Kebutuhan oksigen biologi Biochemical Oxygen DemandBOD Kebutuhan oksigen kimiawi Chemical Oxygen DemandCOD

lahan bertujuan untuk menetapkan jenis penggunaan lahan secara umum agar lahan dapat digunakan secara lestari dan tidak merusak lingkungan. Penatagunaan lahan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Oleh karena itu kebijakan pembangunan dan pilihan jenis penggunaan lahan harus ditentukan lebih dulu, baru kemudian dicarikan tanahnya yang sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh jenis penggunaan lahan tersebut. Lahan dalam arti ruang merupakan sumberdaya alam yang strategis dan bersifat tetap atau tidak bertambah, dimana berbagai kegiatan pembangunan berlangsung. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh masyarakat, swasta, maupun pemerintah dan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk, kemajuan teknologi dan dinamika sosial ekonomi. Penggunaan lahan diartikan sebagai setiap bentuk interverensi campur tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat dikelompokan ke dalam dua golongan besar yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan bukan pertanian Arsyad 2006. Menurut Leopold and Dunne 1978 diacu dalam Sudadi et al. 1991 perubahan penggunaan lahan secara umum akan mengubah karakteristik aliran sungai, total aliran permukaan, kualitas air dan sifat hidrologi daerah yang bersangkutan. Sudadi et al. 1991 menyebutkan bahwa pengaruh penggunaan lahan terhadap aliran sungai terutama erat kaitannya terhadap fungsi vegetasi sebagai penutup lahan dan sumber bahan organik yang dapat meningkatkan kapasitas infiltrasi, sedangkan menurut Sutamiharja 1978 diacu dalam Trofisa 2011 kegiatan pertanian secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas perairan yang diakibatkan oleh penggunaan bermacam- macam pupuk buatan dan pestisida. Perubahan lahan menjadi daerah pemukiman cenderung berdampak negatif, khususnya bila ditinjau dari segi erosi. 2.6 Parameter Kualitas Air 2.6.1 Paramater kimiawi

2.6.1.1 Kebutuhan oksigen biologi Biochemical Oxygen DemandBOD

Kebutuhan Oksigen Biologi BOD merupakan banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri aerob untuk menguraikan bahan organik yang ada. Untuk menguraikan zat organik memerlukan waktu ± 2 hari untuk 50 reaksi, 5 hari untuk 75 reaksi tercapai dan 20 hari untuk 100 reaksi tercapai Rahmawati dan Azizah 2005. Menurut APHA 1976 dalam Trofisa 2011, nilai BOD yang tinggi menunjukkan aktivitas mikroorganisme yang semakin tinggi dalam menguraikan bahan organik. Hasil pemantauan Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2011 melaporkan bahwa rentang kadar BOD untuk sungai-sungai yang berada di Pulau Sumatera adalah 0,2-18,8 mgl. Parameter BOD bersumber dari limbah domestik, limbah industri, limbah ternak dan limbah agroindustri. Menurut Fardiaz 1992 bahan-bahan buangan yang terdiri dari bahan-bahan organik dan mungkin beberapa bahan anorganik, kotoran manusia dan hewan, tanaman-tanaman yang mati atau sampah organik, bahan-bahan buangan industri dan sebagainya memerlukan oksigen. Air yang bersih mempunyai nilai BOD kira- kira 1 mgl, dan air yang mempunyai nilai BOD 3 mgl masih dianggap cukup bersih, tetapi kebersihan air diragukan jika nilai BOD nya mancapai 5 mgl atau lebih. Lee et al. 1978 diacu dalam Wills dan Irvine 1996 telah melakukan klasifikasi kualitas air Tabel 2 berdasarkan nilai BOD, yaitu sebagai berikut: Tabel 2 Kualitas air berdasarkan nilai BOD Nilai BOD mgl Kualitas Air 3,0 Tidak Tercemar 3.0 – 4,9 Tercemar Ringan 5,0 – 15,0 Tercemar Sedang 15,0 Tercemar Berat

2.6.1.2 Kebutuhan oksigen kimiawi Chemical Oxygen DemandCOD

Chemical Oxygen Demand COD merupakan jumlah oksigen mg O 2 yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam 1 liter sampel air secara kimia, dimana oksidator yang digunakan adalah potasium dikromat K 2 Cr 2 O 7 yang secara kimia digunakan sebagai sumber oksigen oxidizing agent pada kadar asam tinggi dan dipertahankan pada temperatur tertentu G. Alerts dan SS Santika, 1987 diacu dalam Rahmawati, Agnes dan Azizah 2005. Hasil pemantauan Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2011 melaporkan bahwa rentang kadar COD untuk sungai-sungai yang berada di Pulau Sumatera adalah 0,92-141 mgl. Parameter COD ini bersumber dari limbah domestik, limbah industri, limbah ternak dan limbah agroindustri.

2.6.1.3 Oksigen terlarut Dissolved OxygenDO