yakni  3  mgl.  Hal  ini  menunjukan  bahwa  nilai  BOD  pada  daerah  hilir  musim kemarau diatas baku mutu kelas air menurut PP No. 82 tahun 2001.
5.2.2.3  Kebutuhan oksigen kimiawi Chemical Oxygen DemandCOD
Chemical Oxygen Demand COD merupakan jumlah oksigen mg O
2
yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam 1 liter sampel air,
dimana  oksidator  yang  digunakan  adalah  potasium  dikromat  K
2
Cr
2
O
7
yang digunakan  sebagai  sumber  oksigen  oxidizing  agent  G.  Alerts  dan  SS  Santika,
1987 dalam Rahmawati  dan Azizah 2005..  Nilai COD pada perairan  yang tidak tercemar  biasanya  kurang  dari  20  mgl,  sementara  pada  perairan  tercemar  nilai
COD dapat melebihi 200 mgl. Oleh karena itu perairan yang memiliki nilai COD tinggi tidak baik untuk kegiatan perikanan Fakhri, 2000. Hasil pengamatan nilai
COD dapat dilihat pada Gambar 17. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air parameter COD pada tahun 2008-
2012 dapat diketahui nilai COD Sungai Batang Arau setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Nilai COD tertinggi terjadi pada bagian hulu Sungai Batang Arau musim
hujan kemarau 2009 yaitu 45,3 mgl, sedangkan nilai COD terendah terjadi pada hulu sungai musim kemarau tahun 2011 yaitu 0,12 mgl.
a b
c Gambar 14 Trend nilai COD Sungai Batang Arau; a hulu sungai, b tengah sungai
dan c hilir sungai pada tahun 2008-2012.
20 40
60
2008 2009
2010 2011
2012 m
g l
Musim kemarau Musim hujan
20 40
60
2008 2009
2010 2011
2012 m
g l
Musim kemarau Musim hujan
10 20
30
2008 2009
2010 2011
2012 m
gl
Musim kemarau Musim hujan
Gambar 15  Nilai COD Sungai Batang Arau pada tahun 2012. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air pada kondisi terakhir yakni tahun
2012,  nilai  BOD  dari  bagian  hulu  ke  hilir  meningkat  baik  pada  musim  hujan maupun musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh masukan beban pencemaran yang
berasal  dari  limbah  domestik,  pertanian,  pertambangan  dan  industri  skala  kecil sampai menengah. Sumber bahan organik yang menjadi nilai COD di bagian hulu
sungai disebabkan oleh aktifitas pertambangan semen dan tambang galian C pasir, batu  dan  kerikil.  Selain  itu,  terintroduksinya  beban  pencemaran  dari  limbah
domestik dan pertanian melalui saluran air maupun saluran drainase di sepanjang aliran  Sungai  Batang  Arau  juga  mempengaruhi  besarnya  fluktuasi  nilai  COD.
Faktor pengukuran pada musim hujan juga mempengaruhi fluktuasi nilai COD di Sungai Batang Arau.
Nilai  COD  tertinggi  pada  musim  hujan  dan  kemarau  terdapat  pada  bagian hilir sungai dengan nilai berturut-turut yakni 12,6 mgl dan 17,6 mgl. Berdasarkan
PP  No.  82  Tahun  2001  tentang  pengelolaan  kualitas  air  dan  pengendalian
pencemaran air baku mutu kelas dua, untuk nilai baku mutu air COD yakni 25 mgl.
Terlihat bahwa nilai COD pada seluruh bagian sungai baik musim hujan maupun musim kemarau tidak melebihi baku mutu kelas air menurut PP No. 82 tahun 2001.
5.3.2.4  pH