Padatan terlarut total Total Dissolved SolidTDS

Gambar 4 Trend nilai suhu Sungai Batang Arau; a hulu sungai, b tengah sungai dan c hilir sungai pada tahun 2008-2012. Gambar 5 Suhu Sungai Batang Arau pada tahun 2012. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air pada kondisi terakhir yakni tahun 2012, nilai suhu mengalami peningkatan dari hulu ke hilir sungai pada musim hujan. Sedangkan pada musim kemarau terjadi fluktuasi suhu sungai yakni terjadi penurunan suhu dari hulu ke tengah sungai lalu terjadi peningkatan suhu dari tengah ke hilir sungai Gambar 5. Hal ini sesuai pernyataan Effendi 2003 bahwa suhu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang dan ketinggian dari permukaan air laut. Posisi hulu sungai yang berada di Taman Hutan Raya Bung Hata merupakan tempat yang lebih tinggi dari bagian tengah dan hilir. Pada musim kemarau, nilai suhu tertinggi terjadi di daerah hilir sungai dengan nilai suhu sebesar 27,6 o C. Fluktuasi suhu yang terjadi di musim kemarau juga disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, pertanian dan perkembangan industri yang semakin banyak. Hal yang sama terlihat pada musim hujan, suhu tertinggi terjadi pada bagian hilir sungai dengan nilai sebesar 27,5 o C.

5.2.1.2 Padatan terlarut total Total Dissolved SolidTDS

Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air parameter TDS pada tahun 2008- 2012 dapat diketahui nilai TDS Sungai Batang Arau setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Nilai TDS tertinggi terjadi pada bagian hilir Sungai Batang Arau musim kemarau tahun 2010 yaitu 4.400 mgl, sedangkan nilai TDS terendah terjadi pada hulu dan tengah sungai musim hujan tahun 2012 yaitu 72,7 mgl. 27,2 27,3 27,5 27,5 27,4 27,6 27 27,1 27,2 27,3 27,4 27,5 27,6 27,7 hulu tengah hilir C musim hujan musim kemarau a b c Gambar 6 Trend nilai TDS Sungai Batang Arau; a hulu sungai, b tengah sungai dan c hilir sungai pada tahun 2008-2012. Gambar 7 Nilai TDS Sungai Batang Arau pada tahun 2012. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air pada kondisi terakhir yakni tahun 2012 nilai TDS dari bagian hulu ke hilir meningkat baik pada musim hujan maupun musim kemarau, dari hulu sampai hilir akibat peningkatan berbagai masukan pencemaran yang diterima badan air. Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air baku mutu kelas dua, untuk nilai baku mutu air TDS yakni 1000 mgl. Pada bagian hilir Sungai Batang Arau baik musim kemarau dan musim hujan menunjukan bahwa nilai TDS berada di atas nilai baku mutu. Nilai TDS tertinggi pada musim hujan yakni sebesar 1.564 mgl, sedangkan pada musim kemarau, nilai TDS tertinggi yakni sebesar 2.380 mgl. 60 72,7 1564 89 89,3 2380 1000 500 1000 1500 2000 2500 hulu tengah hilir m gl musim hujan musim kemarau Baku Mutu 100 200 2008 2009 2010 2011 2012 m g l Musim kemarau Musim hujan 100 200 2008 2009 2010 2011 2012 m g l Musim kemarau Musim hujan 2000 4000 6000 2008 2009 2010 2011 2012 m g l Musim kemarau Musim hujan Tingginya nilai TDS di hilir diduga disebabkan karena kegiatan antropogenik berupa limbah domestik, industri dan pertambangan. Selain itu, jumlah penduduk juga merupakan faktor yang tidak terpisahkan dari tingginya nilai TDS. Jumlah penduduk yang berada disepanjang Sungai Batang Arau mengalami peningkatan dari hulu ke hilir sungai. Semakin tinggi jumlah penduduk maka semakin banyak juga aktivitas yang dapat menghasilkan limbah yang masuk ke badan sungai.

5.2.1.3 Padatan tersuspensi total Total Suspended SolidTSS