gambar 12 Trend nilai BOD Sungai Batang Arau; a hulu sungai, b tengah sungai
dan c hilir sungai pada tahun 2008-2012.
Gambar 13  Nilai BOD Sungai Batang Arau pada tahun 2012. Terjadi peningkatan nilai BOD dari hulu sampai ke hilir sungai pada musim
hujan  maupun  musim  kemarau.  Nilai  BOD  tertinggi  pada  musim  hujan  maupun kemarau terdapat pada hulu sungai dengan nilai berturut-turut yakni 2,6 mgl dan
3,2 mgl. Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air baku mutu kelas dua, untuk nilai baku mutu air BOD
2,3 2,5
2,6 2,6
2,7 3,2
3
1 2
3 4
hulu tengah
hilir
m gl
musim hujan musim kemarau
Baku Mutu 10
20 30
m g
l
Musim kemarau Musim hujan
10 20
30 m
g l
Musim kemarau Musim hujan
10 20
2008 2009
2010 2011
2012 m
g l
Musim kemarau Musim hujan
yakni  3  mgl.  Hal  ini  menunjukan  bahwa  nilai  BOD  pada  daerah  hilir  musim kemarau diatas baku mutu kelas air menurut PP No. 82 tahun 2001.
5.2.2.3  Kebutuhan oksigen kimiawi Chemical Oxygen DemandCOD