Analisis Data .1 Kondisi kualitas air

3.3.2 Data sekunder

Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan melalui studi literatur dan telaah dokumen. Studi literatur merupakan cara untuk mendapatkan data dengan cara mengumpulkan, mempelajari dan menelaah buku, majalah, jurnal ilmiah dan tesis yang berkaitan dengan penelitian, laporan statistik dari pihak kabupaten kota, kecamatan maupun desa setempat dan sumber lain yang terkait dengan topik penelitian. Adapun jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Data sekunder yang digunakan dalam penelitian No Jenis Data Sumber Data 1 Data Kualitas Air Tahun 2008-2012 Balai Wilayah Sungai Sumatera V 2 Data Debit Sungai Tahun 2008-2012 Balai Wilayah Sungai Sumatera V 3 Data Curah Hujan Tahun 2008-2012 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah Bapedalda Kota Padang 4 Data Jenis dan Jumlah Industri yang ada di DAS Batang Arau Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi 5 Data Kependudukan Kota Padang Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil Kota Padang 6 Data jumlah pertanian dan perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan 7 Data pertambangan di DAS Batang Arau Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi 8 Peta DAS Batang Arau Balai Wilayah Sungai Sumatera V 3.4 Analisis Data 3.4.1 Kondisi kualitas air Kondisi kualitas air di Sungai Batang Arau diperoleh berdasarkan hasil pemantauan kualitas air pada stasiun-stasiun pengambilan contoh yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V. Analisis data kualitas air dilakukan dengan mengkaji perbedaan nilai-nilai parameter kualias air, baik pada Sungai Batang Arau bagian hulu, Sungai Batang Arau bagian tengah maupun Sungai Batang Arau Bagian hilir. Baku mutu kualitas air berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Hasil analisis memberikan informasi tentang parameter-parameter kualitas air yang memenuhi dan tidak memenuhi baku mutu kelas II Pasal 55 PP 82 tahun 2001.

3.4.2 Indeks kualitas air

Untuk mengetahui status kualitas air sungai digunakan Indeks Kualitas Air – National Sanitation Foundation IKA-NSF berdasarkan Ott 1978 dalam Dwivedi dan Phatak 2007. Perhitungan Indeks Kualitas Air dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: IK A − NSF = ∑ ��. �� � �=0 Keterangan : IKA-NSF = Indeks kualitas air – national sanitation foundation Wi = Bobot akhir masing-masing parameter setelah disesuaikan Ii = Sub indeks kualitas air tiap parameter yang di dapat dari hasil analisis dan hasil pengukuran yang dibandingkan dengan kurva sub indeks n = Jumlah parameter Ketentuan-ketentuan perhitungan indeks tersebut adalah: 1. Menentukan jumlah parameter yang akan digunakan dalam perhitungan DO, pH, BOD, Nitrat, Fosfat, Suhu, Kekeruhan, Padatan Total dan Fecal Coli. 2. Penentuan nilai bobot dari masing-masing parameter yang digunakan Wi dengan menggunakan standar yang digunakan Ott 1978 dalam Dwivedi dan Phatak 2007 maupun dengan cara melakukan penyesuaian. Adapun bobot parameter dalam perhitungan Indeks Kualitas Air-NSF WQI dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Bobot parameter dalam perhitungan Indeks Kualitas Air NSF WQI Ott, 1978 dalam Dwivedi dan Phatak 2007 No Parameter Bobot Parameter Wi Satuan 1 Oksigen Terlarut 0.17 saturnasi 2 pH 0.12 - 3 BOD 0.10 mgl 4 Nitrat 0.10 mgl 5 Fospat 0.10 mgl 6 Suhu 0.10 °C 7 Kekeruhan 0.08 NTU 8 Padatan Total 0.08 mgl 9 Fecal Coli 0.15 mgl 3. Menghitung nilai Ii dengan cara memplotkan nilai hasil pengukuran setiap parameter dengan kurva sub indeks melalui website water quality indeks calculator http: www. water- research. netwaterqualindex waterquality index.htm. 4. Berdasarkan hasil perhitungan indeks menggunakan persamaan IKA-NSF diatas, status pencemaran nilai IKA dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Kriteria Indeks Kualitas Air –National Sanitation Foundation Ott 1978 dalam Dwivedi dan Phatak 2007 No Nilai IKA Kriteria 1 0-25 Sangat Buruk 2 26-50 Buruk 3 51-70 Sedang 4 71-90 Baik 5 91-100 Sangat Baik 3.4.3 Analisis beban pencemaran Perhitungan beban pencemaran dari berbagai sumber pencemar dilakukan melalui pendekatan rapid assesment of sources of air, water and land polution WHO 1982 yaitu perhitungan beban pencemaran dari setiap unit penghasil limbah masing masing dari pemukiman, industri, pertanian dan pertambangan dikalikan dengan faktor konversi beban limbah pencemaran Tabel 10. Berdasarkan informasi sumber-sumber pencemaran yang dikumpulkan, beban limbah pencemaran air Sungai Batang Arau dapat dihitung dengan pengisian tabel kerja perhitungan beban pencemaran Tabel 9. Tabel 9 Tabel kerja perhitungan beban pencemaran No Sumber Pencemar Beban Pencemaran BOD COD TDS TSS TN TP kg unit ton bln kg unit ton bln kg unit ton bln kg unit ton bln kg unit ton bln kg unit ton bln 1 Limbah cair domestik ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2 Industri karet ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 3 Industri kapur ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 4 Limbah pertanian ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 5 Limbah tambang silika ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... -- ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... -- ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... Sumber : Rapid assesment of sources of air, water and land polution WHO 1982 Tabel 10 Faktor konversi beban limbah Sumber Limbah BOD kgunit tahun COD kgunit tahun TSS kgunit tahun TN kgunit tahun TDS kgunit tahun Limbah cair domestik 19,7 44 20 3,3 36,5 Industri produk ragi 125 - 18,7 - 2.250 Industri tepung 1,1 - 3,9 - - Industri makanan ringan 6,3 - 3 1,59 - Industri bahan kosmetik 0,2 0,26 - - 0,12 Industri minyak dan lemak nabati 12,9 21 16,4 - 882 Industri pupuk 22,7 30 9 - 365 Industri karet 12,5 - 18,7 - 2.250 Industri kapur - - 0,9 - 6,6 Industri transmisi 19,3 82 8,3 - 22,6 Limbah pertanian 22,7 30 9 - 365 Limbah tambang kapur dan clay tanah - - 0,9 - 6,6 Limbah tambang silika - 4,6 0,7 - 8 Sumber : Rapid Assesment of Sources of Air, Water, and Land Polution WHO 1982

3.4.4 Analisis daya tampung beban pencemaran

Perhitungan daya tampung beban pencemaran menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air dirumuskan sebagai berikut : Diketahui : DT = Daya tampung tonbulan Q = Debit aliran air sungai m³dt BMA = Baku mutu air berdasarkan PP No.82 tahun 2001 kelas II R = bulan x 24x 60 x60 1.000.000.000 Catatan : Bulan jumlah hari yang disesuaikandengan bulannya DT = QxBMAxR

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN