Tata Guna Lahan dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Air

2.4 Kriteria, Status dan Baku Mutu Air

Kriteria kualitas air merupakan batas konsentrasi parameter-parameter kualitas air yang diinginkan bagi kelayakan kualitas air untuk penggunaan tertentu. Sedangkan baku mutu air merupakan peraturan menurut undang-undang yang ditetapkan oleh pemerintah pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 yang mencamtumkan pembatasan konsentrasi berbagai parameter kualitas air. Kualitas suatu perairan sangat ditentukan oleh konsentrasi bahan pencemaran pada perairan tersebut. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, disebutkan bahwa pencemaran air adalah memasuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pada pasal 8 disebutkan penggolongan air berdasarkan peruntukkannya menjadi 4 kelas, yaitu: 1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. 2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasaranasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. 3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut. 4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

2.5 Tata Guna Lahan dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Air

Menurut Hardjowigono dan Widiatmaka 2007, lahan merupakan suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi, dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaannya. Rencana persediaan lahan bertujuan untuk menetapkan jenis penggunaan lahan secara umum agar lahan dapat digunakan secara lestari dan tidak merusak lingkungan. Penatagunaan lahan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Oleh karena itu kebijakan pembangunan dan pilihan jenis penggunaan lahan harus ditentukan lebih dulu, baru kemudian dicarikan tanahnya yang sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh jenis penggunaan lahan tersebut. Lahan dalam arti ruang merupakan sumberdaya alam yang strategis dan bersifat tetap atau tidak bertambah, dimana berbagai kegiatan pembangunan berlangsung. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh masyarakat, swasta, maupun pemerintah dan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk, kemajuan teknologi dan dinamika sosial ekonomi. Penggunaan lahan diartikan sebagai setiap bentuk interverensi campur tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat dikelompokan ke dalam dua golongan besar yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan bukan pertanian Arsyad 2006. Menurut Leopold and Dunne 1978 diacu dalam Sudadi et al. 1991 perubahan penggunaan lahan secara umum akan mengubah karakteristik aliran sungai, total aliran permukaan, kualitas air dan sifat hidrologi daerah yang bersangkutan. Sudadi et al. 1991 menyebutkan bahwa pengaruh penggunaan lahan terhadap aliran sungai terutama erat kaitannya terhadap fungsi vegetasi sebagai penutup lahan dan sumber bahan organik yang dapat meningkatkan kapasitas infiltrasi, sedangkan menurut Sutamiharja 1978 diacu dalam Trofisa 2011 kegiatan pertanian secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas perairan yang diakibatkan oleh penggunaan bermacam- macam pupuk buatan dan pestisida. Perubahan lahan menjadi daerah pemukiman cenderung berdampak negatif, khususnya bila ditinjau dari segi erosi. 2.6 Parameter Kualitas Air 2.6.1 Paramater kimiawi